Yura pov
Sekarang gue lagi di dalem mobil Kak Chenle. Bukan cuma gue doang. Ada Kak Jeno sama Kak Jaemin juga.
Gue duduk dimana? Di belakang lah. Masa iya didepan. Yang ada Kak Chenle ogah.
Sekarang udah sampe di sekolah. Eh, bukan disekolah deng. Di deket sekolah.
"Ogah bener gue bareng lo sampe masuk sekolah. Yang ada malu gue. Turun." Kak Chenle.
Serah lo lah :)
Gue udah mau keluar dari mobil Kak Chenle tapi di tahan sama Kak Jaemin.
"Jangan ngaku kalo lo adik kita. Paham?" Kata Kak Jaemin yang gue bales dengan deheman.
Brak
Gue nutup pintu mobil kasar. Kalo rusak ya sukurin.
Gue langsung jalan menuju gerbang sekolah. Tapi gue harus kemana? Gue kan gak tau denahnya.
Gue celingak-celinguk, "Ada yang bisa gue bantu?" Tanya cowok yang mulai ngedeket ke arah gue.
"Em... Ruang kepala sekolah dimana ya?" Gue.
"Sini gue anter." Gue ngangguk doang. Di koridor, semua orang natap gue sinis.
"Ini ruangannya." Kata tuh cowok.
"Makasih." Dia senyum.
Gue liat nametag nya, namanya Park Jihoon :)
Wanna one ye- Author
"Nama lo siapa?" Tuh cowok.
"Park- eh Kim Yura." Gue.
"Oh salam kenal Yura. Gue Jihoon. Kalo butuh bantuan, bilang gue aja. Gue kelas XII IPA-1." Kak Jihoon.
"Iya, Kak." Gue langsung masuk ke ruang kepala sekolah dan sesekali di lemparin pertanyaan sama kepsek sampai akhirnya gue diantar ke kelas gue.
----«»----
Sekarang gue didepan kelas X IPA-1. Yang artinya berarti ini kelas gue. Pinter kan gue?
"Perhatian. Kalian akan memiliki teman baru." Kata guru yang ada di kelas ini.
"Cewek."
"Lumayan cantik woy."
"Gebet woy gebet."
"Yah.. :( nambah saingan."
"Pendiem nih kayaknya."
"Dia cuma punya gue, titik."
"Perkenalkan nama saya Kim Yura. Mohon bantuannya,"
"Yura duduk di sebelah Bae Jinyoung. Jinyoung! Angkat tangan!" Orang yang disebut namanya ngangkat tangan males-malesan.
Gue langsung jalan dan duduk disebelahnya.
"Hi, Jinyoung." Sapa gue.
"Panggil gue Baejin." Dia ngomongnya pake muka datar banget.
"Oh iya. Salam kenal ya Baejin." Gue.
"Hm." Baejin.
"Baik anak-anak. Buka halaman 127. Dan kerjakan latihan soalnya. Saya pergi sebentar." Guru.
"Em baejin. Ini caranya gimana ya?" Tanya gue karena gak paham sama soal.
"Lo sekolah kan? Masa gitu aja gak bisa?" Baejin.
Dia ngeremehin gue?
"Gak jadi deh." Gue.
"Sini biar gue bantu." Bukan. Bukan baejin yang ngomong. Tapi cowok di depan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER || NCT (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[END/Book #1] "Benci banget gitu ya kalau gue hadir?"- Kim Yura «Penuh teori, pecahkan sendiri» (Beberapa part di hapus untuk kepentingan penerbitan. Sudah terbit di Pearl Publisher) => Cerita ini hanyalah cerita fiksi dan ditujukan untuk hiburan s...