CTS~2

3K 189 39
                                    

"Fy, lo tadi dianterin Kak Alvin, ya?" Sivia bertanya begitu mereka tiba di kantin. Memilih tempat duduk yang nyaman dan memesan makanan yang siap mengisi energi mereka untuk beberapa jam ke depan. Masih ada dua mata kuliah yang harus mereka ikuti hari ini.

"Iya, kenapa?" tanya Ify tanpa mengalihkan perhatian dari ponselnya. Ia sibuk bermain game.

"Nggak ada apa-apa, sih. Cuma tanya doang," sahut Sivia sambil tersenyum saat layar ponselnya menampilkan pemberitahuan pesan baru di WhatsApp.

"Ngantor kan dia hari ini?" tanya Via lagi beberapa saat kemudian.

Ify menghentikan gamenya lalu menatap Sivia penuh selidik.

"Ada hubungan apa lo sama kakak gue?"

Via yang langsung ditembak dengan pertanyaan tepat sasaran itu gelagapan.

"M-maksut lo apa? Kan gue cuma tanya?"

Ify memicingkan matanya. Ia tak percaya. Tapi malas untuk bertanya lebih lanjut. Akhirnya ia memilih untuk kembali menekuni gamenya.

Jika kalian pikir setelah pacaran Rio dan Ify akan semakin sering berinteraksi romantis, misal chat ngingetin makan dan lainnya, kalian salah.

Mereka terlalu rasional untuk itu.

Kalau lapar, makan. Ngapain nunggu diingetin?

Sama saja dengan ucapan selamat pagi, siang, sore, malam, yang menurut mereka tidak ada gunanya.

Yah, mereka memang tidak terlalu menyukai basa-basi membosankan seperti itu.

Cling!

"Akh sial! Ketembak kan gue? Lagian ini siapa sih? Pake ngirim pesan segala," gerutu Ify karena karakter yang ia perankan di game tertembak dan mati. Otomatis ia kalah.

Dengan dongkol, gadis berdagu tirus itu membuka ruang obrolan untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan hingga membuatnya kalah bermain game.

Boss Setan
Pulang jam berapa? Gue jemput!

Me
Jam 3 mungkin

Boss Setan
Ok!

Sudah.

Tak ada balasan lagi dan memang seperti itulah rutinitas chat Rio dan Ify.

Lagipula, mereka setiap hari bertemu. Akan membosankan jika setiap saat chattingan layaknya remaja lain yang tengah kasmaran.

Sangat lebay dan itu bukan mereka sama sekali.

"Fy, sorry ya ntar nggak bisa pulang bareng." Via memasang wajah tak enak kepada Ify. Padahal tadi ia yang kekeuh ingin pulang bareng.

"Yaudah si, gue juga dijemput Rio," sahut Ify tak acuh.

"Oke, setidaknya gue nggak bakal ngerasa bersalah banget ninggalin lo!" sahut Sivia riang dengan cengiran lebarnya.

Ify hanya memutar bola matanya malas.

****

"Ck, lelet banget kek siput!" Bukan sambutan penuh kasih sayang yang didapat Ify begitu gadis itu masuk ke dalam mobil milik Rio yang sudah stand by di depan gerbang.

"Bodo," sungut Ify sambil memutar bola matanya malas.

"Untung gue nggak keluar dari mobil," balas Rio lagi yang membuat Ify heran dan memutar tubuhnya menghadap Rio.

COUPLE TSUNDERE (Squel TWINS DEVIL) PINDAH KE DREAMEWhere stories live. Discover now