07; Jimin.

483 65 12
                                    

Holaaa💜💜.


***

       Belum jadwalnya masuk kuliah, jadi keseharian Yoora setelah kembali dari Paris hanya diam di rumah. Orangtuanya belum kembali dari Jepang. Sejujurnya dia ingin datang ke bar atau jalan-jalan bersama Jennie, tapi Taehyung tidak mengizinkan. Itu alasan utama. Mau tidak mau Yoora hanya menurut karena Taehyung memerintahkan Ahjussi pemegang kunci gerbang agar tidak membiarkan Yoora kemana-mana selagi dia tidak dirumah.

       Yoora bisa mengelak. Sejujurnya.

       Tapi Taehyung mengatakan, 'Jika kau pergi bersama gadis itu, kau akan berakhir mabuk. Lebih baik tidak usah daripada terjadi sesuatu hal buruk padamu.'

       Alasan kedua, Jennie juga sepertinya enggan untuk mengajak Yoora lagi, karena gadis ini nekat jika sudah meneguk minuman. Bisa-bisa dia meneguk minuman sesuka hatinya hingga tidak sanggup bangun lagi. Karena itu, hingga sekarang yang Yoora lakukan hanya berbaring menatap tv yang menampilkan kartun disney selama seharian.

      Terdengar deru mobil dan pintu gerbang utama terbuka, siapa lagi jika bukan Taehyung yang baru saja pulang dari perusahaan. Yoora acuh, nanti juga bertemu jika dia turun. Jujur saja, setelah Taehyung ada, dia merasa sedikit tertolong.

       Meskipun hanya sedikit.

       Taehyung menolongnya, dia juga menjadi orang pertama jika Yoora mengalami kesulitan. Dan Taehyung juga yang siap dia repotkan jika tidak ada orang lain dirumah. Seperti saat minggu lalu, karena pembetulan, listrik yang mengaliri perumahannya dimatikan. Yoora ketakutan, tapi Taehyung menemaninya hingga listrik kembali dinyalakan.

       Saat haus melanda tenggorokannya, Yoora turun dari kamarnya berniat untuk ke dapur dan minum. Tapi saat menuruni tangga, matanya menangkap siluet seorang wanita berpakaian kerja duduk bersama Taehyung diruang tengah.

       "Yoora, kau sudah makan?" tanya Taehyung.

       Yoora mengangguk, "Sudah." jawabnya. Matanya melirik kearah wanita yang duduk tidak jauh dari Taehyung.

       "Ini Jiyeon, dia sekretarisku. Jiyeon, dia Yoora, putri bungsu keluarga Choi." ujar Taehyung yang menyadari tatapan Yoora.

       "Halo, saya Jiyeon." sapanya.

       Yoora ikut sedikit membungkuk lalu berjalan ke dapur, menuntaskan hausnya.

       "Bibi, aku mau McD." pinta Yoora.

       Sang Bibi tersenyum menatap wajah Nona bungsu dirumah ini, "Mau Bibi belikan Nona?"

       Yoora mengangguk, padahal niat awalnya dia ingin meminta pada Taehyung tapi berhubung sedang bekerja, Yoora mengurungkan niatnya.

       "Seperti biasa kan Nona?"

       Lagi, Yoora mengangguk dan mengekori sang Bibi keluar dapur.

       "Tuan, saya izin keluar sebentar, Nona ingin makanan dari luar katanya." pamit Bibi.

       Yoora sudah setengah berjalan ke kamarnya, dan suara Taehyung menghentikannya, "Katanya kau sudah makan?"

       "Ya, memang. Tidak boleh aku makan lagi?" tanyanya.

       Taehyung menghela nafas, "Tunggu aku, bisa? sebentar lagi aku selesai, biar aku yang belikan."

       "Tidak perlu. Bibi bisa membelikannya untukku. Kerja saja sana." ujar Yoora lalu melanjutkan berjalan ke kamarnya.

       "Astaga gadis itu." decak Taehyung.

Adopt [KTH]Where stories live. Discover now