Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku_
*Maafkan aku untuk segala hal yang sudah terlanjur kau ketahui. Maafkan aku yang mungkin sering gagal menangkap apa yang ada diisi kepala dan hatimu. Maafkan aku yg sering kali melibatkanmu dalam harapan2 yg senantiasa aku semogakan. Maafkan aku yg telah memilihmu untuk tinggal, disaat kau lebih memilih bersamanya. Maafkan aku yg selalu menantikan kabarmu disaat kau lebih ingin meniadakan diri. Maaf kan aku yg cemburu saat kau sedang merindukan -_ (kekasihmu)
*Mungkin... Kau tidak akan pernah membacanya. Karna kau terlalu sibuk membayangkan kebahagian bersama seseorang yang bukan aku. Mungkin kau tidak akan pernah tau. Bahwa aku adalah seseorang yg selalu berharap kau dekap dalam harapan2 baikmu. Mungkin, kau juga tidak akan pernah menyadarinya, karena kesadaranmu hanya kau berikan untuk seseorang yg benar2 kau inginkan. Dan sekali lagi (sepertinya) itu bukan aku-_.
Kau tau bahwa ini akan semakin rumit? Disaat di kepalaku hanya penuh tentangmu. Segala tentangmu,semua tentangmu. Hingga aku merasa bahwa kebahagiannmu akan selalu lebih penting diatas kebahagian aku sendiri. Hingga aku merasa bahwa untuk hidupmu harus aku perjuangkan selalu. Hingga aku merasa bahwa menyayangimu memberikan kekuatan yang maha dasyat.
Ini bukan bodoh,bukan. Hanya saja ,siapapun pasti akan merasakan bahwa sebagian dan bahkan seluruh hidupnya memang pantas diberikan kepada seseorang yg layak menerimanya. Meski mungkin memang tak akan berakhir baik. Tapi untukmu, ia mampu memberi seiklas itu. Tanpa pernah berharap kau membalasnya sebaik itu..
Jika aku tak pernah menjadi bagian dari harapan baik yg kau susun. Maka izinkan aku untuk tetap membantumu mewujudkannya. Jika aku tak pernah menjadi bagian paragraf dalam doa indahmu. Maka izinkan aku untuk tetap menjadi seseorang yang mendoakanmu. Jika aku bukanlah seseorang yang kau idam-idamkan, maka izinkan aku untuk tetap menjadi seseorang yang mengagumimu. Jika aku bukanlah seseorang yang kau ingin tatap. Maka izinkan aku untuk tetap menjadi seseorang yang memperhatikanmu.
Di lain hari. Mungkin kau tak akan menemukan keadaan dimana aku sedang berdiri pada sebuah jalan yang tak pernah ingin kau lalui. Karena bagaimanapun, aku tetaplah seseorang yg selalu berusaha kau hindari. Dari awal, hingga saat itu. Waktu seolah2 tak pernah memberi keberpihakkanya. meski untuk sekedar menetap kemudian bersyukur bahwa kau ada.
Aku tak mungkin membencimu. Sekeras apapun kau memberi tamparan pada wajah. Aku tk merasa memiliki kemampuan untuk melakukannya. Sudah terlalu dalam aku menyelamimu, dan hanya kebaikan2 yg aku temui di dalamnya. Aku bahkan buta untuk buruk2mu, Untuk segala ingin yg singgah. Kau akan tetap menjadi titik dimana aku selalu enggan memalingkan wajah.
Semoga kau mampu bersamanya, Seseorang yang kau inginkan dan juga menginginkanmu. Seseorang yg kau sayangi dan juga menyayangimu. Seseorang yang kau cintai dan juga mencintaimu. Yang membuatmu mampu benar2 merasakan apa itu rumah.
Pada akhirnya menerima segala kenyataan disaat aku merasa tak memiliki hak apapun atas dirimu Memberi aku sebuah perasaan bahwa menyayangimu adalah jarak terjauh yg harus aku tempuh.
