Menumpang tidur?

24K 1.1K 237
                                    

Cerita singkat ini bermula dari tweet diatas ☝🏻☝🏻☝🏻☝🏻

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Cerita singkat ini bermula dari tweet diatas
☝🏻☝🏻☝🏻☝🏻

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

"Ayo tidur bersama, Ai'Hia!" Win menerjapkan matanya berkali-kali, bahkan sudah meneguk ludahnya dengan susah payah. Apakah ada yang salah dengan indera mendengarannya?

Tiba-tiba saja saat ia membuka pintu apartemennya, si anak nakalㅡTeam mengatakan kalimat yang membuat dirinya hampir terkena serangan jantung.

Tanpa babibu, anak itu masuk seenaknya dan menaruh bantal dan gulingnya diatas kasurnya.

"Ah.. Tidur.." gumam Win seraya menutup pintunya kembali dan beranjak kearah kasurnya.

"Eyy meung! Memangnya kau tidak punya kasur dikamar mu?"

"Aku tidak bisa tidur. Jadi kuputuskan untuk tidur disini saja..." balas Team seenak jidatnya, membuat Win berdecak kesal.

Win pun berbaring disamping Team dan menarik selimut hingga ke pinggangnya. Ia menepuk pelan punggung Team.

"Ai'Team berbalik.." dengan pasrah, Team membalikkan badannya dan menatap seniornya itu.

TAK

"Aduh..."

"Lain kali hati-hati dalam mengucapkan kalimat!" Omel Win setelah menyentil kening Team.

"Memangnya apa yang ku ucapkan?!" Sungut Team seraya mengelus jidatnya yang terasa perih setelah disentil kuat oleh Hia'Win-nya.

"Ayo tidur bersama, Ai'Hia! Kau seakan mengajakku melakukan sex Ai'Team.." Win berbicara percis seperti yang diucapkan Team saat ia tiba-tiba berada didepan apartemennya.

"Oiiii!" Team menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya hingga hanya menyisaka kedua matanya yang menatap seniornya dengan horor, bahkan punggungnya sudah berdempetan dengan dinding dibelakangnya.

Dan sialnya, ia baru sadar jika seniornya hanya menggenakan boxer sekarang.

Ai'Team apa yang sedang kau pikirkan?

"Arai?" Win menyanggah kepalanya dengan salah satu tangannya dan menatap Team dengan santainya.

"Ai'Hia!!! Aku tidak pernah berkata tidur seperti tidur yang sedang kau pikirkan!!"

"Memangnya tidur seperti apa yang ku pikirkan? Sudahlah kemari tidur dengan tenang!" Win menarik Team untuk berbaring disampingnya. Refleks atau tidak, kedua tangannya sudah melingkar memeluk juniornya itu. Merasa nyaman dengan hangatnya tubuh Win, Team semakin merapatkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang seniornya itu.

"Hia.. hmmm... apakah akan terasa sakit?" Baru saja Win hendak terlelap, si anak nakal itu bertanya sesuatu hal yang membuat kedua matanya terbuka dan rasa kantuknya benar-benar hilang.

INNOCENTDonde viven las historias. Descúbrelo ahora