"2"

4K 346 26
                                    

"Maneun na ri jinago~"

(Banyak hari yang berlalu.)

"Neo ye maeum jichyeo gal ddae~"

(Ketika pergi ke pikiran lelahku.)

"Nae maeum so geuro~"

(Di dalam hatiku)

"Seu ryeo jyeo ganeun neoye gieogi~"

(Kenangan yang rapuh.)

"Dashi cha jawa!"

(Datang kembali.)








Jdug!










"Belum klimaks paboya!"

Changmin terkikik. Berhasil mengacaukan nyanyian sahabatnya yang duduk di boncengan belakang. Changmin bernyanyi tidak mendayu seperti Kyuhyun, namun dengan nada menghentak di kalimat akhir.

Punggung Kyuhyun bersentuhan dengan punggung Changmin. Bocah pucat dengan suara merdu yang tadi dipotong nyanyiannya karena si pengganggu Changmin duduk di jok sepeda menghadap ke belakang. Kaki panjangnya menekuk dan bertumpu pada injakan di kanan kiri. Sehingga duduknya asyik sekali bersandar pada punggung sang sahabat.

"Aku membantumu menyelesaikan lagunya, pabo." Changmin menyambar. Ketika tubuhnya dikenai tubrukan belakang kepala Kyuhyun yang sengaja Kyuhyun benturkan ke punggung Changmin karena kesal.

"Tetapi baru masuk reff pertama. Belum saatnya nada tinggi untuk suara menggelegarku terdengar. Kau sudah tidak sabar ya? Ha? Ha? Mau kuledakkan kupingmu, hm? Eotthe, Changmin-ah?" Kyuhyun bertanya semangat.

Gowesan Changmin lebih cepat. Dan suasana mendadak berubah.

"Ada apa?"

Huh?

Pertanyaan itu membuat Kyuhyun mengatupkan bibir yang sudah siap berteriak mengeluarkan nada tinggi Etude of Memory-nya Kim Dong Ryul tadi.

"Ada apa? Apa lagi? Apa yang mereka lakukan?" ulang Changmin.

Kyuhyun berkedip. Tak menghiraukan Changmin. Yang dilakukannya malah mengamati tiang di jalanan yang perlahan semakin pendek, karena jalan sepeda Changmin cukup cepat. Telapak-telapak tangan Kyuhyun yang berpegang pada besi jok belakang mengerat tanpa sadar. Punggungnya bersandar kembali pada Changmin.

"Eopseo (tidak ada)," jawabnya sambil mengukir senyum lagi. Meski Changmin tak dapat melihatnya di posisi seperti ini, Kyuhyun hanya ingin tersenyum. Memberi satu saja senyuman baginya amat menyenangkan.

"Jangan bernyanyi lagi. Nanti kau bisa hilang keseimbangan dan jatuh. Akan kukayuh seperti naik ferrarri!"

"Hahahaha ferrari, pabo! Ay ay Captain Shim!"

"Molla (entahlah)! Woohooo pegangan erat Captain Cho!"

SWIIIING~

Kayuh berpacu melawan angin. Kaki jenjang Changmin menginjak pedal sepeda secepat kilat. Di belakangnya, Kyuhyun tertawa kencang. Menampilkan gigi putih dan tulang pipi yang naik membentuk kerutan di dekat mata. Bola mata hitamnya mengerling manis di sela kelopak yang melengkung lucu. Kaki-kaki panjang Kyuhyun turut menjulur, bagai sayap sepeda yang terbuka lebar menghantam angin. Posisi duduknya yang menghadap belakang membuat tiap benda yang ia lihat semakin kecil dan pendek. Netra itu merekam jalan yang bergerak mundur. Bergerak semakin menjauh.

Kyuhyun tertawa lagi. Namun kali ini, dari balik kedua belah matanya cairan bening itu melesak. Membasahi iris hitamnya.

Paginya menyenangkan.

AGONLESS • [CKH]✔️Where stories live. Discover now