Chapter 17 - VIP.

922 74 28
                                    

"Joheun achim, yeoreobun*," ucap coach mengawali latihan. Bukan Gaon, karena setelah lolos dari eliminasi grup, mereka memiliki beberapa coach untuk melatih mereka.
*Selamat pagi, semuanya.

Ya, ya, pagi yang baik, gumam Vanessa dalam hati.

Sedikit mengesalkan ketika hari libur sekolah tetapi Vanessa harus tetap latihan. Tetapi tetap saja gadis berumur itu melakukan kewajibannya.

"Himne*, Vanessa. Ayo pasti bisa," kata Vanessa agar dirinya tidak malas. "TAPI GA BISAAAA."
*Semangat.

"Kenapa kau berteriak?" tanya Haneul, tiba-tiba sudah datang saja.

"Tidak ada apa-apa, hehehehehe."

"Kau pasti malas berlatih karena ini hari libur, kan?" tebak Haneul.

"Eonni, ottoke ara?* Aku tidak berteriak dengan Bahasa Korea," jawab Vanessa.
*Bagaimana eonni bisa tau?

"Siapapun bisa menebaknya," kata Haneul. "Benarkah?" tanya Vanessa dengan tatapan tidak percaya.

"Sebenarnya aku dulu juga begitu," jawab Haneul.

"Jinjja? Dimana eonni menjadi trainee dulu?" tanya Vanessa penasaran.

"SM."

"Woah daebak!" teriak Vanessa. Haneul tersenyum menyombongkan hal itu. "Lalu kenapa eonni berhenti disana?" tanya Vanessa lagi.

"Aku dan keluargaku harus pindah ke luar negeri. Aku lebih memilih bersama keluargaku dan sekolah di luar negeri daripada SM," kata Haneul. "Biar kutebak, nama Inggris-mu pasti Sky?"

"Kau pintar," kata Haneul, membenarkan tebakan Vanessa.

"Jadilah murid dan trainee yang rajin, Jikyeo-ya. Saat kau beranjak SMA bebanmu akan jadi lebih besar. Aku datang kesini di tengah-tengah waktu istirahat sekolah. Aku harus kembali ke sekolah setelah latihan selesai. Sangat melelahkan. Ingat itu!" kata Haneul sambil menepuk-nepuk kepala Vanessa.

Mendengar perkataan Haneul, Vanessa merasa dirinya lemah. Dia tidak suka menjadi lemah.

"Gomawo, eonni."

***

"Sasireun nareul molla dapdaphae~"

Vanessa sepertinya ketagihan melakukan rap asal-asalan, bahkan ketika ia sedang di kelas.

Kemarin ketika latihan vokal, lagu yang Vanessa gunakan untuk latihan memiliki lirik yang diucapkan dengan cukup cepat. Coach menyadari Vanessa juga dapat dilatih untuk melakukan rap dengan baik.

"Jikyeo-yaaaaaaa," panggil Saemi, masuk ke dalam kelas. Vanessa tersenyum menyambut temannya yang over-energy itu.

Dasar Vanessa tidak sadar diri.

"Kenapa kau datang cepat sekali," tanya Saemi.

"Jam di kamarku rusak, aku kira aku sudah terlambat," jawab Vanessa, "bahkan aku belum sarapan."

"Kenapa kau tidak ke kantin saja?" tanya Saemi lagi. Vanessa tersenyum canggung, "Aku belum pernah ke kantin sejak sekolah disini, jadi, hehe."

Saemi menggeleng-geleng. "Makanya, kalau aku mengajakmu ke kantin, ikut saja," kata Saemi lalu menggandeng tangan Vanessa. "Ayo ke kantin!" ajaknya.

"Omong-omong, kenapa kau selalu belajar ketika istirahat? Kau terlihat sangat sibuk," tanya Saemi dalam perjalanan mereka menuju kantin, masih menggandeng tangan Vanessa.

IDOL [On Going]Where stories live. Discover now