ten

410 84 18
                                    




Pletak








Pletak




"Sialan." Hyunjin mengumpat lirih dengan mata terpejam. Sejak menuruni tangga, ada banyak sekali tulang-tulang berserakan yang tidak sempat disingkirkan. Dan Hyunjin pikir, memang sengaja dibiarkan terbengkalai seperti barang rusak seperti itu saja.

Matanya terpejam kuat-kuat, dengan pedang panjang yang berada di tangannya, ia terus berjalan mengikuti anak tangga. Kalau boleh jujur, mental Hyunjin ini lemah.




Sangat lemah. Ia bisa saja melarikan diri dari sini dan pulang ke Oria dengan selamat, sehat dan ehm tampan. Tapi, demi sang puteri, Hyunjin rela seperti ini. Ah, katanya kekuatan cinta.












Tak


"Bedeb-"


"Sssst,"





Baru saja fokus berjalan menghindari tulang, Hyunjin dikagetkan oleh suara langkah yang terdengar lumayan keras di belakangnya. Hyunjin mendongkak keatas, guna melihat siapa yang baru saja membungkam mulutnya.








"Kau mengagetkanku, sipit."


Itu Hyunjoon, menatap Hyunjin jengah. Dibelakangnya ada 3 pria yang menatap Hyunjin sembari menahan tawa.


"Kenalkan, yang dibelakangku namanya Jaemin, belakangnya lagi namanya Sunwoo dan yang terakhir bernama Er-"









"Woah, kau kembali kesini juga rupanya, Ric. Sudah cukup sakit hati?" Eric, yang tak lain lagi sahabat Hyunjin , hanya bisa merotasikan bola matanya.




"Diam kau , bodoh."









Hyunjin terkikik lirih.







"Oke, dengar kan aku, untuk saat ini, maksutku....sebentar lagi kita berpencar. Aku tidak tahu dimana Linyi menyembunyikan tuan putri," Hyunjoon menjeda kalimatnya.




"Akan ada 4 lorong di depan kita, setiap lorong akan ada jebakan berbeda. Aku lupa apa saja jebakan itu, tapi kalau kalian lengah, kalian akan mati sia-sia. Jadi kuharap kalian tetap menjaga keselamatan,"
















Lagi, Hyunjin menegak air liurnya untuk kedua kali. Ini benar-benar gila.




"Baiklah, bisa kita mulai?"






Semua pria tersebut mengangguk mantap, mematuhi arahan Hyunjoon.













Tak Tak Tak Tak Tak



























"Hei Hwang Hyunjin, setelah ini kau pasti jadi legenda disini."














Hyunjin tersenyum kecil,"Ya. Doakan sebelum jadi legenda, aku tidak mati dulu."









"Semoga begitu..."


TBC

menuju ending, lagi.


The Princess of Oria ✓ |  Jinverse Where stories live. Discover now