Chap 1

22.7K 987 54
                                    

Jeon Jungkook dan Jeon Jimin sudah menikah 1 tahun lalu namun mereka berdua belum mempunyai momongan, orangtua Jungkook ah tepatnya Ibu Jungkook selalu berbicara tentang cucu setiap mereka berdua ke rumah orang tua Jungkook seperti saat ini.

"Jadi kapan kalian akan memberikan kami cucu? Ibu sudah tidak sabar untuk menggendong cucu."ucap Ibu Jungkook.

Saat ini mereka sedang ada di meja makan dan saat makan dessert Ibu Jungkook berbicara seperti itu lagi, Jungkook yang mendengarnya hanya bisa mengelus tangan Jimin sambil menghela nafas kasar dan Jimin hanya tersenyum menanggapi.

"Bu, sudahlah jangan bicara itu lagi."kesal Jungkook.

"Memangnya kenapa? Ibu sangat ingin punya cucu Jungkook, teman-teman Ibu selalu berbicara tentang cucu mereka saat kita bertemu."ucap Ibu Jungkook lagi, Ayah yang melihatnya pun menghela nafas karena perkataan istrinya itu bisa membuat Jimin tertekan.

"Yeobo sudahlah, mungkin Tuhan belum memberikan bayi untuk mereka, lagipula pernikahan mereka masih muda."ucap Ayah Jungkook.

"Tapi aku ingin segera menggendong cucu sayang."ucap Ibu Jungkook, Jimin menunduk menatap tangannya yang digenggam oleh Jungkook.

"Bu, benar kata Ayah, mungkin Tuhan belum yakin pada kami."ucap Jungkook.

"Makanya kalian harus lebih berusaha lagi, kalo bisa kalian lakukan setiap malam."

"IBU."bentak Jungkook.

"Kau membentak Ibu huh."

"Yeobo sudahlah, kau bisa membuat Jimin tertekan karena perkataan mu itu."

"Sudahlah lebih baik kami pulang, selamat malam."ucap Jungkook sambil menarik Jimin, Jimin buru-buru membungkukkan badannya.

"Yeobo kau sudah keterlaluan, bagaimana jika Jimin stress karena perkataan mu itu."ucap Ayah Jungkook sambil beranjak meninggalkan meja makan, Ibu Jungkook menghela nafas kasar.

~~~

"Sayang jangan kau masukan kehati perkataan ibu tadi."ucap Jungkook sambil melirik Jimin lalu melihat kedepan.

"Iya."lirih Jimin sambil melihat kearah jendela mobil. Jungkook menghela nafas mendengarnya.

Setelah sampai di apartemen mereka, Jimi langsung pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju saat selesai Jimin langsung tidur dengan menutup badan dengan selimut, Jungkook yang melihatnya tidak tega, karena setiap kerumah orang tuanya pasti Ibu nya selalu membicarakan cucu, Jungkook takut jika Jimin tertekan karena perkataan Ibunya itu.

"Sayang kau tidur?"tanya Jungkook sambil melingkarkan tangannya di perut Jimin.

"Jungkook-ah."panggil Jimin sambil membalikkan badannya.

"Hmm."

"Bagaimana jika kau menikah lagi, supaya kau bisa mendapat anak dan Ibu punya cucu."ujar Jimin.

Jungkook yang mendengarnya pun kesal, "Jimin apa yang kau bicarakan, aku tidak akan menikah lagi, kau bukannya tidak bisa hamil Jimin tapi Tuhan belum mempercayai kita untuk menitipkan malaikat kecil, karena kita berdua ingin menghabiskan waktu berdua dulu, jadi kau tidak usah berpikir yang tidak-tidak."

"Tapi jungkook, Ibu mu sangat menginginkan cucu, apa yang harus aku lakukan setiap Ibu datang kemari hanya untuk berbicara seperti itu."

"Kau tenanglah, kita hanya perlu berdoa saja, jika Ibu kemari kau telpon aku ya, kau tidak usah berpikir seperti tadi."ucap Jungkook sambil memeluk Jimin. Jimin menghela nafas dan membenamkan wajahnya di dada bidang Jungkook.

~~~

Keesokan harinya saat Jungkook sedang dikantor dan Jimin yang sedang beres-beres apartemen dikejutkan karena Ibu Jungkook datang ke apartemen dan Jimin terkejut sangat saat Ibu Jungkook membawa pesan.

"Ibu masuklah, aku akan ke dapur untuk membuatkan Ibu minum."ucap Jimin.

"Tidak usah Jimin-ah, Ibu kemari cuman sebentar saja, Ibu ingin berbicara serius."

"Ibu ingin bicara apa?"tanya Jimin.

"Begini Jimin, Ibu kan ingin seorang cucu dan kau belum juga hamil, bagaimana jika kau merestui Jungkook untuk menikah lagi?"tanya Ibu Jungkook.

"Bu maaf jika Jimin belum memberikan Jungkook anak dan belum memberikan Ibu seorang cucu."jawab Jimin.

"Tidak apa-apa tapi restui Jungkook untuk menikah lagi ya Jimin, Ibu sudah dapat calonnya."melas Ibu Jungkook.

"Baiklah Bu, jika Ibu ingin seperti itu aku merestui Jungkook untuk menikah lagi."

~~~

"Aku pulang."ucap Jungkook.

Jam sudah menunjukkan 5 sore dan itu adalah jam pulang kerja Jungkook namun Jungkook tidak mendengar jawaban, biasanya Jimin selalu datang membawakan tas kerjanya ke kamar namun hari ini Jimin tidak melakukannya.

Jungkook berjalan keruang tengah saat sudah melepas sepatu dan tergantikan oleh sandal rumah, dan melihat Jimin yang sedang melamun dengan TV yang menyala.

"Sayang aku pulang."kejut Jungkook.

Jimin tersadar dari lamunannya, "Oh Jungkook kau sudah pulang."ucap Jimin sambil mengambil tas kerja Jungkook.

"Kau kenapa sayang?"tanya Jungkook.

"Aku tidak apa-apa."ucap Jimin tersenyum.

"Kau tidak bisa berbohong Jimin."ucap Jungkook datar dan senyum Jimin luntur lalu Jimin menunduk.

"Apa yang terjadi sayang, bicaralah."

"Tadi Ibu kemari Jungkook."

"Terus?"

"Ibu ingin kau menikah lagi dan bahkan ibu sudah punya calonnya."lirih Jimin.

"APA?"

"Jungkook, aku merestui nya jadi kau harus menikah dengan pilih Ibu ya."ucap Jimin sambil memegang tangan Jungkook.

"Apa yang kau lakukan Jimin, kau seharusnya bilang dulu padaku jangan main jawab saja, apa kau tidak mencintai ku lagi Jimin? Maka dari itu kau merestuinya."ucap Jungkook marah.

"Tidak Jungkook, maafkan aku, aku sangat mencintaimu tapi apa yang Ibu lakukan itu benar adanya Jungkook, jadi kumohon menikahlah."ucap Jimin.

"Sekali aku bilang tidak ya tidak Jimin kau tidak harus memutuskan pendapat sendiri, aku tidak ingin menikah lagi Jimin."

"Tapi Jungkook, kau menikah supaya kau bisa mempunyai keturunan, tidak seperti ku yang tidak bisa melahirkan keturunan untukmu."

"Sudah berapa kali ku bilang Jimin, aku tidak butuh keturunan pun aku tidak papa yang penting aku kau selalu bersamaku, bukannya begini Jimin."

"Jungkook kumohon menikahlah, menikahlah dengan calon dari Ibu."

"Baiklah kau ingin aku menikah bukan, sekarang aku akan kerumah orangtuaku untuk menikah besok."ucap Jungkook sambil meninggalkan Jimin.

"Jungkook."panggil Jimin namun Jungkook tidak mendengarkan nya.

TBC

Maaf nih kalo ngaco, entah darimana datangnya inspirasi kaya gini.

[END]AKU PERGI || KOOKMINWhere stories live. Discover now