Kegiatan Pertama Dikasur

19.1K 356 4
                                    

Nafasku masih terengah-engah tapi aku tetap mencoba mengeluarkan kata-kata, "apa yang sebenarnya kau lakukan...Kiara?"



Kiara mendesah bahagia, "akhirnya kau mengingatku sayang, aku sangat bahagia," wajahnya memerah seakan malu.



"kenapa kau melakukan ini?"



"Bukannya sudah jelas ya sayang? Apa kau sudah lupa dengan janjimu dulu?"



"Apa maksudmu, janji apa?"



"Wah kau jadi pelupa ya sayang, tapi tak apa, itu membuatmu semakin manis." Dia menjilat telingaku dan membisik sesuatu, "kau berjanji akan menikahiku setelah lulus SMA, iya kan?"



Mendengarnya bulu kudukku berdiri. Aku mengingat kejadian waktu kelas satu SMP, aku ingat dengan janji itu. Tapi itu adalah janji yang dipaksakan, aku tidak punya pilihan selain mengatakannya. Kenapa hal itu harus terjadi?



Nafas Kiara semakin berat, wajahnya semakin memerah, "wajahmu benar-benar manis sayang, aku tidak akan tahan melihat wajah semanis itu," nafasnya semakin berat lagi. "Ayo~kita~mulai, sa~yang."



Kiara menarik sebuah tali dari balik bantal, ikatan tali di punggungku ditarik keatas, kedua ikatan di kakiku terlepas tapi kaki kananku malah tergantung. Kaki kiriku bisa menapak tapi selangkanganku terbuka lebar.



Kiara memelukku leherku dari depan, dia menempelkan pahanya ke selangkanganku dan menggosokkannya perlahan. "Mana yang kau lebih suka, depan atau-" dia menempelkan mulutnya ke telingaku, "be~la~kang?"



"T-tunggu Ki-" Kiara menutup mulutku dengan tangan kirinya.



"Aku tau sayang, dari belakang kan," dia memutar dan menempel ke belakangku. Tangannya masih menutup mulutku, "tenanglah, aku pasti akan memberi kenikmatan yang luar biasa," bisiknya.



Ia mulai menggosok-gosok selangkanganku dengan tangan kanannya, "thuhu-" usapannya terasa geli dan nikmat, membuatku susah bicara.



"Sabarlah, aku baru saja mulai," dia terus menggosok selangkanganku dengan irama yang membuatku susah berpikir.



Rasa geli di area "itu" semakin tinggi. Rasanya akan ada yang keluar.



Disaat aku baru saja akan keluar Kiara melepas tangannya, "tidak secepat itu sayang, aku belum bersenang-senang."



Dia melepas ikatan gesperku dan memasukkan tangannya ke bagian belakangku, ia mengusap-usap Bagian sekitar lubangku dengan jarinya. Diusap oleh orang lain memberiku rasa geli dan nikmat yang lebih dari yang pertama dan aku tidak menyukainya.



Aku mendesah-desah, tapi dia menutup mulutku dengan kuat membuatku susah mengeluarkan suara, "teruslah berusaha sayang, ... itu akan membuatku semakin ... bersemangat."



[Bersambung]

A [Heart] For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang