Sweet Enemies #3

3.9K 253 50
                                    

Kim Bum dan So Eun terkejut, jujur saja mereka tidak pernah membayangkan kedua orang tua akan mengatur acara seperti ini. Undangan untuk pesta kecil-kecilan di rumah So Eun ternyata bukan sekadar pamer kehamilan wanita itu saja. Ibu So Eun mengundang teman-teman lama wanita itu begitu pun dengan teman-teman Kim Bum. Acara yang semula dianggap akan berlangsung membosankan oleh pengantin baru itu tiba-tiba berubah menjadi momen reuni yang mengasyikan. Semakin spesial karena yang hadir di sana adalah para sahabat yang benar-benar mengerti Kim Bum dan So Eun. Kawan seperjuangan mereka ketika menimba ilmu di SMA.

Tidak jauh berbeda dengan kedua pasangan itu, teman-temannya pun kebanyakan sudah berumah tangga. Bahkan ada pula sahabat Kim Bum dan So Eun yang ternyata menikah. Mereka adalah Ill Woo dan Chae Won, kedua orang itu menikah jauh sebelun Kim Bum dan So Eun dijodohkan. Makanya sekarang dua orang itu yang paling heboh menggoda Kim Bum dan So Eun, pasalnya dulu, ketika menghadiri resepsi pernikahan mereka, hubungan dua musuh itu sedang panas-panasnya. Bahkan untuk sekadar foto bersama saja kedua orang itu harus berdebat dulu.

So Eun tidak ingin satu frame dengan Kim Bum begitu pun sebaliknya. Namun tetap saja pada saat itu Chae Won dan Ill Woo yang berkuasa, hingga pada akhirnya mereka semua berhasil mengambil foto bersama. Selain itu, banyak pula yang mengira bahwa Kim Bum dan So Eun menikah bukan semata-mata karena perjodohan. Mereka memang berjodoh sejak awal. Ada pula yang menyangkutpautkannya dengan momen tangkap bunga di pernikahan Chae Won dan Ill Woo beberapa tahun lalu. Saat itu kebetulan bunga yang dilempar Chae Won mendarat di tangan Kim Bum dan So Eun. Padahal posisi mereka berdiri jauh di belakang kerumunan yang berlomba mendapatkan bunga keberuntungan itu. Begitu bunga mendarat di tangkapan mereka, So Eun dan Kim Bum sempat saling berpandangan lalu langsung menghempaskannya secara bersamaan. Setelah itu mereka mendengus kesal dan langsung saling membelakangi. Apalagi setelah teman-teman mereka ramai bertepuk tangan dan melontarkan godaan.

"Demi Tuhan, dua tahun aku meninggalkan kota ini lalu tiba-tiba kau sudah menikah dengan musuhmu dan sekarang sudah punya anak pula. Kau luar biasa mengejutkan, Bum," ungkap Suho sambil menepuk pundak Kim Bum.

Saat ini Kim Bum dan So Eun memang berkumpul di kerumunan yang berbeda. Mereka tengah memberi kesempatan untuk bercengkerama dengan sahabat masing-masing. Orang-orang yang hadir sekarang rata-rata sudah tidak berjumpa bertahun-tahun lamanya. Oleh karena itu Kim Bum dan So Eun merasa mereka harus memiliki waktu tersendiri untuk menikmati momen reuni ini.

"Haha, jangankan kau, Suho, aku saja yang menyaksikan sendiri pernikahan mereka masih merasa tidak percaya," timpal Ill Woo.

"Karma selalu bekerja pada saat yang tepat. Kalian harusnya bersyukur manusia laknat ini akhirnya tobat," cetus Sehun sok bijaksana.

Kim Bum memandangnya kesal, dia melempar gulungan tisu pada pria albino itu. Dia sungguh malas melihat kepongahan Sehun yang tidak mawas diri. Pria itu juga tidak jauh berbeda dengan Kim Bum. Bahkan Sehun masih betah menyandang tittle playboy itu hingga sekarang.

"Lebih laknat kau yang sudah memasukan obat busuk itu pada minumanku dan So Eun," tandas Kim Bum penuh penekanan.

Ya, benar,  Kim Sehun, manusia kurang akhlak itulah yang dulu menjebak So Eun dan Kim Bum hingga mereka melakukan ritual malam pertama tanpa sadar.

"Obat busuk pembawa berkah, pada akhirnya kau jatuh cinta juga kan pada istrimu? Seharusnya kau berterima kasih padaku, Bum. Hubungan pernikahan kalian meningkat pesat karena campur tanganku."

Kim Bum tidak menjawab, pria itu mengalihkan pandangannya pada sang istri yang tampak asyik tertawa riang bersama para sahabatnya. Melihat itu bibirnya pun tergelitik untuk tersenyum.

"Wah, parah sekali kau, Hun!  Niat sekali menjebak sepupu sendiri."

"Ya mau bagaimana lagi, paman dan bibi Kim meminta bantuanku untuk mendekatkan dua manusia itu."

Sweet Enemies (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang