O9:: pengakuan cinta

6.5K 731 62
                                    

Melihat Yeonjun berhasil menumbangkan empat temannya, pria yang mencekik Yuni pun geram dan akhirnya memutuskan untuk melawan Yeonjun tetapi sebelumnya pria itu menghempas kan  Yuni dengan keras sehingga menimbulkan bunyi benturan antara tubuh cho...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat Yeonjun berhasil menumbangkan empat temannya, pria yang mencekik Yuni pun geram dan akhirnya memutuskan untuk melawan Yeonjun tetapi sebelumnya pria itu menghempas kan  Yuni dengan keras sehingga menimbulkan bunyi benturan antara tubuh choi Yuni dan balok kayu yang tersusun di markas itu

"Akhh!!" Rintihan choi Yuni sebelum semua pandangan nya menjadi buram dan akhirnya gelap. Matanya tertutup sempurna. Dia pingsan

"Hanya aku yang boleh menyiksa dan menyakiti nya" geram Yeonjun yang melihat itu dan tanpa babibu lagi Yeonjun langsung menendang pria itu hingga terhempas.

Awalnya pria itu akan bangkit namun Yeonjun lebih dulu mengeluarkan pistol nya dan menembak tepat kearah kepala pria itu dan akhirnya pria itu tidak sadarkan diri. Mungkin sebentar lagi akan tiada.

Yeonjun langsung menghampiri Yuni dan menggendong nya ala bridal style dan membawanya ke mobil(aww bayangin dong gimana rasanya di gendong Yeonjun ala bridal style /plak/ halu)

Yeonjun membawa  Yuni kerumahnya bukan membawa nya kerumah sakit. Mengapa?aku juga nggak tau,hanya Tuhan dan Yeonjun yang tau.

Saat tiba di pekarangan rumah ternyata Tzuyu sudah pulang dari meeting pentingnya selama 3 hari . Terlihat dari mobil berwarna merah yang terparkir di garasi

Sreet!!

"Astagaa ada apa ini? Mengapa  Yuni bisa seperti ini? Dan mengapa kau sangat kacau? Apa yang telah kau lakukan kepadanya hah!? Apa kau menyiksanya lagi saat aku pergi hingga seperti ini?" Pekik Tzuyu yang terkejut melihat keadaan adiknya dan Yuni

"Bisa tolong panggilkan dokter? Dia sedang butuh bantuan" ucap Yeonjun langsung membawa Yuni kekamar nya tanpa menjawab pertanyaan Tzuyu

"Kenapa kau tidak langsung membawanya ke rumah sakit saja lihat keadaan nya" kata Tzuyu

"Itu tidak perlu,cepat panggilkan dokter kak" kata Yeonjun

Tzuyu pun menelpon dokter dan selang beberapa menit dokter pun tiba dan langsung memeriksa keadaan Yuni

"Tubuhnya sangat lemas dan keadaan nya sangat lemah saat ini akibat cekikan di lehernya yang membuat ia sesak nafas dan kekurangan pasokan oksigen. Keadaan nya akan membaik setelah beberapa hari. Saya akan memberikan resep obatnya dan jika keadaannya semakin memburuk sebaiknya bawa kerumah sakit saja" ucap dokter itu

"Baiklah terimakasih" ucap Tzuyu
.
.
.
.
"Yeonjun.. apa yang sebenarnya terjadi?katakan padaku" ucap Tzuyu. Yeonjun pun menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir

"Dia sangat peduli padamu Yeonjun,apa kau masih tega untuk menyiksanya?" Ucap Tzuyu

"Aku tidak tau" Yeonjun pun langsung pergi meninggalkan Tzuyu

Kriett
(Anggep aja bunyi knop pintu yang dibuka)

"Ooh kau sudah bangun rupanya" ucap Tzuyu saat membuka pintu kamar Yuni dan melihat Yuni sudah bangun

"Eonni dimana Yeonjun? Apa dia baik baik saja?" Tanya Yuni dengan suara serak dan hampir habis

"Huuh kau ini...., Yeonjun baik baik saja. Malahan kau yang tidak baik baik saja. Tadi Yeonjun membawa mu pulang dalam keadaan pingsan. Apa kau sekarang sudah merasa lebih baik?" Ucap Tzuyu

"Sudah" ucap Yuni

"Seharusnya kau tidak perlu mengambil langkah nekat seperti itu yang sangat membahayakan dirimu mu, Yeonjun sudah biasa seperti itu dia tetap mampu melawan musuhnya.dia sangat pandai berkelahi" kata Tzuyu

"Aku sangat menghawatirkan Yeonjun saat itu jadi—" ucapan Yuni terpotong oleh ucapan Tzuyu

"Apa kau mulai mencintai Yeonjun?" Tanya Tzuyu

"M-mungkin" jawaban lirih Yuni

"Yeonjun itu kepala batu.dia keras kelapa,hatinya sangat keras. Apa kau sanggup bertahan dengan nya? Atas siksaan yang ia berikan. Apa kau mampu meluluhkan hatinya?" Tanya Tzuyu yang menganggap  Yuni jatuh cinta pada orang yang salah

"Aku tidak yakin juga dengan itu. Tapi aku hanya mencintai nya entah dia akan mencintai ku atau tidak itu urusannya" ucap Yuni

"Aku akan selalu bersamamu,aku akan menemani mu" ucap Tzuyu sambil menggenggam tangan Yuni

"Terimakasih eonni"  Yuni memeluk Tzuyu

            

TBC

8 Desember 2019

✓『M A F I A』Where stories live. Discover now