7. Dilema

1K 56 0
                                    

If somebody wants to be in your life, nothing will keep them for you.
Nothing.
-unknown

______________________________________

Kriiing kriiing

Tepat pukul 07.00 pagi, alarm Jinyoung berbunyi dengan nyaringnya.

Terpaksa Jinyoung harus bangun untuk mematikan alarm yang berada jauh darinya.

Sebenarnya Jinyoung bukan tipe orang yang suka bangun siang. Lantaran tadi malam dia harus menyelesaikan tugas yang deadlinenya pukul 09.00 pagi ini.

I'm sure you're probably busy getting on with your new life
So far away from
So far away from
When everything we used to say was wrong is now alright
Where has the time gone
Where has the time gone

Tiba-tiba lagu Kodaline-Love Will Set You Free menyala dari handphonenya, menandakan ada panggilan masuk disana.

Mama calling..

"Iya Ma..," jawab Jinyoung dengan suara seraknya khas orang baru bangun tidur.

"Yaampun, kamu baru bangun ya? Gimana Fira mau sama kamu kalo kamu aja males-malesan kaya gini," cibir mamanya.

"Mama ih,"

"Eh iya, kamu jangan lupa kalo hari ini jam 07.30 ada pengumuman beasiswa,"

Jinyoung menepuk jidatnya, lantaran ia benar-banar lupa hari sepenting ini.

"Oh iya Mah, aku baru inget,"

"Yaudah, jangan lupa baca doa ya sebelum buka,"

"Jangan lupa istirahat, makan, belajar yang pinter," ujar Mamanya dari seberang telepon.

"Iya Mah,"

Telepon ditutup.

Walaupun Jinyoung anak orang kaya, tapi sejauh ini dia tidak pernah memamerkan atau membanggakan kekayaan keluarganya.

Bagi Jinyoung sesuatu yang layak dia banggakan adalah apa yang dia peroleh dengan usaha dan jerih payahnya sendiri.

Dan yang paling Jinyoung syukuri adalah saat ia memiliki orang tuanya yang mendukung kemauannya.

Tepat pukul 07.30 Jinyoung meraih handphonenya untuk melihat hasil beasiswa.

Jinyoung takut bahwa dia akan berada diposisi dilema.

Ditolak bagi Jinyoung bukan suatu masalah besar.

Tapi jika ia nanti diterima di satu sisi ia akan senang dan bangga karena usahanya selama ini tidak sia-sia. Tapi disisi lain ia akan sedih karena harus berpisah dengan Fira.

Apalagi kejadian yang menimpa Fira belakangan ini, membuat Jinyoung takut meninggalkan Fira sendiri.

Akhirnya setelah menguatkan hati, bagaimana keputusannya nanti Jinyoung telah memberanikan diri untuk melihatnya.

Congratulation...

Jinyoung mematung sesaat.

Apa yang dia baca sepenuhnya membuat kesadaran Jinyoung hilang.

Tangan kanannya ia gunakan untuk menampar pipinya.

Di detik berikutnya ia baru sadar bahwa ia benar-benar diterima kuliah di Harvard Univercity dengan beasiswa.

Dan hal yang ditakutkanpun terjadi.

Ia dilema antara harus berangkat atau tidak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi.

GUANLIN-PresBEM (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora