3. Ananta vs Khal

6.9K 269 4
                                    

Keesokan harinya, sama seperti hari-hari biasanya. Namun khusus hari ini Fina berangkat ke sekolah bersama dengan Luna, sedangkan Viko dan Ananta menyusul mereka berdua dengan motor Ananta sesuai janjinya semalam. Ada yang berbeda dari hari biasanya juga, yaitu beberapa anak Asoy seperti Khal, Yudhis, dan Fahrul sudah menunggu di parkiran. Entah untuk menyambut Viko dan Ananta atau menyambut Fina. Namun saat kedua motor itu datang secara bersamaan dan Fina turun dari motor, mereka semua langsung berebut untuk menyapa Fina.

"Selamat pagi neng, Sharfina... Sudah sarapan belum?"

"Fina.... Kasih tau aku ya kalau Viko ngebut-ngebut pas bonceng kamu, nanti aku sentil empedunya."

"Fina... perlu abang Khal bawain tasnya? Keliatannya berat, tuh."

Ketiganya langsung mendapatkan masing-masing satu toyoran dari sang kakak dan tatapan sinis dari Luna dan juga Ananta yang terheran-heran dengan ulah teman-temannya.

"Apa-apaan lo semua goda-godain Fina?? Langkahin dulu mayat gue!!!" teriak Luna sembari menarik tangan Fina untuk segera pergi meninggalkan cowok-cowok itu.

"Lo semua taruhan, kah?" tanya Rio yang mendadak muncul entah darimana dengan polosnya.

"Siapa yang taruhan? Gak ada, siapa cepat dia dapat. Kapan lagi, kan, bisa dapetin cewek secantik adiknya mas Viko yang tampan dan berani ini?!" puji Fahrul sembari merangkul bahu Viko, sebenarnya bukan memuji secara tulus, melainkan ada maunya agar bisa direstui oleh calon kakak ipar.

Viko tersenyum sinis, "Siapa cepat yang bawain tas dan helm gue, dia yang lolos seleksi jadi adek ipar." serunya sembari menjatuhkan tas dan helmya ke tanah namun ketiga cowok tersebut langsung berebut untuk mendapatkan tas ataupun helm milik Viko, sedangkan Viko dan Ananta hanya tertawa tipis dan melangkah meninggalkan tiga orang sinting itu.

Sedangkan sesampainya Fina di kelas bersama Luna, sudah ada Bianca yang sedang berpacaran di kelas bersama Samuel. Tentu saja Samuel menempati kursi duduk Fina.

"Hi orang cantik..." sapa Bianca hangat yang sedang berpegangan tangan dengan Samuel.

"Ini gue duduk dimana, ya??" cibir Fina, kemudian Samuel langsung berdiri dari duduknya.

"Btw, di laci lo ada titipan, tuh." ucap Samuel saat hendak meninggalkan tempat duduk Fina.

Fina spontan menengok ke kolong mejanya, terdapat dua kotak susu rasa stroberi dan juga sebungkus roti. Ia menatap benda itu dengan tatapan penuh tanda tanya siapa yang menaruhnya di kolong meja.

"Dari siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan kak Khal....." jawab Bianca, kemudian gadis itu langsung pergi untuk mengikuti kekasihnya ke kantin.

Fina terdiam, sepertinya sebesar apapun usaha Khal dan Ananta memperebutkannya, pada akhirnya hanya ada satu nama yang menjadi juara tetap di hatinya.

🦋🦋🦋

Waktu cepat berlalu, hingga akhirnya jam istirahat berbunyi. Sebelum guru piket menekan tombol bel istirahat, tentu saja Ananta sudah ada di kantin terlebih dahulu dari yang lain. Ia kabur ke kantin karena malas mengikuti pelajaran Fisika yang gurunya selalu memarahinya karena selalu tertidur di kelas. Menurutnya memang guru itu sangat membosankan dan membuatnya terus mengantuk hingga membutuhkan segelas kopi buatan ibu kantin tercinta.

Taruna Change My Life (Season 1) [HIATUS]Where stories live. Discover now