"Jihan jidan, kena nih airnya, jangan terlalu lincah dong sayang.
Sini bunda cium....gemmeees.Rutinitas yang dijalani kia setiap harinya. Memandikan kedua buah hatinya adalah saat-saat yang paling menyenangkan dalam hidupnya menghapus semua duka laranya.
"My baby twins pasti senang yah karena mau pulang ke indonesia."
"Ha hihaa ma ma ma.."
"Tuh kan senang yah, mau ketemu sama ayah truus gak jauhan sama ayah kan. Pasti ayah juga kangen sama kalian.
Disambut tawa ceria kedua anaknya.
Hp kia berdering
"Betulkan ayah kalian kangen.
Mereka melakukan video call."Mana anak ayah? Waaah udah makin besar aja yah. Ayah kangeeeen banget."
Kedua baby twins tampak kegirangan melihat ayahnya video call.
"Ayah juga kangen sama bunda kalian. Kira-kira bunda kalian kangen nggak yah."
Kia hanya terdiam dan sedikit tersenyum.
"Besok kalian dijemput dua orang yang kupilih. Aku ingin memastikan semua berjalan dengan baik."
"Iya iya gak pa pa."
"Baiklah aku tutup dulu ada meeting, miss u all."
"Hai bun, gimana dengan dedeknya jordan?"
"Hai jo, sudah kamu bawa semua yg diperlukan."
"Sudah bun."
Joni pun muncul dari belakang.
"Waah..wahh bakal kesepian papah nih kalau kalian pulang."
"Apa boleh buat," kia tertawa mengejek.
"Gimana yah jo gak mau pisah sama baby twins."
"Ooh gitu, lebih sayang kamu sama mereka daripada sama papa.
"Makanya kalo nggak mau kesepian cari dong pendamping, jo dukung loh pa."
Kia tertawa geli lihat muka joni melotot dengan anaknya.
"Besok nggak usah dianter bang, suruhan bang hendi nanti datang."
"Ok."
==========
"Itu dia, kia kami disini.""Sorta apa kabar kamu."
Mereka cipika cipiki.
"Bu kia."
"Ish, gak usah panggil bu gitu wan kan udah bukan pengawal lagi tapi suami sahabat."
Sorta dan erwan yang ingin menjemput kia karena tahun lalu mereka belum sempat melepas rindu keburu kia balik ke sidney.
"Iiih, baby twins lucunya bikin gemes."
Sorta menciumi pipi keduanya yang berada di kereta dorong dan kedua baby twins pasang muka merengut sehingga mereka tertawa lihatnya.
"Gak boleh gitu sayang ini tante kalian, ayo salim. Merekapun menuruti ibunya.
"Jordan udah gede bah, ganteng pulak, memang mau ikutan tinggal di sini yah."
"Iya tante, mau jaga adek jihan. Adek jihan itukan cantik kayak bunda, kalo udah besar mau jo nikahin.
"Haaah."
Merekapun tertawa lucu.
"Genit juga kamu jo, trus shafa dan marah mo dikemanakan.
"Jo gak mau sama mereka, mau adek jihan aja."
"Jadi diantar kemana nih?'
"Ke rumah orang tuaku saja."
Mereka pulang dengan mobil sorta sementara kedua pengawal mengikuti dari belakang.
=====
Flashback
Hendi dengan sepenuh semangat mendatangi kia.
Tiba-tiba dia menjadi gugup tapi tetap mencoba untuk berani menggenggam tangan wanita yang sangat dicintainya."Kiara hannisah, aku mencintai kamu.
Aku mencintai bunda jihan dan jidan.Hendi tak kuasa menahan tangisnya.
"Maukah kau kembali mengarungi bahtera rumah tangga denganku bersama membesarkan kedua buah hati kita."
Kia pun tak dapat menahan air matanya juga. Mencoba memberi jawaban walau perih.
"Bang hendi, aku masih mencintaimu tapi aku sudah tidak dapat hidup bersama denganmu. Aku takut akan kecewa denganmu lagi. Aku tidak akan sanggup jika itu terjadi."
"Tidaak! Jangan berkata seperti itu aku berjanji padamu!"
Ucap hendi menangis pedih sambil menurunkan tubuhnya dan berlutut di depan kia."Maaf mas, sudah terlalu banyak kepedihan. Biarlah kita begini saja tapi kita tetap bersama membesarkan kedua anak kita.
Kau tahu apa yang terjadi dengan dewi. Ia akan bernasib sama denganku. Kau akan meninggalkannya sepertiku.
Dewi adalah wanita yang baik dan kamu sudah terikat janji dengannya."Hendi ingin memeluk kia tapi tidak bisa karena bukan mukhrim lagi hanya bisa menunduk lemas.
Terdengar suara tangis kedua anak anak mereka. Seolah-olah kedua anak itu ikut bersedih melihat kedua orang tuanya.
Segera mereka menggendong masing-masing anak untuk menenangkan.
====
"Hendi darling, ada apa denganmu?"
Dewi bingung melihat hendi yang berantakan dan pucat.
"Apakah kamu sakit darling."
Dewi mencurigai sesuatu yang besar telah terjadi.Selama ini ia tidak mengerti dengan hendi. Walaupun mereka sudah bertunangan hendi lebih banyak diam dan tidak bersikap romantis sama sekali.
Tapi entah mengapa ketika dulu pertama jumpa dewi langsung jatuh cinta kepadanya. Dia yang mengejar-ngejarnya.
Hendi tidak pernah menolak ajakannya sampai ketika ia meminta untuk bertunangan, hendi langsung mengangguk.
Membuat hatinya merasa sangat senang dan berfikir jika hendi juga mencintainya.Tapi melihat dirinya sekarang dewi menjadi ragu.
Benarkah hendi mencintainya?
Tapi hendi tidak pernah mengungkapkan cinta padanya."Dewi."
"Yah darling."
"Maukah kau menikah denganku?"
=====
Waduh hendi kok gitu sih cepat banget ngajak nikahnya.
Bagaimana dengan nasib kia?
Apakah kia siap melihat mantan suaminya menikah dengan dewi?

BINABASA MO ANG
BUKAN PILIHAN(END)
RomanceAnak kesayangan keluarga dari 3 bersaudara perempuan membuat cemburu kedua saudaranya Disaat usaha orang Tuanya mengalami kebangkrutan dia diharuskan berkorban untuk dijodohkan agar perusahan tidak jadi bangkrut karena hanya dia yg belum menikah Ki...