Jarum jam menujukkan pada angka 08:45 KST sudah hampir jam sembilan malam, dimana masih memperlihatkan sosok pemuda yang masih fokus dengan kerjaannya. Membuat sosok lainnya mendengus setelah lelah berceloteh, ingin rasanya di rampas namun tunggu waktu yang tepat seperti sekarang ini.
"Wow, still with the job earlier?" ucap sosok tinggi tapi tidak terlalu tinggi menghampiri temannya yang fokus ke benda dinamakan laptop itu. Pemudah yang ditanya hanya membalas dengan deheman membuat temannya lagi-lagi mendengus tidak suka.
"Si kampret itu gak bisa lanjut ngerjainnya? Berguna dikit, jangan jadi beban" lanjut lagi ucapan pemuda yang bertanya tadi.
Yang di tanya menghela nafas malingin wajahnya menatap temannya itu, "Kalau dia 'pinter' udah gue suruh sih, tapi bego-nya natural capek gue ngoceh jelasin begini juga dia-nya suruh gue lagi-lagi dan lagi" jawab Bintang atau lengkapnya Bintang Hyunjae Haruaksa.
"Kalau lo nerima gini lo di babuin, Haru!" sahut Daffa kesal, sahabat seperjuangan Hyunjae dari SMP itu. Dengan nama lengkap Daffano Changmin Ji.
"Benar, yang lo bilang benar sih. Tapi gimana ya resiko gue kali ya, jadinya wajar daff"
Daffa natap Bintang gak percaya, "Wajar wajar dilihat dari sedotan. Gini lo pikir pakai otak lo yang kapasitasnya itu 5G alias lo gak bodoh, pikir! Semua laporan yang ngerjain siape? lo bego, dia dapat pujian atas kerjanya lo gak ada dapat apapun. Kalau di pikir lo mati-matian ini buatnya, ingat gak lo yang proposal? Kalau bukan lo perbaiki mana keterima waktu Alaska ngajuin study tour untuk kelas 10. Stop being so nice, Bintang. You must be selfish!" ceramah dadakan Daffano.
"belum lagi yang buat surat-surat untuk wali murid waktu diadakan camping, arsip surat-surat sampe izin part time, lo juga yang tandatangain surat-surat yang dibagi dua sama ketua. Ini kalau gue list tugasnya bisa buat diary. Nah, dia ngapain? Cuman berdiri di samping ketos doang? Seakan mau memberitahu pada dunia dia yang capek ngerjainnya iya? Lo harus belajar egois si, nolak gitu nolak kek."
Bintang ngangguk-ngangguk paham dia juga ngerasa jenuh sama tugas Osis ini, belum lagi sama tugas sekolahnya gak lumayan bikin kepala mendadak ingin di keluarkan otaknya. Tapi mau gimana lagi? Dia juga gak niat jadi Osis, tapi kepilih secara spesial, maybe. Beberapa guru rekomendasi dia sebagai sekre dan terpilih sebagai sekre dua, gimana mau nolak? Gak enak lah. Emang dasarnya gak enakkan, jadi beban sendirikan.
Walaupun dia kebablakan sendiri, karena dia juga kerja part time di cafenya Raffardhan pacarnya Daffa. Itu alasan kenapa Bintang sering absen lebih tepatnya suka nitip absen karena mereka punya absen kehadiran pribadi berupa buku dan tanda tangan setiap pertemuan.
YOU ARE READING
IRIDESCENT - Jujae/Jumil
FanfictionOsis berganti judul menjadi Iridescent. "At the beginning of Osis" You and she, become me and you then us. #1-Jujae rank di tahun 2020 #1-Jumil rank di tahun 2022 ╏❧BXB || GAY || YAOI || AREA →Fluffy(?) angst(?); Mpreg.