Sept: Espoir

246 38 22
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, harap kebijaksanaan pembaca dalam memahami isi cerita.

| Fantasy/ Mythology |

| Red Velvet | TVXQ | Jessica and Krystal Jung | BTS |

and another idol,

Enjoy!

*****

Sooyoung berjalan beriringan dengan Yerim, sesekali melirik penasaran pada wanita muda di sampingnya yang sibuk membaca buku. Sooyoung tidak terlalu suka membaca buku, dia lebih suka menghajar orang. Semua orang yang mengenalnya tahu itu. Dia masuk militer dan direkrut sebagai tentara khusus juga karena hobinya baku hantam. Memang agak aneh, dengan wajah cantik dan tubuh luar biasa, wanita itu kerap dibayangkan sebagai model yang melenggak-lenggok di atas catwalk atau mengisi sampul majalah dengan parasnya yang memukau. Bukannya berada di medan perang dengan senapan di tangan dan semangat membara sebagai pasukan berani mati kebanggaan negara.

Sayangnya, Park Sooyoung benci sesuatu yang terlalu biasa. Dia lahir di dalam keluarga militer, perkelahian dan latihan ala tentara adalah hal biasa baginya. Dia butuh tantangan, dia ingin menaikkan levelnya. Kedua orangtuanya tidak memaksa Sooyoung menjadi seorang tentara, bahkan menyarankan agar wanita itu memilih profesi sebagai dokter atau pengacara saja, kalau-kalau dia terlalu risih untuk menjadi seorang artis. Sooyoung menolak dengan tegas, mengatakan dia akan mengikuti jejak  kakak lelakinya yang punya karir luar biasa di dunia militer. Atau, mengikuti jejak saudaranya yang lain sebagai pelatih karate ternama.

Larangan? Tentu saja Sooyoung sempat cekcok hebat dengan keluarganya. Wanita itu menantang arus, membuktikan dirinya layak dan membungkam orang-orang yang meragukannya dengan menjadi salah satu tentara kebanggaan negara. Terlebih, karena pilihannya Sooyoung bisa bertemu dengan Yok Sungjae, pria yang juga berkarir di bidang yang sama dengannya. Kisah cinta mereka tidak berjalan mulus karena tentangan sang ayah, tapi pada akhirnya berhasil menemui titik terang. Setelah Sungjae pulang dari misinya di Timur Tengah, Sooyoung akan meminta Sungjae segera menikah. Kalau bisa, memaksanya. Masa bodoh, Sooyoung dan Sungjae sama-sama tahu mereka saling mencintai dan mengharapkan hubungan dalam jenjang yang lebih tinggi, sikap tarik ulur yang kekanakan tidak diperlukan sekarang. Mereka harus mengambil langkah tegas dan berani.

"Apa yang membuatmu melamun dan tidak sadar kalau kita berada di ruangan yang aneh?"

Sooyoung menoleh cepat pada Yerim, tersentak begitu melihat raut serius wanita itu dan keadaan di sekitar mereka.

Apa lagi semua ini?!

"Sejak kapan kita berada di sini?" tanyanya bingung. Sooyoung memperhatikan ke sekitar, hanya melihat cermin, cermin, cermin, dan cermin. Keduanya seolah dikurung dalam labirin aneh yang dindingnya terbuat dari cermin. Sintingnya, tidak ada bayangan mereka terpantul di sana. "Dan tahukah kau tempat apa ini?"

Yerim menggeleng, menutup buku yang tadi di bacanya dan menyimpannya ke dalam tas kecil yang dibawanya. Terlihat jauh lebih tenang ketimbang rekannya. Aneh, tapi cukup membantu. "Tidak ada keterangan di dalam buku, aku tidak punya dugaan apa pun soal tempat ini."

Sooyoung berjalan mendahului Yerim, hendak menyentuh salah satu permukaan cermin di depannya. Dingin. Seperti cermin di kamarnya. Sooyoung berbalik, baru hendak berceloteh pada rekan merah mudanya saat dia disambut pemandangan kosong. Tidak ada Yerim, tidak rambut merah mudanya, tidak tubuh mungil dan tatapan tajamnya, tidak ada siapa-siapa selain Sooyoung dan cermin-cermin yang tidak memantulkan bayangannya. Bahkan tidak ada suara atau pun jejak kepergiaan Yerim. Luar biasa!

{✓} RÊVEWhere stories live. Discover now