13: Lie Again

19.3K 2K 200
                                    

Suara bising dari televisi memenuhi ruang keluarga yang sepi. Hanna menikmati buah-buahan yang sudah dipotong kecil-kecil sambil menyaksikan siaran ulang dari acara komedi yang tayang beberapa hari lalu.

Setelah menemani Jaehyun mengantar Jaehan ke sekolah, Hanna memilih untuk bersantai di ruang keluarga—menghindar dari Jaehyun yang kini berada di kamar.

Hanna tidak ingin bersitatap dengan Jaehyun, karena saat itu terjadi, ia akan teringat percakapan yang ia dengar semalam lewat telepon. Hanna ingin berpura-pura tidak tahu apa-apa, tapi rasanya begitu sulit saat ia bertatapan dengan Jaehyun secara langsung. Rasanya Hanna ingin meminta Jaehyun untuk menjelaskan semuanya. Semua hal yang selama ini Jaehyun lakukan tanpa sepengetahuannya.

"Apa yang kau tonton?"

Hanna menghentikkan kunyahannya lalu menoleh ke arah Jaehyun yang sudah berganti menggunakan pakaian rumahan—celana selutut berwarna hitam dan kaos lengan pendek berwarna abu. Lelaki itu berjalan mendekat dan duduk di samping Hanna.

"Kau benar-benar tidak punya hal yang harus dikerjakan?" Hanna bertanya sambil menggeser tubuhnya—sedikit menjauh dari Jaehyun.

"Kenapa? Apa kau ingin aku selalu sibuk dengan pekerjaan kantor?" tanya Jaehyun dengan dahi mengerut.

"Tidak juga," sahut Hanna—mencoba bersikap seperti biasa. "Aku senang kau punya waktu luang," tambahnya.

Jaehyun tersenyum lebar menunjukkan kedua lesung pipinya—membuat Hanna memalingkan wajahnya ke arah televisi.

Jaehyun menggeser duduknya mendekati Hanna lalu memajukkan wajahnya. "Aaa ...."

Hanna menatap Jaehyun yang berada di dekatnya dengan mulut yang menganga. Ia menatap Jaehyun dengan pandangan bertanya dan dibalas Jaehyun dengan kedua bola mata yang menatap ke arah mangkuk buah yang dipegang Hanna.

"Kau mau?" tanya Hanna sambil menyodorkan mangkuk tersebut pada Jaehyun.

Jaehyun mengangguk dan kembali membuka mulutnya—seperti anjing peliharaan tetangganya yang meminta jatah makan. Sangat lucu. "Aaa ...."

Hanna menusuk satu potong apel dengan garpu lalu menyuapkannya ke mulut Jaehyun.

"Manis," kata Jaehyun sambil mengunyah apel dan menatap Hanna dalam.

"Sisa satu. Kau mau?" Hanna mengangkat garpu yang sudah menusuk satu buah stroberi—buah kesukaannya.

Jaehyun menggeleng. "Untukmu saja."

Tanpa mengatakan apa pun Hanna memasukkan stroberi tersebut ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dengan pelan. Rasanya yang sedikit asam membuat Hanna mengernyit. Ia memfokuskan diri pada tayangan televisi, mencoba untuk tidak menghiraukan Jaehyun yang terus menatapnya.

Beberapa menit telah berlalu dan Hanna sukses dibuat terkejut saat Jaehyun tiba-tiba memeluknya dari samping dan menelusupkan kepalanya pada leher Hanna. Hanna merasa geli saat deru napas Jaehyun mengenai kulit lehernya. "Apa yang kau lakukan? Nanti Lee Ahjumma melihat," ucapnya sambil mencoba melepas pelukan Jaehyun pada tubuhnya.

"Memangnya kenapa jika dia melihat? Kita suami istri, tidak ada salahnya berpelukan begini," kata Jaehyun sambil menghirup aroma tubuh Hanna dan mengeratkan pelukannya.

"Aku merindukanmu."

Hanna menggigit bibir bawahnya saat mendengar ucapan Jaehyun—menahan diri agar tidak mengucapkan kalimat yang akan membuat suasana menjadi canggung. Dan Hanna membiarkan Jaehyun memeluk tubuhnya.

"Aku ingin bertanya untuk yang ketiga kalinya."

Hanna hanya bergumam pelan dan membiarkan Jaehyun melanjutkan ucapannya.

The Choice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang