The Truth ✨ pt.2

2.5K 322 28
                                    

🥀PETALS🥀

Jisung makin membulatkan matanya. Ia menatap Minho terkejut, jauh sangat terkejut.

"Kak Minho, jangan bohong ihhh" Jisung memukul pelan lengan Minho, menganggap hal yang Minho katakan hanyalah candaan.

"Kakak gak bohong. Kakak emang beneran kena hanahaki"

Jisung kini malah semakin menenggelamkan diri ke pelukan Minho, mencoba sekeras mungkin agar tidak menangis.

Ternyata selama ini Minho pun menderita, walaupun ia tidak tau siapa penyebabnya, tetap saja ia sedih. Minho kesayangannya tersakiti, ia pun ikut tersakiti.

"Kamu pengen tau siapa orangnya Ji? Orang yang selama ini bikin aku merasa seperti orang paling bahagia di dunia dan pada saat yang sama aku menjadi orang paling menyedihkan di dunia?"

Jisung mengangguk pelan. Membiarkan air matanya mengalir deras, walaupun isakkannya tak terdengar.

Minho dengan sengaja melepaskan pelukannya dan menatap Jisung tepat di matanya. Jisung terdiam, ingin sekali ia menghapus air matanya namun rasanya ia terhipnotis oleh netra coklat tua milik Minho.

"Orang itu adalah kamu Jisung."

Jisung tersentak kecil. Kaget dengan apa yang Minho katakan. Sedikit tidak percaya juga. Minho menahan senyumnya, gemas dengan Jisung yang terlihat bingung.

"Kamu pasti berpikir kenapa aku bisa terkena hanahaki padahal kamu suka padaku juga. Sebenarnya sama dengan ceritamu, aku mungkin sedikit salah paham" Jisung menaikan alisnya tidak mengerti dengan penuturan Minho.

"Aku berpikir kamu suka Changbin. Karena kamu selalu terlihat sinis dengan Felix. Apalagi saat mereka menikah, kamu terlihat murung sekali. Tapi sekarang aku tau, bahwa kita sama sama salah paham"

Jisung menganggukkan kepalanya kecil tanpa melepaskan pandangannya dari mata Minho.

"Jadi, karena semua udah jelas. Jisung, maukah kamu menjadi milikku?" Minho menatap Jisung lebih tajam, seolah meminta jawaban melalui tatapan matanya.

"A-ah, itu. Ehm....

"Aku mau minta maaf. Kakak menderita selama ini dan itu semua karena aku. " Jisung menundukkan kepalanya dan mengecilkan volume suaranya di kalimat terakhir.

"Tapi aku nggak pernah mempersalahkan itu kok. Yang penting kamu dan aku bisa bahagia seterusnya. Jadi, kamu mau kan? "

Minho bertanya sekali lagi. Senyum tulusnya membuat Jisung merasa nyaman. Lelaki manis berpipi gembil itu menganggukan kepala. Semburat merah di wajahnya terlihat jelas

Minho tersenyum riang. Ia mengambil dagu Jisung yang membuat Jisung langsung menatap matanya. Minho mendekatkan wajahnya ke arah Jisung dan menggesekkan hidungnya dengan Jisung.

"Eungh.... Geli kak" Jisung tertawa manis dan Minho merasa bahwa ia terkena diabetes. Jisung lebih manis dari apapun yang paling manis baginya.

"Thank you Jisung. Thank you because you're not giving up on me. Thank you because you're always stay with me.

I love you Jisung, and no one can change that"

🥀PETALS🥀

The End.

Makasih yang udah dukung cerita  ini sampai habis. Gak nyangka akhirnya aku bisa nyelesaiin satu cerita.

Gak rela cerita ini end, karena aku buat cerita ini sepenuh hati.

Maaf kalau endingnya gak sesuai ekspektasi. Aku gak pinter bikin ending.

Sayang kalian❤️❤️❤️
Ditunggu bonus chapternya yaaa.

Petals ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora