Paramparça (17)

2.6K 272 174
                                    

Cukup sudah.. kau sakiti aku lagi~ serpihan perih ini akan ku bawah mati. -Huang renjun.






Sudah dua hari terlewatkan dan keadaan Chenle sudah lebih baik sekarang bahkan ia sudah bisa memulai kuliahnya, dan hari ini kediaman keluarga Lee terlihat begitu lenggang hanya ada Renjun dan Haechan yang sedang bersantai.

"Aku bosan Injun-ah"

Renjun melirik Haechan yang ada di sampingnya, tangan mungilnya membalik halaman majalah yang sedang ia baca. Ya dirinya pun bosan namun apa lagi yang mereka lakukan saat semuanya sedang sibuk.

Renjun tiba-tiba saja menutup majalahnya dan meletakannya di meja lalu menatap Haechan di sebelahnya. "Haechan-ah bagimana jika kita berbelanja di butik langgananku?" Renjun bertanya dengan seringai di bibir mungilnya.

"Wah kenapa tidak dari tadi saja!! aku akan berganti baju dulu" Haechan yang sudah kepalang senang langsung bangkit dari sofa dan menuju kamarnya untuk berganti baju, ia tidak melihat senyum yang Renjun tunjukkan.

Ah, menarik bukan jika ia memperkenalkan simpanan Jeno kepada Haechan, Renjun tidak sabar bagaimana reaksi iparnya jika melihat Jaemin langsung, dirinya segera bangkit dan menuju kamarnya juga untuk bersiap. Oh, ingatkan Renjun jika Haechan adalah manusia yang akan meledak tidak tahu tempat.




Paramparça
____________________________











Jaemin melambai pada Jisung ketika mobilnya berjalan menjauhi butiknya, ya hari ini Jaemin pergi untuk melihat keadaan butiknya tersebut karena semenjak kejadian itu dan semenjak kepulangannya dari paris Jaemin sama sekali belum menginjakkan kakinya di butik.

Saat dirinya memasuki butik keadaan cukup ramai pelanggan dan para karyawan langsung menyambutnya dan memberi salam, setelah menyapa dan membalas salam para karyawannya Jaemin melangkahkan kakinya ke ruangan pribdinya.

"Hah, rasanya rindu sekali duduk di balik meja ini" Jaemin bermonolog sendiri saat melihat meja kerjanya yang terlihat rapih dan bersih, tangannya terangkat dan menapak di perut ratanya juga sedikit mengeras yang mana kehidupan baru tengah tumbuh di sana. "Ayo semangat Aegi-ya!"

(gemes pen nyebur ke got ini nulisnya😭)

Setelah memberi semangat pada dirinya juga bayinya Jaemin mendudukkan diri di kursi dan mulai menyibukkan diri dengan memeriksa omset yang di hasilkan dari butiknya dan lain-lain yang harus ia periksa.










Renjun memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang tersedia di sana, di sampingnya Haechan dengan semangat membuka sabuk pengamannya dan langsung keluar mobil sedangkan Renjun yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Tunggu saja berapa lama senyum ceria itu bertahan saat Haechan tahu jika butik ini milik Jaemin.

"Kau lama sekali! oh hey tempatnya bagus juga tidak heran jika kau menjadi pelanggan setia"

Haechan berbicara smbil melihat bangunan yang ada di depannya, Renjun tidak menjawab dan langsung melangkah memasuki butik itu.

Saat dirinya dan Haechan masuk Renjun bisa melihat bagaimana reaksi para karyawan di sana dan itu membuat senyum kecil di bibirnya muncul. "Haechan, kau bisa melihat-lihat terlebih dahulu"

Dengan mengangguk dan senyum bodohnya Haechan langsung pergi meninggalkan Renjun yang masih berdiri di dekat pintu masuk, matanya menelusuri butik yang cukup besar itu guna mencari seseorang, tidak sedikit ia melihat para karyawan Jaemin saling berbisik sambil melirik ke arahnya. Oh tentu mereka semua masih ingat dengan kejadian dimana Renjun menciduk Jeno dan Jaemin yang tengah berciuman dengan tidak tahu malunya.

Paramparça [CHENSUNG]  [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang