12 - Unseen

5K 636 33
                                    

Taehyung punya jadwal yang padat, Jungkook justru lebih sibuk. Sejak keduanya resmi menjalin hubungan, nyaris dua minggu kemudian mereka baru bertemu lagi di sebuah acara award.

Jungkook sedang menikmati pertunjukkan di panggung, di benaknya teringat terus chatting pagi ini dengan kekasihnya.
 
  
Tae Only One
Nanti kamu perform terakhir kan?

Cookiepie
Iya Sunbae. Ada apakah?

Tae Only One
Nanti waktu performance lagu ke-3, bertemu di Restroom ya. Yang ada di ujung setelah ruang artis, agak jauh sedikit.

Cookiepie
typing
   
   
Tae Only One
Sayang nulis apa lama sekali?

Cookiepie
Tadi sudah nulis tapi terus diapus beberapa kali. Bingung mau nulis apa 😁

Tae Only One
Oh ya kalau sayang ga mau, gpp.

Cookiepie
BUKAAAN

Duh, maaf capslock.

Maksudnya aku tu sangking senangnya bingung mau nulis apa

Bukannya ga mau ketemu Sunbae

😭

Tae Only One
Oh aku kira

See you soon Cookiepie 😘
   
   
Pada pertengahan lagu kedua, Jungkook beranjak mencari Toilet yang dimaksud Taehyung. Ternyata tempatnya memang agak jauh, sesampainya disana Jungkook mendapati ruangan itu kosong. Menunggu beberapa menit dalam resah hingga akhirnya pintu terbuka dan muncul Taehyung yang segera mengunci pintu dari dalam.

Jungkook yang sudah tidak sabar menunggu, mendekati Taehyung dan segera memeluknya. Taehyung balas merengkuh Jungkook dengan hangat dan mencium sekilas bibir Jungkook.

“Terima kasih sayang sudah mau ketemu walau ditempat seperti ini,” Taehyung membuka suara terlebih dahulu.

“Seru banget Sunbae, kayak lagi main Dare or Dare,” Taehyung mencubit puncak hidung Jungkook gemas.

“Cookiepie, ada yang ingin aku bicarakan dan tidak bisa via telpon. Inginnya bertemu ditempat yang lebih layak, tapi apa boleh buat, waktunya mendesak.”

“Ada apa Sunbae, se-urgent itu?”

“Sebelum kita memulai dari awal, aku sudah ada shooting film dan rencana-nya akan mulai tayang perdana Rabu depan.”

“Waaah selamat Sunbae, aku pasti nonton!” Jungkook tersenyum namun ia merasa aneh karena Taehyung hanya melihatnya dalam diam.

“Sunbae kenapa?” yang ditanya malahan menarik tangan Jungkook dan menaikkan tubuh pemuda itu duduk keatas wastafel, berdiri diantara tungkai kaki dan merengkuh pinggang ramping.
   
    
“Cookiepie, dengar. Aku sudah menandatangi kontrak bahkan sebelum bertemu denganmu. Shooting pun telah selesai sebelum sesuatu terjadi diantara kita,” Taehyung menjeda, Jungkook setia mendengarkan namun suara jantungnya bagai memenuhi ruang toilet yang tidak terlalu besar.

“Aku janji sayang, kedepannya sebelum menandatangani kontrak pasti akan membahasnya terlebih dahulu denganmu,” Jungkook mengangguk, namun dia paham ucapan Taehyung belum final, ia bagai menanti bom waktu meledak.

“Aku tau kamu pasti paham dengan teknik pengambilan gambar, apa yang terlihat dilayar tidak sepenuhnya menggambarkan yang terjadi—“
  
  
“Sunbae mau ngomong apa? Jangan berbelit. Kasian jantung aku,” Jungkook menyela tidak sabar.

“Ada adegan panas nya sayang, kita tidak melakukan apa-apa, hanya shirtless and kisses.”
   
    
Taehyung berusaha menjelaskan dengan santai, namun tetap saja Jungkook merasa sebuah pisau belati menancap pada hatinya membuat ia berdarah-darah, Jungkook berusaha menstabilkan suaranya.

“Oh, ya Sunbae. Siapa lawan mainnya?”

“Bae Irene” suara lirih Taehyung terdengar bagai ledakan bom di kuping Jungkook yang bahkan dapat membuatnya tuli selama beberapa saat.
   
     
“Pie.. Cookiepie… Jungkook sayang..”

Perlahan Jungkook melihat obsidian kesayangannya, pandangannya mulai buram membuat Taehyung langsung panik dan menangkupkan kedua telapak tangannya pada pipi gembul.

“Cookiepie taukan aku sayangnya sama siapa? Cuma sama Jungkook seorang. Jangan sedih ya sayang, please.. aku ga tahan lihat kamu gini,” Taehyung mengapus setitik air mata yang lolos ke pipi porcelain.

Taehyung gelagapan, maka ia mencium mata Jungkook berusaha menghilangkan kesedihan didalamnya. Mencium pipi berisi dan mencium ranum favoritnya.

Kesedihan Jungkook mudah teralihkan oleh ciuman Taehyung dan keduanya larut dalam pertautan saliva hingga ponsel Jungkook berbunyi nyaring.

Jungkook melepaskan diri dan memancing ponsel dalam saku, rupanya Hoseok mencari dirinya.

“Nee Hyung?
… lagi di restroom Hyung.
… sebentar lagi ya.
… okay 2 menit.”

Jungkook menyerengit saat sambungan diputus sepihak oleh Hoseok.

“Sunbae, SEVEN menang award yang sekarang dibacakan, Hoseok mencariku karena member maju tanpa aku. Maaf aku harus kembali sekarang.”

Jungkook hendak turun dari wastafel dan berusaha keluar dari kungkungan Taehyung, namun yang lebih tua menahannya dan membalik tubuh Jungkook menghadap kaca.

“Tunggu sebentar sampai bengkak bibirmu tidak terlalu kentara ya. Mungkin speech-nya bisa tanpa dirimu dulu.”

Di pantulan kaca terlihat wajah Jungkook yang kacau, bibirnya merah merekah, matanya masih berkabut. Jungkook malu dengan banyangannya sendiri dengan cepat menghadap Taehyung dan menyembunyikan wajah di ceruk leher kekasihnya yang sedang tertawa.
 

 
 

>>>
 

  

 
    
      
 
      
  
 

 

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

 

Makanya klo speech berdua, jangan sendirian. Dasar ff delulu

💜

BorahamnidaМесто, где живут истории. Откройте их для себя