Sweet

2.6K 261 4
                                    

Saat ini aku sedang berkutat dengan peralatan dapur di apartement Jeffryan, memasakkan makanan untuknya karena ia mengeluh lapar.
Masih ingat acara manjanya tadi? ia bilang hanya sebentar, namun kenyataannya ia tidur dipahaku dengan diiringi elusan kepala olehku sekitar 10 menit lamanya, itupun saat aku mengalihkan kepalanya, beranjak memasak, ia masih merengek dengan bibir yang mengerucut, manja sekali Jeffryan itu saat sedang seperti ini.

Aku memutuskan untuk memasakkannya rendang, dengan resep yang ku dapat dari ibuku.

"Masak apa?" Ucapnya sembari duduk di kursi meja makan, sepertinya ia meninggalkan tugasnya saat mencium bau masakanku yang sudah setengah jadi ini.

"Rendang" Ujarku singkat, masih sibuk berkutat dengan masakan yang kubuat
Jeffryan tidak membalas ucapanku lagi, aku menolehkan kepalaku sebentar, terlihat Jeffryan yang tertidur di atas meja makan dengan pipi yang menempel pada meja dan rambut turun sedikit menutupi wajahnya, Kenapa terlihat imut sih?

"Tugasnya udah selesai?" tanyaku sembari mematikan kompor, karena masakan yang kubuat sudah jadi, hanya tinggal memindahkannya ke piring.

"Belum, capek, kan tadi kamu ngomel nyuruh berenti kalo capek" Ujarnya yang membuatku mendengus sebal.

"Iya iya pinter, Jeffryan emang anak pinter, nurut sama mama" Balasku dengan mengusak rambutnya, persis seperti ibu yang sedang mengapresiasi kegiatan anaknya, membuat Jeffryan terkekeh.

Aku menghidangkan masakanku dimeja makan, dapat kulihat jika mata Jeffryan berbinar saat melihatnya, dasar gembul, melihat makanan saja seperti anak yang dapat mainan baru, Antusias.
Akhirnya kami pun memakan masakan buatanku itu dalam diam, sebenarnya tidak juga, karena aku yang sudah seperti mengasuh anak kecil, Jeffryan benar benar menunjukkan sifat manjanya.

-----

Kami berdua kembali ke ruang bersantai setelah makan, dengan Jeffryan yang kembali berkutat dengan tugasnya, aku memilih untuk menonton film Disney yang memang dikoleksi oleh Jeffryan, ia adalah pecinta Disney.

"Akhirnya selesai" Gumannya kemudian meregangkan tangannya ke atas, dan setelahnya menjatuhkan kepalanya ke bahuku yang memang saat ini berada di sampingnya, tangannya mulai mengalung ke pinggangku, memeluknya erat, kebiasaan Jeffryan yang tidur memakai guling, membuatnya jika sedang menyender seperti ini juga membuatku menjadi gulingnya.

"Rapihin dulu itu laptopnya, taruh di kamar dulu sana, terus nonton sama aku disini" Ucapku sembari menyisir rambutnya ke atas, Jeffryan memberenggut, enggan menuruti perintahku, tapi tetap ia lakukan juga.

Akhirnya ia berdiri, beranjak ke arah kamarnya, untuk meletakkan laptop yang digunakannya mengerjakan tugas, dan kemudian kembali ke tempatnya, dan memelukku seperti yang ia lakukan sebelumnya.

"Aku ngantuk" Ucapnya yang membuatku menoleh.

"Yaudah tidur sana di kamar, aku pulang aja kalo gitu"

"Ih gamau, mau bobo begini, terus kamu elusin kepala aku kaya tadi, kamu disini aja, jangan pulang" Rengeknya, persis seperti anak kecil

"Yaampun manjanya pacarku ini" Gemasku dan dengan spontan mencium pipinya cepat.

"Eh mulai nakal ya pacarku ini, diajarin siapa?" Ujarnya dengan membuka mata karena tadi ia sempat memejamkan kembali matanya, tersenyun kemudian mencubit pipiku, oh jangan lupakan posisinya yang belum berubah sejak tadi.

Aku terkekeh, memilih tidak menjawab pertanyaannya itu, memalingkan wajahku, karena saat ini semburat merah sudah menghiasi pipiku, malu.

"Ditanya bukannya jawab malah pipinya yang merah" ucapnya dengan terkekeh, Jeffryan itu memang suka sekali menggodaku, seperti sekarang ini contohnya, ia juga seseorang yang usil, walau tak sering, tapi aku pernah menjadi korban keusilannya.

"Reflek aja tadi" Balasku tanpa melihatnya, berusaha memfokuskan diri pada film Disney yang saat ini kutonton

Tanpa diduga ia tiba tiba mencium pipiku, tak hanya sekali, berkali kali, yang membuat pipiku yang tadinya memerah malu, kini semakin memerah.

"Reflek juga tuh aku, kamunya gemesin banget" Ucapnya diakhiri kekehan. dilanjut dengan usakan dari hidungnya di pipiku, tanda ia sedang gemas.

"Sie, aku jarang ya bilang ini, tapi hari ini aku kasih tau deh, aku lagi kangen banget sama kamu"

Gombalan yang dilontarkan Jeffryan benar benar berhasil membuatku Ambyar. Siapa yang menduga akan mendapat kalimat seperti itu dari Jeffryan? dapat dihitung dengan jari ketika ia mengaku jikalau ia rindu, tapi efek yang ditimbulkan tetap sama.

"Sie juga kangen Jeff, suka banget liat kamu yang manja gini, gemesin, berasa aku lagi ngurus anak kecil" Kekehku untuk menutupi kegugupan yang melanda saat ini.

"Sie, Love you"

Jeffryan berucap dengan berbisik ditelingaku dan tersenyum setelahnya, membuat darahku berdesir, pipi merona, dan jantungku berdetak tak karuan, seketika aku blank.

Setelah berkata seperti itu, ia kembali menidurkan kepalanya di pundakku, dengan posisi pipinya yang menempel pada pundakku, memelukku erat kemudian memejamkan matanya, bersiap tertidur.
Tapi hey, tidakkah Jeffryan melihatku yang sudah seperti patung tak berdaya ini, yang bisa kulakukan hanya mengerjapkan mata, mengembalikan kesadaranku, kemudian menoleh ke arah pundak yang disenderi Jeffryan, Semoga saja malam ini Siera dapat tidur walau saat ini mendapat serangan mendadak dari Jeffryan.

-B O Y F I E-

Authornya baper nih ngetiknya, bayangin si Jaehyun sweet begitu soalnya (╥_╥)

14/12/19

BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang