Joanne Shin

13.6K 476 17
                                    

"Dimana ini?" Suara khas orang bangun tidur

Aku membuka mata dan menguap "Kamarmu"

Joanne tersenyum,"Kau membawaku ke kamar?" Kilatan matanya terlihat berbeda.

"Ya, Joanne, kau tertidur di sofa dan aku tidak tega melihatmu."

"Terima kasih."

Aku hanya bisa mengangguk dan menelan ludah saat tidak sengaja melihat payudara bagian atasnya. Sial, salahkan tali tank topnya yang turun dari pundaknya.

Seperti sadar dengan tatapanku, Joanne tersenyum tengil.

Sial, kenapa aku harus ketiduran disini?

Sebelum aku sadar dari situasi ini, Joanne tiba-tiba mengejutkanku dengan duduk di pangkuanku, telapak tangannya menyentuh dadaku yang memburu.

Dia gadis kecil yang licik.

"Joanne.. "

"Kenapa?" Seringai menggoda nya mampu membuatku pusing.

Sialan. Joanne terlihat begitu polos dengan tank top hitam dan celana katun pendek yang memamerkan kaki putih jenjangnya.

Ini godaan paling berdosa.

Kedua tangan mungilnya di kedua sisi kepalaku, memijat lembut.

Aku tanpa sadar memejamkan mata dan mengeluarkan suara kenikmatan.

"Apa aku boleh menciummu?" Bibirnya membungkuk kearah bibirku. Aroma napasnya menggelitik. Aku tidak bisa bergerak dan malah memegang pinggangnya cukup erat.

"Seharusnya tidak."

"Dan kenapa tidak?" Hidung miliknya mengusap kulit leherku dan memperdayaiku dengan kelembutannya.

Ini pertanyaan yang mudah sekali dijawab tapi saat ini aku tidak bisa memberikan jawaban padanya.

"Tolong,  biarkan aku pergi dari sini."

Susah sekali untuk menolak dan mengatakan kata 'tidak' padanya. Aku terlalu lemah.

"Hanya satu ciuman." Joanne berbisik di telingaku dengan merdu.

Pegangan tanganku di pinggang Joanne semakin erat tapi dia tidak sedikitpun mengernyit.

"Joanne.." Bisikku kala kepalanya mundur dari leherku dan sekarang matanya menatapku dengan keinginan kuat.

Dia membungkuk dan bibir kita akan menyentuh..

"Nona, tuan menunggu dibawah untuk sarapan." Ketukan dan diakhiri suara pelayan keluarga ini.

"Kau harus turun kebawah." Suaraku pelan.

"Gagal untuk kali ini." Joanne turun dari pangkuanku dan berjalan ke kamar mandi dengan cekikan.

Aku tidak bergerak dari ranjangnya saat mendengar suara air dari kamar mandi nya. Aku terlalu menikmati aroma tubuhnya di sekelilingku.

Sudah lama Joanne menggoda dan mengejekku seperti ini. Seharusnya aku sadar dengan pergi dan menjauh darinya, tapi kenyataannya terlalu sulit. Di umurku yang terlalu tua untuknya tiga puluh dua tahun, aku tidak harus main-main dengan gadis sembilan belas tahun. Tapi lihatnya aku, masih disini yang terkadang menikmati permainannya.

-

"Apa semalam putriku merepotkanmu?" Ayah Joanne menyinggung tabiat putrinya yang sedikit nakal.

"Jelas tidak, aku kebetulan selesai bertemu klien dan Joanne memintaku menjemputnya." Aku tidak tahu apa yang dicari Joanne dan teman-temannya di tempat hiburan seperti semalam.

OneshootWhere stories live. Discover now