18.Permintaan

42 5 0
                                    

Aku tiba tiba tertawa , sontak membuat jimin memegang keningku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tiba tiba tertawa , sontak membuat jimin memegang keningku . Aku harap aku akan hidup lebih lama,batinku sebelum kembali tertawa .

"Aku gila karena kamu"ujarku mengatai diri sendiri, mendului jimin yang mungkin akan melontarkan sebuah pernyataan mengataiku "kamu lagi gila" keluar dari mulut nya .

Dia memberiku kedua jempolnya, menatap tidak percaya , tapi lebih tidak percayanya setelah memberiku jempol bantetnya itu , dia malah memelukku. Mau tidak mau, aku dengan besar hatipun jadi mau menggantung daguku dipundaknya .

Andai saja aku bisa berjalan diatas tanah sambil menggantung daguku dipundaknya sepanjang hari,pasti akan kulakukan, menghadapi apapun tanpa peduli karena aku dapat bergantung padanya selamanya.

Tapi jimin, aku tidak bisa melakukannya . Selama aku punya Tuhan, aku tidak akan melakukannya padaku, apalagi kamu cuma manusia .

Aku membuang nafas kasar, apa yang ada dihatiku tidak sepenuhnya bisa kulupakan . Malah terasa sesak hingga mendorong air mataku jatuh . Aku memper-erat pelukanku , menghabiskan jarak dan berharap aku bisa menghilang begitu saja kupeluk jimin lebih erat . Sehingga hari hari berat tidak akan ada lagi mulai esok hari.

"Aku tidak mau ditanya kenapa"bisikku lalu memicingkan mataku, membiarkan airmataku jatuh membasahi baju kaosnya

"Aku janji , akan bertemu kamu didunia nyataku dalam kurun waktu dua tahun ini"celotehku lagi

"Kalau waktu itu datang, mohon sambut aku dengan baik , jangan lupa suruh aku selalu sehat dan bahagia seperti yang selalu kulakukan padamu. Tolong suruh aku berhenti menangis, juga pinta aku lebih mendengarkan ibuku. Apalagi ya? Ah jangan lupa suruh aku untuk bersyukur . Jangan lupa ya, jim"

Ma jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang