6 :> New Power

560 64 1
                                    

Ein POV

Mana ku hampir habis, Oci, Eca dan Ina tampaknya juga tak bisa menyerang lagi. Apakah nasib Magic World akan berakhir pada hari ini?

'kau ingin membiarkan Magic World berakhir begitu saja?'

's-siapa itu?!'

'jangan peduli kan itu dulu. Kini nasib Magic World berada di tangan mu dan Ina.'

'a-apa maksudmu?'

'kau telah diberkati. Kau memiliki kekuatan dari master. Gunakanlah kekuatan itu untuk mengalahkan naga itu.'

't-tapi..'

'tak ada tapi-tapian! Ina pun sudah siap untuk menyerang naga itu.'

Aku menolehkan kepalaku ke arah Ina. Ia menatapku, senyumnya mengembang. Itu kode bukan?

'baiklah, mantra apakah yang harus kami ucapkan?'

'tak perlu mantra!'

'ha? Maksudnya?!'

'bayangkanlah kekuatan yang besar mengenai naga itu dan tutup matamu. Arahkan tanganmu kearah naga itu. Maka ledakan akan terjadi.'

'b-baiklah'

Ein POV end

Ein dan Ina mengarahkan tangan mereka ke arah naga itu, menutup mata mereka dan mulai fokus pada mana yang tersisa di tubuh mereka.

Eca dan Oci pun bingung melihat mereka yang tiba-tiba menutup mata mereka sambil mengarahkan tangan mereka ke arah naga itu.

Cahaya yang menyilaukan tiba-tiba menyelemuti tubuh Ina dan Ein. Oci dan Eca, begitu juga para murid dan guru yang berada disana menutup mata mereka.

KABOOM!

Benar saja, ledakan besar terjadi. Angin kencang menerbangkan jubah yang dipakai seluruh murid dan guru yang menyaksikan itu. Naga itu tumbang, tekanan yang besar masih tersisa dari kekuatan yang baru saja diluncurkan oleh Ina dan Ein.

"K-kita... Mengalahkan naga itu?" Lirih Ein tak percaya.

Ina menolehkan kepalanya ke arah Ein, begitupun sebaliknya. Mereka saling melempar senyum, sebelum sebuah dekapan hangat itu menyelimuti mereka.

"INAAAA! EINNN! KUKIRA KALIAN AKAN MATI!! HUWEEEE AKU SANGAT KHAWATIR!" Seru Eca dan Oci.

"Hahaha, kami baik-baik saja. Kita sudah aman. Magic World tak akan hancur."

Mereka saling melempar senyum yang begitu hangat. Lega rasanya, tak ada korban jiwa. Mereka langsung berlari ke arah tenda UKS darurat setelah mendapat 'wawancara' dari kepala sekolah.

"KIY! AI! AMON! ELI! KALIAN BAIK-BAIK SAJA KAN?!" Seru Ina begitu sampai di tenda itu. Ia langsung berlari ke arah Kiy dan Ai yang sedang duduk di sofa dengan balutan kain putih. Amon dan Eli sedang berbaring di ranjang karena stamina Mereka belum pulih.

"Kami baik-baik saja Ina. Kau tak perlu khawatir." balas Ai sambil tersenyum.

"Aku dengar, Ina dan Oci lah yang mengalahkan naganya. Kalian hebat!" puji Kiy.

"ahahaha, tidak sehebat itu kok."

"tidak, kalian memang hebat."

Mereka semua menoleh ke arah pintu, disana Mr. Zarth berdiri.

"Kalian memang sangat hebat. Poin tertinggi, keberanian, dan juga kekuatan sihir kalian sangatlah besar. Kalian pantas untuk menjadi pemimpin dari Magic World." ucap Mr.  Zarth

"P-pemimpin Magic World?" ujar Ein kebingungan.

"Iya. Kalian pasti belum mendengar rumor bahwa seluruh penghuni Magic World sedang mencari pemimpin. Kita tak bisa hidup tanpa pemimpin bukan? Maka dari itu semua orang mencari orang yang kuat. Dan kalian berhak, kalian mengalahkan naga legendaris yang kuat itu dengan sekali serangan. Seluruh dunia Magic World ingin kalian menjadi pemimpin kami. Jadi saya mohon, jadilah pemimpin kami!" ucap Mr.   Zarth sambil berlutut dihadapan Ein dan Ina.

"M-Mr. Zarth! Anda tak perlu berlutut seperti itu!" ucap Ina kebingungan, tak paham dengan situasi saat ini.

"Mr. Zarth. Jika Magic World benar-benar membutuhkan pemimpin...




























Kami bersedia menjadi pemimpin kalian. "

•TBC•

Magic World : The True Past [COMPLETED]Where stories live. Discover now