Bagian Satu

129 0 1
                                    

"Pinjem penggaris woyy" "Siapa yang ngambil pensil gue,balikin" "Penghapus gue mana woy" "Gue gabisa balance" "Nyontek dong,Jangan pelit" Suara teriakan terdengar dari segala penjuru kelas Ips 1,semua siswa mulai frustasi dan ada beberapa yang sudah menyerah dengan 2 soal Akuntansi yang diberikan oleh guru kesayangan mereka. Memang hanya 2 soal saja tapi jawabannya 2 lembar kertas folio saja kurang. Pelajaran Akuntansi adalah pelajaran yang sangat menguras fikiran dan tenaga bagi anak kelas IPS 1 ini. Ditambah dengan guru yang selalu teriak – teriak untuk memarahi siswa yang tidak tertib di kelas, mengomentari keadaan belakang kelas sampai tumpukan gelas yang di pinjam dari kantin dan malas mengembalikan. Sedangkan di tengah – tengah ada 4 anak yang sedang serius mengerjakan dengan diam walaupun sebenarnya mereka sangat frustasi. "Ini soalnya salah" ucap Yumna tiba – tiba kepada Airin,Salsa dan Vina. "Bilang aja lo gabisa ngerjain" sahut Airin dan otomatis ketiganya langsug melihat kearah Airin "Emang lo bisa rin?" tanya Vina dengan wajah cengohnya "Wah ngeremehin nih anak" jawab Airin yang tidak mau kalah "Biasanya aja lo remed kan" Tambahan dari salsa "Kok jadi bahas gue sih? Perasaan tadi bahas soal" kata Airin. "Sudah selesai semua?" tiba tiba terdengar teriakan sang guru akuntansi mereka di depan pintu kelas dan tiba – tiba semua siswa auto teriak belum selesai. "Saya tunggu 5 menit, setelah saya keluar saya tidak terima kertas kalian lagi. Dan saya anggap tidak mengumpulkan" Kata Bu Darmi guru Akuntansi mereka. Siswa kelas Ips1 semakin ribut jika sudah ada peringatan seperti itu. "Yumna gue nyontek lo pliss yum, gue ga paham sama sekali" tiba – tiba ada teman yumna yang biasanya menjahili yumna datang dan ingin mencontek pekerjaannya. "Ogah,gue aja belom kelar lo mau nyontek aja sekarang" jawab Yumna yang kesal dengan Geri temannya itu. "Yaelah yum,lu pelit banget sih jadi orang" ucap Geri nyolot. "Lo mau nyontek juga kalo tugas gue ga balance? Iya? " Kata yumna sebal.

Temannya itu terlalu menyebalkan bagi Yumna karena dia akan mejaili yumna habis – habisan sampai yumna hampir menangis. Entah karena apa ia melakukan itu padalah yumna rasa yumna tak memiliki masalah dengan dia. Tapi kalau sedang butuh seperti ini dia akan bersifat sok manis dan baik pada yumna. Yah itulah teman musiman,dateng pas butuh doang. "Yaudah gajadi" kata geri sambil berlalu pergi meninggalkan meja yumna dan kawan – kawan."Bener kata Yumna, ini soal salah" kata Vina setelah sekian lama ia berhasil menghitung tetapi di hasil akhirnya tetap tidak balance. "Iya ini soal emang salah kayaknya" Ucap Airin yang merasa Ia tidak akan balance di akhir. "Gue bilang juga apa. Harusnya ini tu sejuta bukan sepuluh ribu" kata Yumna yang mulai merasa janggal dengan soalnya "Lahkan emang sejuta yum,kok lo jadi sepuluh ribu sih?" kata salsa. Semua mengangga mendengar perkataan salsa barusan. "Kok lo gabilang sih sal? Kan gue jadi harus ngulang" kata Vina yang soalnya juga salah. " Yakan gue kira kalian juga denger tadi waktu bu Darmi ganti soal" kata salsa yang sudah akan finishing jawabannya. "Yaampun sal, lo tau kan kalo kita itu budi alias budek dikit" kata Airin yang merasa gemas dengan lembar jawabnya. "Nih nyontek gue aja udah kelar" kata salsa santai sambil mengangsurkan lembar jawabnya kepada ketiga temannya itu. "Asyaapp ibukk. Laksanakan " Kata yumna yang bersemangat kembali karena ia tak perlu menghitung sebanyak tadi. "Mantull nih,tengkyu ya sal" kata Airin dan Vina bersamaan. "Waktu habis. Saya hitung sampai 3 kalau tidak mengumpulkan saya kasih nilai 0" kata Bu Darmi. Semua siswa berlarian untuk mengumpulkan jawabannya walaupun ada yang belum selesai dan tidak balance. Semua siswa kembali ke meja masing – masing dengan raut muka yang entah tak bisa diartikan.

"Akhirnya selesai juga,gila banget soalnya" kata Airin saat kembali ke mejanya dan mengemasi barang – barangnya. "Bikin laper soalnya" sahut Yumna yang sudah merasa lapar lagi. "Yuk solat dulu" ajak salsa pada ketiga temannya. Dan mereka berempat berangkat ke masjid sekolah untuk menunaika solat dzuhur. Setelah selesai sholat mereka kembali ke kelas tapi di depan kelas Ips 1 selalu dipenuhi cowok – cowok kelas ips 1 maupun kelas ipa. Yumna yang awalnya tertawa menjadi menciut. Sebenarnya dibalik keceriannya yang selalu ditampilkan Yumna adalah gadis pemalu. Apalagi didepan lawan jenis ia akan salah tingkah. Yumna jalan dengan menatap lurus kedepan,ia takut melihat ke jalan sebelahnya. "Neng Yumna di cariin nih" celetuk Azam teman sekelas Yumna yang sedang nongktong dengan anak lainnya. "Gak ilang kok" jawab Yumna yang dibuat seketus mungkin. Sedangkan di tengah – tengah perkumpulan itu ada satu cowok yang sedikit mengangkat bibirnya untuk tersenyum melihat respon yang diberikan oleh Yumna. Ia merasa Yumna adalah spesies cewek yang langka.

Kringgg......Kringgg....Kringgg.....

Suara yang sangat ditunggu para siswa akhirnya terdengar. Ya ini jam pulang sekolah,semua siswa berhamburan keluar kelas untuk segera pulang. Yumna dkk masih di kelas membereskan barang mereka dan bergegas untuk pulang. Mereka jalan ke parkiran bersama karena ketiga teman Yumna membawa sepeda motor dan Yumna akan pulang bersama abangnya. "Kita duluan ya Yum" kata Salsa,Airin dan Vina. "Iya,hati – hati ya" jawab Yumna sambil melambika tangan kepada temannya. Saat Yumna menunggu abangnya yang sedang mengeluarkan motor ia melihat ada cowok yang melihat kearahnya. Yumna tau itu anak Ipa yang biasanya nongkrong di depan Ips 1. Mata mereka bertemu dan entah ada angin apa seperti pandangan mereka terkunci beberapa saat dan Yumna memutuskan pandangan itu karena ia merasa aneh. "Lama banget sih bang" protes Yumna kepada Ayyas bersamaan dengan ia naik ke boncengan motor. "Lu kira ini parkiran ga sempit apa" kata Ayyas yang tidak terima.

Sesampainnya dirumah Yumna segera masuk kamar dan mereahkan dirinya di kasur queen size miliknya. Ia merasa lelah dengan hari ini. Dan pikirannya terasa penuh. Tak sadar Yumna tertidur hingga adzan maghrib berkumandang. Ia bergegas untuk mandi dan menjalankan kewajibannya. Saat ia keluar kamar ingin mencari bundanya. Ia baru sadar kalau dari sepulang sekolah bundanya tidak dirumah. "Bang Ayyas" panggil Yumna kepada abangnya yang sedang bermain ps di ruang Tv. "Kenapa dek? Masak gih abang laper" kata Ayyas masih memainkan ps. "Bunda emang kemana bang?" tanya Yumna lagi. "Bunda hari ini ke Bandung nemenin Ayah kondangan ke tempat Om Alwi adek" jelas Ayyas. "Kok aku gatau si bang? Bunda juga ga bilang apa – apa tadi pagi" kata Yumna yang masih bingung. "yakan Bunda udah bilang dari kemaren. Udah sana masak abang laper" kata Ayyas memerintahkan adiknya. "Ckk,bantuin kek bang" ucap Yumna meminta bantuan "Iya abang bantu doa" ucap Ayyas seenaknya. "Huuffttt" Yumna hanya bisa menghembuskan nafas pasrah.

Yumna selesai berkutat di dapur. Ia membuat 2 omlet bumbu untuknya dan untuk abangnya. "Nih bang" kata Yumna dengan menyodorkan satu piring kepada abangnya. "wuihh mantap, thanks dek" ucap Ayyas dengan senyum yang lebar. Mereka makan dengan tenang. Sampai Ayyas membuka suara "Lo lagi deket sama anak Ipa ya dek?" tanya Ayyas kepada Yumna dan yang ditanya hanya cengoh tak tau apa – apa "Enggak tuh" . "Oh yaudah" kata Ayyas. "Kenapa si bang?" tanya Yumna penasaran. " Gapapa,tanya aja. Udah gue mau keluar bentar. Berani kan dirumah sendiri?" tanya Ayyas. "Mau kemana?" tanya Yumna sambil menatap Ayyas yang sudah berdiri. "Mau kerumah Jo bentar" "Yaudah,tapi jangan lama – lama ya bang" ucap Yumna. Setelah Ayyas pergi Yumna segera kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur karena tidak ada tugas dan dia merasa lelah.

~~~

Hai guys, welcome back in my post :)

selamat membaca :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My SunshineWhere stories live. Discover now