Kesalahan?

3.9K 165 8
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu tunggu oleh kebanyakan siswa, ya hari minggu. Fayola baru saja selesai jogging keliling perumahan bersama Firga dan juga Miko.

Miko sudah berada di bandung selama satu minggu, awalnya Miko akan pulang keesokan harinya setelah acara pernikahan kakak sepupunya, namun setelah bertemu dengan Fayola ia memutuskan untuk sedikit lama di Bandung.

Sekarang Fayola dan Miko sedang istirahat di taman yang tak jauh dari rumah mereka. Fayola meluruskan kakinya melakukan pendinginan setelah olahraga, sedangkan Miko menyenderkan badannya ke bangku taman.

"Nih minum dulu."ucap Firga yang datang dengan membawa tiga botol air mineral.

Fayola menerima uluran botol dari kekasihnya dengan tersenyum, kemudian Fayola membuka botol air tersebut dan meminumnya.

"Gimana rencana kamu selanjutnya?"

Fayola menggeleng lemah.
"Aku belum dapat ide sedikitpun, kata nenek aku disuruh fokus sekolah dulu, masalah itu bisa diselesaikan nanti."

"Betul banget Princess aku juga setuju sama nenek Ita, mending Princess jangan gegabah dulu. Kita itu masih anak kencur, belum punya kekuasaan. Princess kan tau dunia itu kejam, bisa aja mereka malah membalikkan fakta. Bukannya terbongkar, nanti Princess malah makin dibenci."

Fayola mengangguk, meneyetujui ucapan Miko yang masuk akal. Dibanding musuh musuhnya, Fayola bukanlah apa apa.

"Huft, sekarang kayanya aku pengen tau wujud kakak ku dulu."

"Wujudnya manusia Princess."

"Ya pastilah monyet, masa wujudnya kuda nil."cibir Firga seraya menonyor Miko.

Siang harinya mereka keluar untuk keliling keliling Bandung, mereka membeli makanan, mencari spot foto dan terakhir ke danau.

Setelah selesai menghabiskan waktu dengan liburan yang menyenangkan, mereka memutuskan untuk pulang.

Fayola dan Firga berjalan beriringan dengan Miko yang ada di depan mereka, sudah seperti suami istri yang sedang jalan jalan sore bersama anak mereka. Apalagi Miko yang bertingkah seperti anak kecil, mungkin lupa kalau dirinya sudah menjadi anak SMA.

Tiba tiba Miki terjatuh membuat Fayola dan Firga terkejut.

Miko terjatuh karena di srempet oleh motor yang langsung kabur begitu saja. Sepertinya tabrakan itu memang disengaja, entah apa niat dari sang pengendara.

"Woi jangan kabur lo."

"Kenapa dek?"tiba tiba seorang polisi menghampiri mereka.

"Diserempet motor pak, dan yang nabrak kabur."lapor Firga.

"Bawa dulu ke kantor temennya, biar diobatin dulu."ucap pak polisi itu seraya menunjuk kantor polisi yang tak jauh dari mereka berdiri.

"Nggak pak saya gak mau dipenjara pak."rengek Miko.

"Siapa yang mau menjarain kamu? Kita obatin luka kamu."ucap Polisi tersebut.

Fayola menepuk jidatnya, kenapa anak itu memamerkan kebodohannya disaat genting seperti ini.

Firga dan pak polisi yang menolongnya tadi menuntun Miko ke kantor polisi.

Salah satu polisi membawakan kotak p3k, lalu menyerahkannya pada Fayola, kemudian Fayola mengobati luka Miko.

"Apa adek hafal plat nya?"tanya seorang polisi.

"Kami tidak melihat tapi yang jelas, motor itu berwarna hitam dengan plat Jakarta, ada bekas goresan di sebelah kiri."jelas Firga.

Dear, Fayola (Completed)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt