The Show

491 62 5
                                    

Siapa yang menyangka kalau ajakan seorang Bangchan ternyata sungguhan. Awalnya Jisung mengira ajakan Chan hanya sebuah gurauan, tapi sekarang yang di depannya adalah sebuah mobil yang akan membawanya ke pertunjukan seorang Bangchan.

Tidak hanya itu saja yang mengangetkan Jisung, tapi dapat dilihatnya seorang Minho sedang berdiri bersender pada mobil menunggu dirinya.

"Kau bisa bawa mobil?" Hanya itu yang bisa ucapkan ketika mendekati Minho.

"Tentu saja, aku jarang bawa karena merepotkan. Aku lebih senang bawa motor." jawab Minho sambil membuka pintu mobil untuk Jisung, yang dimana membuat Jisung sedikit tersanjung akan sikap Minho. Jisung pun masuk ke mobil.

"Karena kita bertiga makanya aku bawa mobil, lihat saja di jok belakang." kata Minho sebelum menutup pintu mobil untuk Jisung.

Saat masuk, yang dilihat Jisung adalah Hyunjin yang sedang tidur terbaring di jok belakang mobil. 

"Apa rumahku sejauh itu sampai Hyunjin tertidur pulas?" tanya Jisung merasa tidak enak.

Minho pun mulai menyalakan mesin mobil dan menjalankannya. "Tidak juga, hanya saja kemarin dia begadang untuk mengerjakan semua tugasnya jadi hari ini dia bisa bebas pergi menonton Chan hyung bersamamu."

Mendegar perkataan Minho, Jisung jadi sedikit malu. Itu artinya Hyunjin berusaha sampai begadang agar bisa pergi dengannya. "Bagaimana denganmu? Kau tidak mengerjakan tugas juga? Kalian kan sekelas."

"Aku? Tugasku sudah selesai dari lama, dia saja yang tidak mau mengerjakan saat ku ajak makanya kemarin dia sendiri yang kelabakan." Jisung pun tertawa mendengarnya, Hyunjin mirip dengannya baru mau mengerjakan saat mepet. 

Perjalan menuju club tempat Chan tampil lumayan jauh, menurut apa kata Minho akan memakan waktu 30 menit untuk ke sana. Sesekali Jisung dan Minho mengobrol tapi obrolan mereka tidak berujung panjang karena mereka memang belum seakrab itu dan juga Minho harus fokus saat menyetir.

Jisung memperhatikan Hyunjin yang tertidur di belakang. Harus diakui Hyunjin tetap terlihat tampan bahkan ketika tidur. Penampilan Hyunjin hari ini cukup casual tapi tetap keren, dia mengenakan kaus hitam dengan jaket denim yang sekarang digunakan sebagai bantalan dia tidur lalu mengenakan celana jeans hitam dengan sepatu putih.

 Penampilan Hyunjin hari ini cukup casual tapi tetap keren, dia mengenakan kaus hitam dengan jaket denim yang sekarang digunakan sebagai bantalan dia tidur lalu mengenakan celana jeans hitam dengan sepatu putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memperhatikan penampilan Hyunjin, Jisung jadi memperhatikan penampilan Minho. Minho menggunakan sweater biru terang yang membuatnya terlihat manis dan juga tetap tampan. Tidak lupa celana hitam dan sepatu hitam.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang aneh?" tanya Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang aneh?" tanya Minho. Jisung jadi kaget dan langsung melihat ke depan, dia malu ketauan memperhatikan Minho. "Aku cuma memperhatikan bajumu dan Hyunjin, kalian sangat keren."

"Keren? Biasa saja rasanya, kau juga gak kalah keren sebenarnya." Kata-kata Minho membuat Jisung memperhatikan bajunya sendiri. Dia hanya memakai kaos putih bergambar dan celana jeans beserta sepatu putih. Dia jauh terlihat biasa saja dibanding Hyunjin dan Minho. Apanya yang keren?

"Jisung, lebih baik sudahi apapun yang kau pikirkan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisung, lebih baik sudahi apapun yang kau pikirkan itu. Kita sudah sampai." 



Jisung, Hyunjin dan Minho turun dari mobil, mereka menuju pintu masuk bar. Jisung memperhatikan club tersebut, club itu bernama Fantasia dan gedungnya terlihat lumayan luas untuk sebuah club. Melihat dua penjaga di depan pintu masuk, membuat Jisung takut mereka akan diusir. Hey, siapapun rasanya akan tau kalau mereka masih di bawah umur.

Tapi semua ketakutan Jisung hilang saat Minho memperlihatkan sebuah kartu pada penjaga. Mereka pun dipersilahkan untuk masuk, Jisung jadi terkagum sendiri melihat cara Minho memperlihatkan kartunya, terlihat seperti orang penting yang akan memasuki ruang rahasia.

"Keren ya? Walau aku sudah pernah kesini, tetap saja aku merasa keren sekali saat Minho memberikan kartu dari Woojin hyung itu. Oh iya kau belum tau ya, yang punya club ini adalah Woojin hyung. Dia temannya Chan hyung." bisik Hyunjin. 

Mereka bertiga masuk dan Jisung tak berhenti dibuat kagum. Dia baru tau kalau club ternyata seperti ini, lumayan gelap tapi ada banyak lampu warna warni yang membuat tempat ini lebih terang. Interiornya juga sangat cantik yang membuat Jisung langsung jatuh cinta pada tempat ini.

"Jisung, sini. Katanya mau lihat Chan hyung." panggil Hyunjin yang sudah agak jauh dari Jisung. Terlihat di sebelahnya seseorang yang dia tidak kenal, sepertinya itu yang namanya Woojin.

Hyunjin langsung merangkul bahu Jisung ketika ia menghampiri mereka. Baru saja Hyunjin ingin mengajak bicara Jisung, dapat dilihatnya bahwa Jisung benar-benar fokus memandang Chan yang baru saja naik panggung.

"Kau benar-benar fans beratnya ya." kata Hyunjin yang diabaikan Jisung karena terlalu fokus melihat Chan.

Hyunjin hanya tertawa melihat Jisung mengabaikannya, sampai Hyunjin merasakan sesuatu yang dingin di pipinya. "Kenapa berdiri di sini sih? Kan jauh ambil minumnya." Keluh Minho yang sambil memberikan minum yang baru saja ia tempelkan di pipi Hyunjin.

"Disini kita bisa melihat Chan hyung lebih jelas, ini kan pertama kalinya Jisung melihat penampilan Chan hyung." Jawab Hyunjin.

"Ini air putih kan? Bukan alkohol?" tanya Hyunjin yang baru saja akan meminum minumannya.

Minho hanya berdecak. "Kau kira aku adalah kau? Aku tidak sebodoh itu."

Hyunjin hanya membalas dengan menatap sebal Minho "Ya sudah jangan ngomel."

Tak lama Hyunjin mendengar tawa Minho, mendengarnya malah membuat Hyunjin tambah sebal dibanding senang. "Sudah sudah jangan cemberut gitu dong Hyunjinku yang manis haha." kata Minho sambil merangkul Hyunjin.

"Apa sih, ketawa-tawa terus. Gak lucu tau." decak Hyunjin sebal, tapi badannya malah menyender pada bahu Minho.








Hyunjin pun tak sadar kalau rangkulannya pada Jisung sudah lepas dan Jisung sudah tidak ada di sebelahnya.

Udah lama gak update 😅

What I Know - HyunMinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang