1. DIA DJIO GONZAGA

24 1 1
                                    

Author kembali dengan teen fiction dan kali ini based on true story (penasaran gak nih siapa orangnya ? yang jelas ini sudah masa SMA yang mereka - mereka lewati dan benar adanya, mungkin sedikit perubahan pada beberapa bagian karena 1 dan lain hal dan penyamaran nama pada beberapa pemain diluar pemain inti hehehe)


"YULI YANI"

"YULI YANI"

"YULI YANI"

3 Kali guru Matematika itu meneriakkan nama gue, yah bener banget, pelajaran paling ngebosenin dari Ibu Lina, Matematika dan anak cucunya itu ngebosenin banget buat gue, udah ribet gurunya juga tidak bersahabat membuat gue gak selera belajar.

"ssssttt... Yul... giliran lo tuh..." ujar Bella yang bangkunya tepat disebelah Ribka sahabat sekaligus teman sebangku gue yang sedang sakit cacar

"hmm... iya Bu saya mesti ngapain ya ?" tanya gue tanpa dosa dan langsung dibales dengan tatapan membunuh sahabat – sahabat gue (Angela, Bella, dan Dilla) secara bersamaan - MOLI alias MOUSKY LIBRARYAN begitu kami menamakan diri kami

"KAMU DARITADI GAK DENGERIN SAYA NGOMONG?!" nada Bu Lina meninggi

"ehhh bukan gitu Bu, tapi saya..."

Belum sempat gue menjawab tiba – tiba batang hidung Pak Pramono Kepala Sekolah SMA MELATI PUTIH muncul dibalik pintu kelas gue dan sepertinya dia membawa berita penting. Setelah berbincang dengan Ibu Lina, akhirnya Pak Pramono mempersilahkan seseorang untuk masuk kelas kami XI IPA 2.

"Pagi anak – anak" basa basi Pak Pram

"PAGI PAK" balas kami semua kompak

"Kali ini Bapak akan mengenalkan pada kalian semua, siswa baru pindahan dari Surabaya" jelas Pak Pram yang membuat semangat anak-anak bertambah, tapi enggak dengan gue karena masih terus kesal memikirkan harus melanjutkan belajar Matematika yang sangat tidak gue sukai tapi tidak bisa gue hindari.


"Halo temen-temen, kenalin nama gue Djio gue pindahan dari Surabaya" kata tuh anak baru ngenalin dirinya, dapet sambutan menarik sih dari satu kelas, tapi nggak dengan gue!

"wihh guaanteeengg buaaaangeeeet" kata Juliana dengan gaya alaynya yang norak banget

"iya ganteng ya" celetuk Dillah

"biasa aja! Gak ada ganteng-gantengnya" kata gue agak keras dan sepertinya kedengeran orangnya deh

"Kenapa Yulii?" tanya Bu Lina dengan tatapan tidak suka

"mmm... Gak kok bu gak ada kenapa-napa"

"yah udah Djio kamu nyari tempat kosong yah" kata Bu Lina secara nggak langsung minta Djio duduk disebelah gue karena enggak ada bangku kosong yang lain

"disitu ya Bu?" katanya nunjuk bangku sebelah gue yang sebenarnya milik Ribka

"iya disebelah Yuli aja, Ibu liat nilai matematikamu di sekolah yang lama cukup tinggi, siapatau bisa bantu Yuli mengatasi kebenciannya pada Matematika" kata Bu Lina nyindir

"ihh kok sebelah saya bu? Inikan bangku Ribka!" protes gue

"kamu dengar Ibu ya, Ibu yang suruh Djio duduk disitu, toh kan Ribka masih sakit jadi nanti saja kalau dia masuk kita tambahin meja dan kursi buat dia" perkataan Ibu Lina yang benar – benar mengecewakan gue

"LOH?! Gak bisa gitu dong Bu, dari awal kelas 1 juga saya duduknya bareng Ribka terus"

"sssttt... udahlah Yul gapapa, kan nanti juga pasti Ribka ngerti" bisik Dillah yang bangkunya tepat didepan gue

"SAYA YANG ATUR! DJIO KAMU DUDUK SEBELAH YULI!"

"EITSSS tunggu, kemana Apriyani ya Dillah? Kok bangkunya kosong?" Ibu Lina akhirnya sadar Apri sedang tidak dikelasnya saat ini, hal itu pasti membuat murkanya lagi dan Apri akan benar – benar kena sama tuh guru, kami semua khawatir dan bersamaan menuliskan pesan di roomchat group kami untuk Apri

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MOLI REPLAYWhere stories live. Discover now