11🍄 I can('t) do it ❎ 💔

3.6K 170 1
                                    

"Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa." Sujiwo Tejo.

🍓🍓🍓🍓🍓

*****

Memang benar adanya, jika kita bisa memilih dengan siapa kita menikah, tapi kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta.

Mencintai Zain ialah bukan rencana Misha, namun menerima Ivan juga bukan pilihan Misha. Dia hanya tidak ingin memberi harapan lebih kepada Ivan. Bukan berarti Zain lebih baik ataupun sebaliknya, pada hakikatnya cinta memang tidak membutuhkan alasan apapun.

"Lalu Misha harus bagaimana, Bund?" tanya Misha kepada bundanya melalui sebuah vedeo call yang sedang bersantai di kamarnya.

Misha selalu menceritakan dan mendiskusikan apapun kepada orangtuanya, terutama mengenai calon pasangan hidupnya. Karena dia hanya akan menjalin suatu hubungan dengan pernikahan.

"Ikutilah kata hatimu, Kak. Bunda yakin kak Misha tahu yang terbaik untuk diri kakak. Yang terpenting diskusikan dengan Allah, mintalah petunjuk-Nya!" Ucap bunda Kaysha.

Sejak adik Misha lahir, Misha memang dipanggil 'kakak' dalam keluarganya. Sama dengan kakak Misha yang lainnya.

"Iya, Bunda. Empat hari ini Misha sudah meminta petunjuk pada-Nya, dan jawabannya tetap sama. Selalu mas Zain yang mucul dalam mimpi Misha." Jawab Misha.

Misha memang rajin melantunkan do'a di akhir salat dua rakaat sepertiga malamnya. Meminta petunjuk yang Kuasa jauh lebih baik dari apapun, karena sejatinya diri kita sendiri bukanlah milik kita, namun hanyalah milik-Nya.

"Jika memang seperti itu cepatlah memberi jawaban kepada mas Ivan. Jangan menggantungnya dengan harapan palsu, Kak!" kata bunda Kaysha.

"Misha mengerti, Bunda. Akan tetapi Misha tidak tega untuk mengatakan sebuah penolakan kepada mas Ivan," jawab Misha.

"Jika tidak tega ya terima saja, Kak. Apa salahnya menerima cinta baru?" ucap bunda Kaysha lalu terkekeh.

"Bunda, Misha serius ini. Jangan bercanda!" jawab Misha dengan muka cemberut.

"Bunda sudah menceritakan semua kepada Ayah, dan menurut ayah lebih baik kak Misha memang menerima mas Ivan. Ingat, Sayang! Mas Zain itu sudah bertunangan, jangan sampai kak Misha menjadi perusak kebahagiaan orang lain! Bagaimana seandainya jika kita sebagai wanita berada pada posisi tunangannya mas Zain? Pasti sakit, Sayang. Lagian apa bedanya mas Ivan dengan mas Zain? Sama-sama seorang pilot yang tampan bukan?" kata bunda Kaysha.

"Bunda lupa alasan Misha bisa berada pada posisi ini? Sebuah karir yang awalnya ayah dan bunda tidak menyetujuinya. Misha jatuh hati dengannya bukan karena dia seorang pilot atau yang lainnya. Bahkan jauh sebelum dia menjadi pilot Misha sudah menaruh hati padanya, Bunda," kata Misha.

"Lalu apakah kakak mau menjadi perusak hubungan orang?" tanya bunda Kaysha.

"Ya tentu tidak, Bund. Oh iya bunda tidak ada pasien?" tanya Misha.

"Tidak, Kak. Bunda lagi free. Ini nunggu ayah jemput bunda di klinik. Mungkin sebentar lagi ayah sampai," jawab bunda Kaysha.

Romantisme Cinta (Pilot & Pramugari) ✅ENDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum