0.4

20.4K 5.2K 2.4K
                                    

Keesokan harinya, Seungmin masuk sekolah. Dia terlihat cuek ketika menjadi bahan gosip oleh teman-teman di sekelasnya.

Kalau Jisung sih cuek. Tapi lama kelamaan dia takut juga ketika Seungmin terus menatapnya.

Lagi dan lagi.

"Kemarin lo kemana?"

Seungmin membuang muka sembari memasang maskernya. Hal itu membuat Jisung bingung, sebenarnya apa yang terjadi?

"Kemarin lo ngapain di hutan? Terus lo nakutin gue, lo kenapa?"

"Bukan urusan lo."

Jisung menaikkan sebelah alisnya karena tak mengerti. Seungmin memilih untuk tak peduli dan berhenti menatap Jisung.

"Maksud lo gue bawa arwah, apa? Arwah siapa?"

Seungmin melirik Jisung dengan sinis. "Jelas lo gak tau, pantesan aja Hyunjin kesel sama lo."

Jisung semakin bingung. "Kenapa jadi bawa-bawa Hyunjin? Dia kan gak ada hubungannya sama apa yang gue tanyain ke lo."

"Ck, lo itu terlalu bodoh. Semenjak kematian Felix, ada arwah yang ikut ke rumah lo. Dia laki-laki dan lebih muda dari lo. Lo tau kenapa dia ngikutin lo?"

Jisung menggeleng tanda tak tau.


















































"Karena dia adik tiri Hyunjin, yang meninggal karena dibunuh Hyunjin sendiri. Dia ngikutin lo karena dia mau selesaiin urusannya sama Hyunjin."























































"Oh ya? Lo tau dari mana? Lagipula, gue gak bakal percaya," kata Jisung dengan tatapan penuh curiga.

Seungmin geleng-geleng kepala sambil menyeringai kemudian berdiri dari duduknya.

"Gue tau semuanya, termasuk rahasia lo yang hampir bunuh diri setelah pemakaman Felix."

Lagi-lagi Jisung dibuat bingung dan terkejut. Melihat reaksi Jisung, Seungmin terkeleh pelan.

"Jisung, Jisung, mending lo urus arwah yang lagi ngeliatin lo dari sudut kelas deh. Darahnya kemana-mana tuh, bau anyirnya kecium banget."




































































Ayolah, siapa yang akan percaya ucapan orang asing dengan mudah. Jelas Jisung tidak akan percaya perkataan Seungmin yang tidak jelas itu.

Tapi dia penasaran, kira-kira benar tidak ya. Makanya sekarang dia mengajak Hyunjin ke toilet untuk berbicara empat mata.

"Hyunjin, apa bener lo punya adik tiri?" Tanya Jisung to the point.

Hyunjin tampak terkejut, namun dia langsung berdeham kemudian menggeleng.

"Gak, gue gak punya."

"Serius? Kata Seungmin lo-"

"Seungmin aja terus, terusin sampe lo gak percaya lagi sama sahabat lo sendiri."

Hyunjin berniat ingin pergi, tapi Jisung lebih dulu mencekal lengannya dan menahannya.

"Kenapa lo menghindar? Gue cuma mau lo jujur, lo punya adik tiri?" Tanya Jisung mengulangi pertanyaannya.

Hyunjin menggeram pelan, lalu menghela nafasnya dan mengangguk membenarkan. "Iya, dia anak dari selingkuhan papa gue, tapi udah meninggal."

"Meninggal karena?"

"Jatuh dari tangga, kepalanya duluan yang nyentuh lantai."

Jisung bergidik ngeri. Pantas saja Seungmin bilang arwah yang mengikutinya darahnya kemana-mana.

Kalau begitu dia harus meminta adik tiri Hyunjin untuk menyelesaikan urusannya dengan cepat. Dia tidak mau diikuti oleh hantu yang mengerikan.

"Semenjak kematian Felix, sifat lo berubah, Jin. Lo agak urakan sekarang," jujur Jisung.

"Semenjak kematian Felix, lo lupa sama sahabat lo sendiri, lo sibuk banget sama orang baru itu, ckck," balas Hyunjin dingin.

"Kenapa setiap gue bahas Seungmin lo keliatan gak suka dan ehm benci?"

"Karena dia yang bikin adik tiri gue meninggal, Sung."
























































Jujur, Jisung pusing. Seungmin bilang Hyunjin membunuh adik tirinya. Tapi Hyunjin bilang Seungmin yang menjadi penyebab kematian adiknya.

Astaga, kenapa masalah ini lebih rumit dari yang ia bayangkan?

"Ah, gue tanya Yeji aja, deh. Gue terlanjur kepo nih."

Dia pun membuka roomchatnya dengan Yeji, saudara kembar Hyunjin. Dia jadi pingin punya saudara kembar juga. Abaikan.




Mak Lampir😲

Yeji|
Gue mau nanya|
Jawab ya|

|Y

Lo sama Hyunjin|
punya adik tiri? |

|Y

Ya Allah Ji|
Jahat banget lo sama gue|

|Udh? Gw sbk

Eh nanti dulu!|
Kalo boleh tau, namanya siapa?|
Read




Tidak ada balasan lagi. Jisung mengernyitkan dahinya sekaligus berusaha sabar.

Dibaca doang nggak enak tau :(

"Ya elah, nih mak lampir bener-bener emang. Gue kan kepo," gerutunya sebal.















Ya udah deh|
Thanks ya, Ji|
Read







































































































Ting!

|Namanya Jeongin
|Yang Jeongin

[ii] Monday | Han Jisung ✓Where stories live. Discover now