Hari Bahagia

12.2K 441 18
                                    

Sungguh membahagiakan bukan? ditakdirkan bersama dengan seseorang yang kamu cintai, apalagi jika berakhir di pelaminan. Seperti itulah yang kini Fakhri dan Alya rasakan. Baru beberapa menit yang lalu mereka sudah sah menjadi sepasang suami-istri.

Kini perjalanan babak baru kehidupan Alya dan Fakhri baru dimulai. Dua insan yang tidak sengaja bertemu, lalu saling mengenal dan sekarang dipersatukan dalam ikatan cinta yang halal. Kedekatan mereka tidaklah lama, mereka baru mengenal lima bulan yang lalu. Namun, untuk meyakinkan hatinya, ia meminta petunjuk padaNya.

Saat pertama kali bertemu dengan Alya, Fakhri merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu juga, dia mulai mendekati Alya dengan proses ta'aruf. Bagi Alya, Fakhri sosok pria yang gentle, dari sekian banyaknya pria yang menyukainya, hanya Fakhri yang mau mengajaknya untuk ta'aruf, karena selama ini pria yang mendekatinya menginginkannya menjadi pacar mereka. Niat tulus Fakhri yang membuat Alya membuka hatinya dan menerima Fakhri.

Alya Maira sosok wanita yang cantik dan dewasa. Dia sosok wanita yang lemah lembut dan sederhana. Alya berprofesi sebagai guru agama islam di sekolah dasar yang tidak jauh dari rumahnya. Tidak hanya itu, Alya juga seorang guru mengaji di dekat rumahnya. Alya wanita yang mudah akrab, dia juga cantik, pintar dan pasti nya dia wanita solehah, karena sejak kecil ia sudah di ajarkan tentang agama islam. Karena didikan orang tuanya, ia tumbuh menjadi wanita yang baik dan solehah. Ayahnya sudah meninggal dunia 10 tahun yang lalu, kini, ia hanya tinggal bersama sang ibu dan kakak perempuannya.

"Ma, terima kasih sudah merawat dan menjaga Alya, terima kasih Mama sudah menjadi seorang ibu yang baik untuk Alya. Terima kasih atas segalanya yang sudah Mama berikan untuk Alya. Maafkan Alya, jika selama ini belum bisa membahagiakan Mama, maafkan Alya jika tanpa sadar Alya melukai perasaan Mama. Mohon doanya Ma, kini Alya sudah menjadi seorang istri," ucap Alya sambil menangis karena tidak mampu menahan air matanya. Ia menangis karena bahagia.

"Iya, Nak. Bagi mama, kamu sudah lebih dari anak yang luar biasa, mama bangga mempunyai anak seperti kamu. Ingat pesan mama ya, jadilah istri yang baik dan nurut apa kata suami. Jangan lupakan kewajiban!" Alya mengangguk sambil tersenyum mendengar nasihat dari sang mama.

"Selamat ya, Dek! Kakak bahagia melihat kamu bahagia. Adek kakak sudah dewasa, pasti bisa jadi istri yang baik dan bertanggung jawab."

Alya langsung memeluk sang kakak. "Iya, Kak. Semoga adek bisa ya!"

"Ma, terima kasih atas restunya, saya tidak bisa berjanji menjadi suami yang baik dan membahagiakan Alya, tapi saya akan usahakan untuk menjaga Alya dan membahagiakannya."

Halimah tersenyum sambil mengusap bahu menantunya. "Mama titip anak mama ya, jagain dia, tegur dia jika salah, bimbing dia untuk menjadi lebih baik lagi. Mama percayakan Alya pada kamu."

"In Syaa Allah Ma, saya akan melaksanakan permintaan Mama!"

"Titip Adik kakak ya, jagain dia. Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah," ucap Luna.

"Iya, Kak," jawab Fakhri tersenyum menatap kakak iparnya.

Fakhri dan Alya beralih menghampiri kedua orang tua Fakhri. Mereka tersenyum bahagia bisa menyaksikan langsung anak bungsu mereka menikah dengan wanita sebaik dan secantik Alya. Mereka hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Fakhri dan Alya.

Setelah selesai bersalaman dengan orang tua mereka, kedua pengantin baru menuju pelaminan untuk menyalami para tamu yang hadir.

"Ini adalah hari yang penuh dengan kebahagiaan untuk kita," ucap Fakhri menatap Alya yang berdiri di sampingnya. "Aku akan bertanggung jawab kepada dirimu sepenuhnya dan kamu terlepas dari orang tuamu. Jangan sedih karena terlepas dari mama, karena kamu masih bisa bertemu dengan mama dan keluarga. Aku tidak punya hak untuk melarang hal itu." Ucapan Fakhri sungguh membuat Alya terenyuh, Alya semakin mengagumi sosok Fakhri.

Kamu Bukan JodohkuWhere stories live. Discover now