Terjebak Atau Menjebak

2.4K 61 2
                                    

Setelah menghapus jejak airmata dipipi nya, Nadine membawa Julian ke taman belakang rumah nya untuk berjemur. Kebetulan sekarang sudah jam 8 pagi. Sementara Vhrioga masih didalam kamar mereka karena hari ini dia libur setelah kemarin lembur untuk menyelesaikan proyek perusahaan.

Nadine masih merasa sedih atas sikap Vhrioga tadi tapi dia berusaha menyembunyikannya agar Julian tidak ikut merasa sedih bersamanya.

"sayang, jagoan mama makin hari kok makin ganteng yah" ucap Nadine pada Julian yang hanya menggeliat sambil tersenyum.

"Julian nanti kalo sudah besar ga boleh dingin ya sama perempuan. Biar ga kaya papa" ucap Nadine tanpa menyadari bahwa Vhrioga ada dibelakang punggung nya.

"oh jadi kau menganggap ku dingin?" sahut Vhrioga dengan senyum smirk nya.

"ti..tidak tidak. Kau..kau sangat hangat pada kami" jawab Nadine terbata.

Melihat ketakutan istrinya, Vhrioga akhirnya luluh dan mendekat.

Vhrioga menangkup wajah Nadine penuh kasih sayang. Tapi tetap saja Nadine tidak berani menatapnya.

"Hei, jangan takut padaku. Aku hanya ingin kau menghormati ku sebagai suami sayang. Dan menyayangi kami berdua selama hidup mu. Aku tidak ingin kau takut. Mengerti" lalu Vhrioga mencium kening istrinya lama. Menyalurkan kasih sayang nya pada sang istrinya. Lalu beralih pada Julian juga.

"aku takut V" jawab Nadine.

Vhrioga langsung memeluk Nadine.

"Jangan takut lagi, aku adalah pelindung kamu dan Julian. Jadi kau tidak boleh takut mengerti?" tanya Vhrioga melihat mata istrinya.

"aku takut kau akan meninggalkan ku, masalah Irish saja belum jelas aku memahaminya. Kau hanya bercerita sedikit. Lalu bagaimana aku bisa tenang" ucap Nadine lalu menangis karena tidak tahan lagi.

Vhrioga mengambil alih menggendong Julian. Lalu memeluk Nadine dengan sayang.

"baiklah aku akan menceritakan semuanya nanti malam, oke? Sekarang jangan menangis, Julian saja tersenyum sayang" bujuk Vhrioga pada Nadine.

Nadine akhirnya berhenti menangis dan mencium bibir Vhrioga dengan Julian masih berada ditengah tengah mereka yaitu digendongan Vhrioga. Bahkan Nadine melumat bibir Vhrioga dengan gairah yang menggebu. Vhrioga pun membalasnya sampai akhirnya kegiatan mereka dihentikan oleh putranya. Julian menggapai wajah mama nya lalu seolah minta digendong oleh Nadine. Nadine pun dengan sigap menggendong putra kesayangan nya itu.

"kamu liar sekali sekarang, lihat Julian saja sampai kamu abaikan" ucap Vhrioga menggoda Nadine.

"masa bodoh, toh kamu suami ku. Apa yang salah?" jawab Nadine sarkas.

"tak ada yang salah. Hanya perlu dilakukan sesering mungkin" balas Vhrioga tersenyum jahil.

"as you wish my husband" ucap Nadine sambil mencium pipi kanan Vhrioga lalu beranjak pergi dari sana.

Sementara Vhrioga hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang sudah kembali baik-baik saja. Ya, dia hanya perlu menenangkan wanitanya jika Nadine sedang tak baik-baik saja.

***

Sore hari kediaman Vhrioga dikagetkan dengan kedatangan Irish dan juga Sander dan jangan lupa bocah yang bernama Vandi alias Sander Gravandi yang menggandeng tangan Irish.

Sudah sejak lama Vhrioga tidak bertemu dengan Sander sepupunya. Dulu mereka sangat akrab sampai pada saat dia terjebak di apartemen Vhrioga sejak saat itu dia membenci Vhrioga. Dia beranggapan bahwa Vhrioga lah yang menjebaknya. Meskipun dia menikahi Irish tapi dia juga membenci wanita itu. Tapi tujuan mereka sekarang sama, yaitu menghancurkan Vhrioga dan keluarganya. Irish dan Sander sebenarnya sudah sama-sama jatuh cinta, tapi mereka masih beranggapan bahwa Vhrioga menghancurkan masa muda mereka. Walau sebenarnya disini yang jelas salah adalah Irish.

To Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang