GADIS BERLESUNG PIPI PECINTA BUKU

12 0 0
                                    


Cuaca terik disiang hari terasa begitu menyengat dikulit. Seorang gadis dengan rambut sebahu tengah berjalan ditrotoar sembari memeluk beberapa buku kesayangannya. Hari ini ia baru saja pindah kesekolah barunya. Dan ia pun mengambil buku-buku kesayangannya yang dipinjam oleh sepupunya. Senyum cerah pun menghiasi setiap langkah gadis itu. Ketika ia hendak menyebrang, tiba-tiba sebuah motor sport hampir menabraknya.

Gadis itu segera menyingkir tapi ia kehilangan keseimbangannya hingga membuatnya jatuh dan buku yang dibawahnya berserakan bahkan beberapa masuk keselokan. Orang yang hampir menabraknya menghentikan motornya. Pemuda itu melepas helmnya, turun dari motor dan menghampiri gadis itu. Pemuda itu panik ketika melihat gadis itu menangis histeris. Tapi ia langsung menganggap gadis itu gila saat melihatnya memungut buku dari selokan.

'' kamu baik-baik saja?'' tanya pemuda itu khawatir.

Gadis itu tak menjawab dan mencoba membersihkan buku-bukunya.

Pemuda itu memperhatikan gadis dihadapannya dan tidak menemukan luka ditubuh gadis itu.'' Sepertinya kamu baik-baik saja.''

Gadis itu menatapnya marah.'' Aku memang tidak terluka, tapi kamu telah merusak buku kesayanganku. Bagaimana caramu bertanggung jawab?''

Pemuda itu tergelak dan ia yakin bahwa gadis didepannya benar-benar gila. Kemudian ia mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyodorkannya pada gadis itu.'' Aku akan ganti rugi.''

Gadis itu menatapnya marah. Ia segera bangkit dan membersihkan roknya sebelum akhirnya meninggalkan pemuda itu yang hanya menatapnya bingung dan heran.

Keesokan harinya pemuda itu pergi kesekolah seperti biasanya. Dan ia sangat terkejut ketika dikelasnya datang murid pindahan yang tak lain adalah gadis yang hampir ditabraknya kemarin. Setelah jam istirahat berakhir ia memperhatikan gadis yang ia tau bernama Dea itu tengah berbicara sembari bergurau dengan teman sekelasnya, Ria.

Dengan enggan pemuda itu bangkit dan menghampiri mereka.

'' hai Rio,'' ujar Ria menatapnya heran.

Rio melihat keengganan nampak diwajah Dea.'' Hai ri. Dan Dea...'' Rio memberikan buku-buku yang dibawanya.'' Kebetulan sekali aku membawa ini karena aku berpikir untuk mencarimu sepulang sekolah tapi ternyata kamu baru pindah kesini.''

Dea menoleh kearah Rio.'' Aku tidak membutuhkannya.''

Rio menatap menatap Dea geram.'' Aku sudah berbaik hati menawarkan ganti rugi dan bahkan membelikanmu beberapa buku, tapi apa ini jawabanmu?!''

Dea menatap Rio dingin.'' Aku tidak pernah memintamu ganti rugi. Aku hanya memintamu untuk bertanggung jawab, okay?!"

'' oh,'' komentar Rio sinis.'' Kamu memang gadis gila. Aku tidak pernah melihat seorang gadis menangis hanya karena buku.''

Kini kemarahan nampak jelas dimata Dea. Wajahnya merah padam mendengar ucapan Rio. Ria yang menyadari perubahan suasana diantara mereka langsung menyeret Rio keluar kelas untuk menjauh dari Dea. Ia sangat tau bahwa sepupunya itu akan meledak saat itu juga.

'' jangan bersikap begitu kepada sepupuku,'' kata Ria kemudian.

'' jadi dia sepupumu?''

'' jangan bersikap sinis Rio,'' sindir Ria.'' Dia sepupu kesayangaku, dan kini aku tau siapa orang yang telah membuatnya menangis dan merusak buku-bukunya.''

Rio tersenyum sinis.'' Dia terlalu mendramatisir. Aku tidak sengaja membuatnya melempar bukunya keselokan. Bahkan aku sudah menawarkan ganti rugi.''

Ria tidak dapat menahan tawanya. Jika saja dia tidak mengetahui sifat Dea, mungkin dia akan sependapat dengan Rio, tapi ia tau bahwa sepupunya memiliki alasan tersendiri.'' Bukan begitu Rio. Kamu akan terkejut saat mendengar darimana dia mendapat buku-buku itu.''

KUMPULAN CERPENOnde histórias criam vida. Descubra agora