♥We Are Brother♥ 2.

15.5K 589 29
                                    

Sudah 3 jam lebih Haechan dan Jaemin berada didalam perpustakaan kota. Belum ada niatan untuk kembali ke mansion karena tugas mereka belum selesai.

"Finish. Hyuckie, apa kau sudah selesai? Aku mengantuk." tanya Jaemin dengan mata yang setengah terpejam

"Sedikit lagi, Na." jawab Haechan dengan pandangan yang tetap fokus pada buku tulisnya

5 menit kemudian Haechan telah selesai mengerjakan tugasnya, lalu merapikan buku-buku dan memasukkannya kedalam tas yang ia bawa. Ia melihat Jaemin yang telah tertidur dengan kepala yang ia tenggelamkan pada lipatan tangannya.

Saat Haechan ingin membangunkan Jaemin, ada seorang namja tampan berkulit putih juga lesung pipit dikedua sisi pipinya datang bersama temannya yang sepertinya orang jepang itu berjalan menuju meja tempat Haechan dan Jaemin duduk.

"Annyeong, bolehkah kami duduk disini?" tanya namja yang haechan tebak adalah orang jepang

"A-annyeong, si-silahkan duduk saja." jawab Haechan gugup sekaligus takut

"Gomawo." ucap namja berlesung pipit

Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia menendang nendang kaki Jaemin sedikit keras agar sang empu segera bangun. Entahlah, perasaannya mulai tak enak saat dua orang namja ini duduk disebelahnya dan Jaemin.

"Chanie, jangan menendangku. Apa kau sudah selesai, huh?" tanya Jaemin kesal karena Haechan menendangnya dan mengganggu acara tidurnya

Tanpa sepengetahuan mereka, ada dua orang namja lain yang mengawasi dari dekat meja resepsionis. Memandang dengan tatapan tajam dan dingin, lebih tepatnya menatap dua orang asing yang baru saja duduk.

"Y-ya, a-aku sudah se-lesai." jawab Haechan tergagap

"Ada ap–" baru saja Jaemin akan bertanya, sebuah suara asing menyelanya,

"Annyeong." sapa dua orang namja asing itu, Jaehyun dan Yuta

"A-ah, a-an-nyeong." balas Jaemin tergagap

"Kalian manis sekali," ucap Yuta sambil merangkul pundak Haechan

Haechan risih, ia paling tidak suka jika disentuh oleh orang lain selain keluarganya. Membuat traumanya kembali berputar diotaknya, layaknya sebuah kaset rusak.

"Mau bermain dengan kami sebentar manis?" tanya Jaehyun memegang pinggang Jaemin lalu menyeringai bersama Yuta

"To-tolong me-menjauhlah dari k-kami." ucap Jaemin takut dengan air mata yang mengalir dipipi indahnya

Haechan sudah menangis karena Yuta menjilati telinganya yang menjadi titik sensitifnya. Sedangkan Jaemin menangis karena Jaehyun memaksa membuka bajunya.

Dua orang namja yang tadi mengawasi gerak-gerik mereka pun berlari menuju meja Haechan dan Jaemin. Renjun dan Jeno, mereka sedari tadi mengikuti Haechan dan Jaemin menuju perpustakaan karena perasaan mereka tak enak.

"Lepaskan mereka brengsek!!!" teriak Jeno marah tak mempedulikan sekitar yang menatap kearah mereka

Saat itulah 15 orang berbadan kekar berada tepat disebelah tempat duduk Haechan dan Jaemin berada. Siap memberi bogem mentah pada Jaehyun dan Yuta yang dengan berani melecehkan Haechan dan Jaemin ditempat umum seperti ini.

Jaehyun dan Yuta pun berhenti melakukan apa yang mereka lakukan tadi, melecehkan Haechan dan Jaemin. Sesaat, sudah ada polisi dibelakang tubuh Renjun yang menodongkan pistol kearah mereka.

Segeralah Renjun dan Jeno menarik Jaemin dan Haechan dari sana dan memeluknya erat. Mencoba menenangkan kekasih mereka yang tengah menangis dalam pelukan mereka.

My Baby PuduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang