28

3.6K 389 52
                                    



Berhenti baca kalau mata kalian lelah ya, ini rekor aku ngetik terpanjang kayanya wkwk.

Jangan lupa vote dan komen yaa♡



°
°
°
°
°
°
°
°
°






















Sejauh ini, Hyori merasa senang dan baik-baik saja dengan keadaannya. Sama seperti saat ia ditinggalkan oleh Jungkook dulu, tapi kini ia merasa lebih baik lagi. Tentang Jungkook, Hyori sudah berhenti. Ia merasa lelah dan jenuh, meski rasa cintanya pada Jungkook tak sedikit pun terhapus hingga kini.


Ia hanya merasa sangat kecewa, lebih kecewa daripada saat ia mendengar kalau kehadirannya dirumah keluarga Jeon hanyalah sebagai tameng nyawa Jungkook, lebih kecewa daripada saat Jungkook berbohong tentang Bbubu padanya, dan lebih kecewa lagi. Lagi dan lagi dari pada saat Jungkook terang-terangan mencacinya setelah memperkosa nya dengan serampangan.

Hyori kecewa dengan satu kalimat yang lelaki itu ucapkan padanya tiga tahun sembilan bulan yang lalu, kalimat yang berhasil membuatnya merasakan bahwa dunia benar-benar benci dan jijik akan presensi dirinya di sini.

Tiga tahun sembilan bulan yang lalu, tepat disaat ia mengalah untuk kembali bertatap mata dengan Jungkook meski sebenarnya ia jijik. Dimana saat ia dengan segenap keberanian yang ia kumpulkan berkat semangat dari Min Gi untuk mengatakan tentang kehamilannya kepada Jungkook tepat di kamar tempat kejadian malang itu menimpanya.


Hari itu Hyori berharap Jungkook akan menerimanya kembali. Paling tidak merasa iba kepada nya sebab Jungkook merupakan penyebab utama atas apa yang ia alami. Namun nyatanya ekspetasi memang tak pernah sesuai dengan realita, Jungkook memang tidak akan mau menerima nya setelah kejadian itu ditambah lagi dengan keadaannya yang tengah berbadan dua ini.


"Gugurkan, atau sekalian bunuh juga dirimu agar hidupku tidak lagi sial."

Dan setelah mengatakan itu dengan tatapan dan nada yang tajam lalu meninggalkan Hyori dengan suara pintu utama yang ditutup hingga berdebam kuat.


"Mommy!"pekik seorang anak lelaki menghentikan kegiatan Hyori yang sedang melamunkan masa lalunya.

Raut yang tadinya datar langsung berubah di detik berikutnya nya, senyum manisnya mengudara menyambut kedatangan anak lelaki tadi dengan kedua tangan yang merentang. Menunggu torso sang anak sampai kedalam pangkuannya.


"Pulang dengan siapa hari ini, hm? Tidak merepotkan paman Min Gi lagi kan?" Hyori mengusap surai batok kelapa anaknya yang berada di pangkuannya setelah mendudukkan diri di kursi kerjanya.


"Dengan Chanwoo hyung dan yang lainnya. Kami pulang bersama! Hyung juga tidak merepotkan paman Min Gi kok! Di perjalanan pulang Hyung memijat paman Min Gi agar tidak lelah. Kata paman, paman sibuk."celoteh Hyungwon menenggerkan tangan mungilnya di dada sang ibu.


"Hyungie, Mommy sudah bilang untuk tidak seperti ini kan? Kau sudah besar dan bukan waktunya untuk menyusu lagi, berhenti memegang dada Mommy seperti itu, oke? understand?"tegur Hyori menjauhkan tangan Hyungwon dari dadanya.

Stop, jangan berfikiran mesum dulu. Hyungwon memang punya kebiasaan seperti itu, Jungkook dulu juga begitu. Hyori tau saat ia tak sengaja mendengar obrolan ibu Jungkook dengan teman-teman nya yang lain saat ia berumur 13 tahun. Semacam geng ibu-ibu sosialita begitu, saling membahas tentang pertumbuhan dan perubahan anak mereka dari kecil hingga saat itu.


[M]The Incest Twins✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz