Part I 👑

47 5 0
                                    

Aranda Pov

     Aku Mikailo Aranda Zenanta dipanggil Aranda namun keluarga dan teman teman dekatku memanggil aku dengan nama Aran, sekarang aku berumur 15 tahun dan aku duduk dibangku kelas 1 sma, aku siswa yang biasa saja tidak begitu populer dan juga tidak begitu tak dikenal, untuk ukuran anak laki laki sma seperti ku, aku bisa dibilang kurang pas dengan tinggi 162 cm dan berat badan 55 kg serta kulit putih pucat dengan hidung mancung, rambut lurus berwarna hitam pekat, mata sedikit sipit dan aku menggunakan kacamata, aku juga termasuk ke jajaran siswa berprestasi dengan keahlian ku dibidang public speaking yang membuatku sangat hebat dalam hal debat serta kemampuan bahasa inggris ku yang cukup bagus, aku bukan sombong namun itulah faktanya. Namun tidak dengan pelajaran matematika, fisika dan kimia, aku sangat lemah dalam pelajaran tersebut dan bodohnya aku, aku mengetahui diriku lemah dalam pelajaran seperti itu pada saat pemilihan jurusan aku memilih ipa, betapa bodohnya aku.

     Aku menjalankan aktivitas ku seperti anak SMA lainnya, namun aku sedikit pendiam dengan orang baru tetapi akan seperti orang gila bila bersama sahabat sahabat ku. Aku bersyukur dikelilingi oleh orang orang yang sangat peduli dengan ku dan selalu ada untuk ku disaat keadaan susah maupun senang dan aku sangat berterimakasih pada Tuhan karena telah mengirimkan orang orang seprti mereka untuk berada disisi ku.

Author Pov

     Aranda merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dulu kehidupannya sangat bahagia bersama Ayah dan Ibunya ditambah lagi saat ia duduk dibangku kelas 2 Sd Ibunya melahirkan adik laki laki pertamanya, itu menambah kebahagiaan kepada Aranda, namun itu tidak berjalan lama ketika beberapa bulan setelah itu, Ayah dan Ibunya bertengkar hebat tanda Ia tau alasannya, Ayahnya pergi dari rumah dan tidak kembali lagi, Aranda selalu bertanya kepada Ibunya mengapa Ayahnya tidak pulang, namun tak ada jawaban apapun dari Ibunya. Seiring berjalannya waktu ketika Aranda duduk dibangku kelas 5 Sd Ia baru mengetahui bahwa Ayah dan Ibunya telah bercerai, pada saat itu betapa hancurnya hati Aranda, Ayah dan Ibunya pun sama sama memiliki kekasih baru, disinilah awal mula kehidupan Aranda berubah 180°.

     Saat Aranda duduk dibangku kelas 1 Smp, Ayahnya sangat sering menemuinya dan Ayahnya juga berhubungan baik dengan ibunya, Aranda merasa sangat senang karena inilah saat saat yang Ia tunggu walau Ia tau Ayah dan Ibunya telah bercerai, namun lagi lagi itu tidak bertahan lama, saat Aranda duduk dibangku kelas 2 Smp, ibunya menikah kembali begitu juga dengan Ayahnya. Aranda berusaha ikut bahagia dengan hal tersebut, namun tidak bisa dipungkiri didalam hati kecil Aranda, Ia tidak menginginkan hal itu, yang dia inginkan adalah bisa berkumpul lagi dengan Ayah dan Ibunya, namun takdir berkata lain Aranda harus hidup diantara kebahagiaan Ayah dan Ibunya yang telah berbeda.

     Pada saat itu Aranda merasa ada yang berbeda dengan dirinya, Ia marasa ada yang hilang dari hidupnya dan tentu saja itu kebahagiaan dari Ayah juga Ibunya. Aranda bisanya juga menangis sendiri memgingat fakta bahwa orang tuanya telah memiliki kebahagiaan masing masing, disinilah Aranda mulai mencari kebahagiaan dari dunia luar bersama teman temannya.

     Ketika Aranda lulus dari sekolah menengah pertama dengan nilai yang cukup memuaskan baginya. Ia pulang kerumahnya, namun bukan pujian yang Ia dapatkan melainkan cacian dari Ibunya kerena menurut Ibunya itu nilai yang tidak bagus, bukan hanya itu saja tanpa diketahui Ayahnyapun tahu akan nilai Aranda dan lagi lagi Ayahnya menanggap bawa nilai itu bukan nilai yang memuaskan melainkan nilai yang sangat buruk dan lagi lagi Aranda mendapatkan cacian dari Ayahnya, serta Ayahnya membataklan untuk melanjutkan sekolah Aranda dikota tempat tinggal Ayahnya dengan alasan Aranda hanya akan membuat malu dengan bersekolah disekolah favorit dikota besar dengan nilai yang sangat buruk bagi orang tunya, pada saat itu Aranda merasa sangat hancur, karena orang tunya tidak menghargai hasil jerih payahnya untuk mendapatkan nilai tersebut.

👑👑👑

    Setalah kejadian Aranda yang dimarahi habis habisan dengan orang tunya, Aranda mulai berfikir negative tentang dirinya sendiri dan selalu menyalahkan dirinya sendiri, termasuk perceraian yang tarjadi pada kedua orang tuanya, padahal tidak ada sangkut paut apapun Aranda dengan permasalahan orang tunya yang membuat mereka lebih memilih untuk beecerai dan Aranda mengetahui itu, namun Ia tetap menyalahkan dirinya sendiri dan mengatakan bahwa Ia anak yang sangat tidak berguna.

     Beberapa minggu setelah kejadian itu, hubungan Aranda dengan orang tuanya membaik dengan orang tuanya yang meminta maaf karena terlalu menyalahkan Aranda. Sampai suatu hari Aranda sangat rindu dengan Ayahnya, Ia berinisiatif untuk menelfon Ayahnya namun berulang kali Ia mencoba sama sekali tak ada jawaban, hingga entah yang keberapa Ia mencoba akhirnya sambungan telfon itu tersambung, Aranda sangat bahagia dan langsung saja mengeluarkan isi hatinya.

"Hallo, Assalamualaikum Ayah, Ayah kok lama banget ya angkat telfon Aran? Aran itu rindu banget sama Ayah, Ayah kok ga nemuain Aran atau hubungin Aran sih? Ayah lagi sibuk ya? Aran cuma mau bilang kalau Aran itu rindu banget sama Ayah, Ayah juga rindu kan sama Aran?." Ucap Aranda karena sangat rindu dengan Ayahnya yang sudah satu minggu tak menemui ataupun menghubunginya.

Namun orang disebrang telfon itu menjawab dan itu bukan suara Ayah Aranda melainkan suara seorang wanita.

"Hallo Aranda, saya Hanny istri baru Ayah kamu, saya mau mengatakan sesuatu dengan mu, kamu tidak perlu repot repot menghubungi Ayah mu lagi, karena dia sudah tidak mau memiliki urusan dengan mu! Dan dia mengatakan kepada saya bahwa kamu tidak usah mengganggunya lagi karena dia sudah tidak ingin menganggap mu sebagai anaknya!." Setelah itu seorang laki berbicara dan itu suara Ayah Aranda.

"Aranda kamu sudah dengar sendirikan dari istri saya, kamu tidak usah mencari atau menghubungi saya, karena sejak saat ini saya sudah tidak menganggap kamu sebagai anak saya. Dan satu lagi tidak usah memanggil saya dengan sebutan 'AYAH'!." Ucap Ayah Aran.

Lalu sambungan telfon tersebut terputus seketika dan membuat Aranda tidak percaya dengan ucapan dari Ayahnya itu dan membuat Aranda menangis karena apa yang baru saja Ayahnya katakan membuat luka yang sangat mendalam dihatinya. Berhari hari Aranda menjadi anak yang sangat pendiam dirumah dan Ibunya pun tau apa yang membuat anak sulungnya itu menjadi seperti itu karena istri baru Ayah Aranda menelfon Ibu Aranda dan mengatakan hal yang sama dengan yang dia katakan kepada Aranda. Ibu Aranda hanya terdiam melihat anaknya karena tidak tau apa yang harus Ia lakukan.


👑👑👑

T B C . . .

Jangan lupa like and comment yah :)

Kalau jelek maaf ya, maklum bukan penulis handal :)

Kalau terdapat typo mohon dimaaf :)

Dan kalau ga suka, ga usah dibaca ya, ga maksa kok :)

Tapi buat yang suka, soon ya part selanjutnya :)

Just Best Fri(end)Where stories live. Discover now