Sumedang

61 6 0
                                    

          Tanggal 17 februari sehari sebelum pernikahan Juna dan Susan. Untuk kesekian kali nya aku mendapatkan kabar yang tidak enak dari Juna. Di hari ini Rendi sahabatku meninggal dunia sekitar jam 9 malam di rumah sakit Sumedang. Tadinya aku mau langsung menelfon mamah Rendi tapi ku urungkan niatku karena aku tahu ini bukan waktu yang tepat. Aku sangat terpukul sekali mendengar berita tersebut aku tidak bisa menahan air mataku, untuk kesekian kali nya aku kehilangan orang yang aku sayangi di dunia ini. Ku mencoba menelfon kak Cindy kakak nya Rendi tapi tidak ada respon. Hari ini aku sangat tidak bersemangat untuk bekerja, fikiranku terus terbayang Rendi dan tanpa sadar air mataku pun mengalir. 

"Ya Allah , tempatkan lah Rendi Darmawan disisimu. Terimalah amal Ibadah nya, jauhkanlah Rendi dari siksa kubur mu. Amin."

          Akhir februari kontrak kerja ku habis dan tidak di perpanjang. aku mulai pusing untuk melanjutkan hidupku disini sedangkan adiku pun belum mendapat pekerjaan. Akhirnya aku membantu temanku menjual motor bekas untuk sementara. Selama satu bulan aku membantu temanku disini aku diminta pulang oleh mamah.

"A entos uih we kadieu atuh ari teu acan damel keneh mah. Istirahatna tidieu"
(A udah pulang aja kesini kalau masih belum dapat kerjaan)  ucap mamah.
"Enya mah ke lamun Chandra gaduh artos uih nya"
(Iya mah nanti kalau Chandea punya uang pulang ya) jawabku.
"Maksudna tos ngalih deui we kadieu, si nenek oge nuju teu damang hoyong di rawat ku Aa saurna"
(Maksudnya udah pindah kesini lagi aja, si nenek juga lagi dakit pengen di rawat sama Aa katanya) jelas mamah.
"Ari ieu bumi kumaha?"
(terus ini rumah gimana?) tanyaku.
"Ical we, ke bumi kanggo Aa mah urang ngabangun we tidieu. Kan mamah gaduh tanah kosong kanggo Aa ngabangun bumi"
(Jual aja, nanti kalau rumah buat Aa kita ngebangun aja disini. Kan mamah punya tanah kosong buat Aa membangun rumah) bujuk mamah.
"Enya atuh Mah ari kitu mah ke Chandra ukeun bantuan rerencangan kanggo over kredit."
(Yaudah kalau gitu nanti Chandra minta tolong teman untuk over kredit) jawabku.
"Enya A, ayeuna gaduh artos keneh teu?"
(Iya A, sekarang masih punya uang gak?) tanya mamah.
"Aya mah, Chandra gaduh keneh tabungan da"
(Masih kok Mah, Chandra masih punya tabongan kok) jawabku.
"Enya atuh ari aya keneh mah. Ke upami teu gaduh artos wawartos ka mamah nya"
(Yaudah kalau masih ada. Nanti kalau sudah tidak punya uang bilang sama Mamah ya) ucap mamah.
"Enya mamah"
(Iya mah) jawabku.

          Akhirnya aku meminta tolong teman-temanku termasuk Rizki kalau rumahku mau di over kredit. Aku tidak begitu berharap di satu arah, aku juga memasang iklan di facebook, instagram dan twitter. Sebenarnya sangat sayang untuk melakukan ini karena tinggal satu tahap lagi rumah ini menjadi rumah impianku.

"Yah, mungkin belum rezekinya aku memiliki rumah atau takdirku memang harus pulang lagi ke kampung halamanku."

Mitos (Tetekon Of Sundanese)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang