PROLOG

263 40 31
                                    

Cyrin pergi dari kantin setelah menghabiskan makan siangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cyrin pergi dari kantin setelah menghabiskan makan siangnya. Ia ingat, tadi pagi setelah selesai mengerjakan ulangan harian Fisika, Bu Ani menyuruhnya untuk datang ke ruangannya. Jadi, di sinilah ia sekarang, tepat di depan pintu ruangan Bu Ani, seorang guru Fisika sekaligus wakil kepala sekolah.

Tanpa ragu, Cyrin mengetuk pintu dan segera masuk saat sudah mendapat sahutan dari dalam.

"Duduk, Cyrin," titah Bu Ani.

Cyrin tersenyum, lalu duduk di kursi yang tersedia di depan Bu Ani. "Ada apa ya, Bu?" tanyanya.

Bu Ani membetulkan letak kacamatanya, lalu berujar, "Jadi begini, Rin. Ibu berencana membuat kelompok belajar untuk menunjang proses belajar kalian, mengingat kalian sudah kelas dua belas. Ini saran dari kepala sekolah, dan tentu Ibu menyetujuinya."

Cyrin masih diam, menunggu penuturan selanjutnya.

"Karena kamu adalah salah satu siswi berprestasi di sekolah ini, Ibu ingin kamu yang mengayomi teman-temanmu yang lain untuk belajar. Lebih tepatnya mengulang pelajaran kelas sepuluh dan sebelas. Bantu temanmu untuk mengingat kembali jika mereka lupa."

Cyrin tentu terkejut. "Sa-saya, Bu?" Ia menunjuk dirinya sendiri.

Bu Ani mengangguk mantap. "Kamu tenang saja, dalam satu kelompok belajar akan ada dua murid berprestasi yang sudah Ibu pilih secara acak. Kamu tidak akan menangani ini sendiri."

Detik berikutnya, suara ketukan pintu terdengar tiga kali. Bu Ani segera mempersilakan seseorang yang masih berada di luar sana untuk masuk.

"Permisi, Bu." Suara berat itu terdengar jelas oleh indra pendengaran Cyrin setelah sebelumnya gadis itu menangkap suara derit samar dari engsel pintu.

Bu Ani tersenyum saat melihat sosok yang masih berdiri di ambang pintu. "Nah, kebetulan sekali. Siswa ini yang nanti akan membantu kamu," tuturnya sambil mengalihkan tatapan pada Cyrin.

Karena posisi duduk Cyrin membelakangi pintu, mau tak mau ia menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa siswa yang Bu Ani maksudkan.

Cyrin terkejut tak menyangka. Dahinya berkerut cukup dalam saat kedua manik matanya berhasil menangkap sosok itu. Sosok yang seharusnya ia jauhi karena sebuah ancaman.

"Kamu?"


🦋NP
December 1st, 2019

Republish: November 12, 2021

Expectancy [On Going]Where stories live. Discover now