38

1.9K 178 35
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'...

.

~BLFS~

Boboiboy memasuki ruangan dimana tubuhnya berada.

Terlihat, hanya ada Ibu kandungnya disana. Boboiboy tersenyum kecil dan mendekatinya.

"Bunda.." panggil Boboiboy.

Makci Amato menatap Boboiboy dan tersenyum.

"Hai Yaya.." ucap Makci Amato sembari mendekati Boboiboy.

"Bunda baik-baik saja?" Tanya Boboiboy.

Ia menyadari bahwa Bundanya itu pasti menyembunyikan sesuatu.

Makci Amato menghela nafas pelan dan menatap Boboiboy lekat.

"Yaya.. Bunda sangat paham dengan perasaanmu. Karena, kita merasakan hal yang sama. Bedanya, kau adalah seorang kekasih, dan Bunda adalah seorang ibu. Bunda paham bagaimana kau tidak ingin kehilangannya, sama seperti Bunda yang tidak ingin kehilangannya. Karena.. Boboiboy adalah permata satu-satunya yang Bunda miliki" ucap Makci Amato, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Bunda sebenarnya tidak ingin mengatakannya padamu.. Tapi, mungkin kau juga harus tau Yaya.
Keadaan Boboiboy, semakin memburuk. Dokter sudah membuat segala cara agar kondisi Boboiboy membaik, namun hasilnya sia-sia"

Boboiboy terdiam mendengarnya.

"Kau dengar detak jantungnya? Lemah bukan? Karena, jantungnya hanya berfungsi jika ada alat. Jika alat itu tidak berfungsi atau rusak, kau tau kan apa yang terjadi. Kita tidak pernah tau, tapi.. kesalahan teknis pasti akan terjadi" lirih Makci Amato.

Boboiboy menatap tubuhnya yang sudah sangat pucat itu.

"Jika besok keadaannya masih sama, atau bahkan lebih buruk, Dokter tidak bisa melakukan apapun lagi. Jadi lusa, Dokter akan melepas alat-alat ini.." ucap Makci Amato.

"Tapi.. Bunda.. Apa benar-benar tidak ada cara lain?" Tanya Boboiboy.

"Jika keadaannya besok membaik walau sedikit, Dokter masih bisa mempertahankannya. Walau Dokter juga tidak yakin bisa mempertahankannya lebih lama. Ingat, kesalahan teknis, kita tidak tau kapan itu akan terjadi" ucap Makci Amato.

Boboiboy menunduk dan meneteskan air matanya.

"Bunda tau ini sulit.. Tapi, lebih baik kita kehilangan dengan waktu yang sudah ditentukan, dari pada kehilangan secara tiba-tiba kan?"

"T-Tapi.. hiks.." Boboiboy terisak mendengarnya.

Makci Amato mengangkat wajah itu dan mengusap air matanya. Makci Amato pun memegang pundak Boboiboy.

"Maafkan Bunda, tapi.. Bunda tidak tau bagaimana cara mempertahankan Boboiboy lagi. Dan juga, Boboiboy pasti tersiksa dengan alat-alat itu" ucap Makci Amato.

Boboiboy semakin terisak mendengarnya.

"Jadi Yaya.. Biarkan Boboiboy melepas semua siksaannya, dan beristirahat dengan tenang. Bunda yakin.. Boboiboy akan sangat berterimakasih padamu karena sudah membuatnya terbebas dari siksaan itu" lirih Makci Amato sembari meneteskan airmatanya.

Best Friend, Love, and Family Secret.. [BBB STORY] (FIN!)Where stories live. Discover now