end

9.7K 862 111
                                    

Kamu tidak berhenti menggelengkan kepalamu, berusaha untuk mengontrol jantungmu yang sedari tadi bermarathon semenjak kamu membiarkan Lee Hangyul masuk ke dalam apartemenmu.

"Apa yang kau lakukan disini"

"Aku ingin membicarakan sesuatu"

"Untuk apa-"

"Tolong (y/n)"

Begitulah kira-kira kejadian ketika kalian bertemu di dalam lift, menjadi sebuah pertengkaran kecil karena lelaki itu bersikeras ingin membicarakan sesuatu denganmu.

Bukan hanya jantung kamu yang menggila, melainkan pikiran kamu juga. Memikirkan segala kemungkinan apa yang membawa Lee Hangyul datang menemuimu. Apakah lelaki itu datang untuk menyakitimu sekali lagi?

Kamu berusaha mengatur nafasmu sebelum beranjak ke ruang tengah, berniat untuk menyajikan secangkir teh untuk lelaki itu.

Melihat kamu yang datang menghampiri Lee Hangyul yang sedang menunggumu di ruang tengah, membuat lelaki itu tidak berhenti tersenyum seraya memperhatikanmu.

"Kamu tidak berubah ya" timpalnya, masih tersenyum.

"Masih cantik"

Kamu berdeham, berusaha menahan diri untuk tidak salah tingkah.

Sial. Apa-apaan itu.

"Kau ingin membicarakan apa?" kamu duduk bersebelahan dengan lelaki itu, bertanya langsung pada intinya.

"Kamu sudah menikah?"

Sebelah alis kamu terangkat "Huh?"

"Bagaimana dengan kekasih?"

"Belum bukan?" lanjutnya.

"Kau datang ke tempat ini hanya untuk bertanya seperti?"

Hangyul kembali tersenyum "Itu bukan pertanyaan yang sembarangan, asal kau tahu"

Kamu kembali berdeham seraya memperbaiki posisi duduk kamu, mendadak merasa canggung setelah mendengar perkataan Hangyul, terlebih dengan sebuah senyuman yang senantiasa menemani wajahnya.

"Kamu salah (y/n)"

Kening kamu mengernyit.

"Perkataan kamu waktu itu salah"

"Apa? Yang mana?"

"Kita bisa melawan takdir" kedua mata lelaki itu beralih menatapmu dengan lekat, masih dengan senyuman manis yang menemaninya.

"Hidup itu pilihan. Itu berarti kamu juga bisa menuntukan takdir kamu sendiri"

"Karena pilihan kamu adalah awal dari takdir kamu" jelasnya.

Kamu masih mengernyit "Lalu apa hubungannya denganku?"

"Menurut kamu? Untuk apa aku datang ke tempat ini kalau tidak berhubungan dengan kamu"

"Tidak perlu basa basi, katakan apa yang kau inginkan"

Lee Hangyul terkekeh "Langsung ke intinya saja kalau begitu"

Kamu memutar kedua bola mata kamu "Kau membuang-buang waktuku, kau tahu"

"Menikalah denganku"

Sinting.

"Kau gila? Aku benar-benar membuang waktuku. Sebaiknya kau pergi jika berbicara tidak jelas seperti ini"

"Tidak jelas bagaimana? Bukankah kami sendiri yang melarangku untuk berbasa basi?"

Kamu mendengus "Bukan begitu maksudnya"

Senyuman itu semakin merekah, sementara kedua mata lelaki itu tidak berhenti memperhatikan setiap perubahan yang ada pada wajah kamu. Terlebih saat ini wajah kamu mulai memerah.

"Aku sudah lama cerai (y/n)"

"Selama ini aku berusaha membujuk dan meyakinkan ibuku, hingga pada akhirnya ibuku hanya bisa mengalah. Pernikahan itu memang keinginan terakhir ayahku, tapi aku tidak bisa mempertahankan pernikahan itu sementara hati aku ada sama kamu"

"Aku tahu kamu bosan banget dengar permintaan maaf dari aku, atau bahkan permintaan maafku udah gak pantas untuk kamu terima lagi"

"Brengsek? Iya aku selalu tahu itu"

"Setelah cerai aku m sengaja tidak langsung menemui kamu dulu. Disitu aku benar-benar introspeksi diri, sebenarnya seberapa serius aku sama kamu? Sama hubungan ini nantinya"

Kamu tidak pernah menyangka lelaki itu berada pada titik sejauh ini. Kamu bahkan selalu berpikir Lee Hangyul mungkin sudah sangat bahagia dengan kehidupan barunya, tidak dengan kamu di dalamnya.

Bagaimana dengan perasaan kamu? Tentu saja masih ada. Kerena seberapa keras kamu mencoba untuk melupakan semuanya itu, kamu tidak akan pernah berhasil.

Terkadang kamu marah dengan diri kamu sendiri. Apa yang membuatmu begitu mencintai seorang Lee Hangyul yang bahkan berulang kali menyakitimu?

Sekali lagi. Cinta itu terkadang memang bodoh. Bahkan terlalu bodoh untuk membuka kedua matamu.

Namun hari ini, untuk pertama kalinya kamu sangat bersyukur perasaan itu masih ada. Karena Lee Hangyul masih merasakan perasaan yang sama denganmu.

"Aku belum terlambat, bukan?"

"Kenapa kau yakin begitu?" timpalmu.

"Memang iya, kan?" sahutnya, namun kamu hanya membalasnya dengan menaikkan bahumu.

"Sama siapa? Cho Seungyoun?" sekali lagi kamu menaikkan bahumu.

"Siapa huh? Song Yuvin?"

"Tidak mungkin Yuvin, undangan pernikahannya bahkan baru saja tiba dirumahku pagi ini" gumam lelaki itu, namun kamu masih mendengarnya, dan itu membuatmu terkekeh pelan.

Hangyul mengerucutkan bibirnya begitu menyadari kamu sedang mengerjainya saat ini.

Lelaki itu terlihat kesal. Bagaimana tidak? Kamu berhasil membuatnya panik sendiri. Namun di detik berikutnya lelaki itu kembali tersenyum, menepuk kedua pahanya, menyuruhmu untuk mendekat kearahnya, dan duduk di atas pangkuannya.

Kamu ikut tersenyum, langsung menuruti permintaannya begitu saja.

"Aku merindukanmu" Hangyul memeluk tubuhmu begitu kamu berhasil duduk di atas pangkuannya, membuatmu ikut memeluk kepalanya.

"Jadi kapan kita melangsungkan pernikahan?"

Kamu menaikkan sebelah alismu "Memangnya kau yakin aku menerima kamu?" lelaki itu mengangguk.

"Buktinya kamu langsung menuruti permintaan aku"

"Kalau aku cium pasti kamu tidak akan menolak juga"

Jantung kamu kembali menggila begitu Lee Hangyul berhasil mendorong tengkuk kamu dan mendaratkan sebuah lumatan lembut pada bibirmu, memberikan sebuah sensasi yang sudah lama kamu tidak rasakan.

Kamu sangat merindukan sensasi ini.

Kamu memekik begitu Hangyul berhasil mengubah posisi kalian, memposisikan dirimu di bawahnya, sementara lelaki itu kini berada di atasmu.

"Mau lanjut?"

Kamu mendorong wajah lelaki itu "Dasar mesum!" Hangyul mendaratkan kecupan kecil pada kening kamu.

"Aku tidak-" kemudian pada hidung kamu.

"Peduli" dan terakhir kembali mengecup bibirmu.

"Thank you-"

"And i love you so much (y/n)"

The End

:)

Finally!!!!!!! Happy ending kok tenang aja- soalnya aku juga gak suka sad ending.

Semoga kalian suka endingnya yah hehe :)

SERIUSAN MAKASIH BANGET UNTUK KALIAN YANG UDAH NGIKUTIN CERITA INI DARI AWAL- sekalipun terkadang ceritanya dramatis banget lah, gak jelas lah, atau apapun itu yang sempat ngecewain ekspetasi kalian.

THANK YOU SO MUCH GUYS!

I LOVE YOU 300000000000000000000000000000!

adr.

fwb | lee hangyulWhere stories live. Discover now