Me!

2.8K 265 164
                                    



♡♡ENJOY♡♡



Felix membuka kedua matanya perlahan, merasakan udara dingin yang menusuk tulangnya. Ia memeluk selimutnya semakin erat menolak untuk berpindah tempat.

Namun bukan felix jika tidak bergerak beberapa kali sebelum menemukan posisi yang nyaman untuknya.

Gerakannya terhenti ketika merasakan sebuah tangan yang menahan tubuhnya. "Back to sleep lix." Ucap seorang pria dengan suara serak.

Felix yang sudah terjebak hanya terdiam, memutar tubuhnya agar semakin mendekat kepada pria itu.

"Hmmm." Felix menduselkan kepalanya kepada leher sang pria. "What time is it?"

"Hmmm I don't know.... let's just sleep." Jawabnya malas, memeluk felix agar semakin mendekat.

Felix tertawa kecil mendengar perkataan suaminya. "Pffftttt.... i would love that, but we can't." Felix berkata seperti itu tetapi masih mempertahankan posisinya.

"Ughhh.... bukan kah ini sudah saat-saatnya berlibur..." Ucapnya malas.

"Hmmm... tapi kita masih banyak acara kak." Felix mengelus wajah pria itu.

"Can we just canceled all of that."

Felix terbahak mendengarnya. "Kak... kau kan pengurus inti." Felix semakin terbahak ketika melihat reaksi pria itu.

"Tidak bisa kah aku tetap disini?" Ucapnya semakin malas, ia menyembunyikan wajahnya dalam pelukan felix.

"Kau akan dimarahi, ayo cepat bangun." Felix memukul pundaknya main-main.

Chan memasang wajah masam, ia terlalu nyaman untuk bangkit dari kasurnya. "I can't left you lix." Chan beralasan, ia menidurkan kepalanya di atas perut felix.

"We have berry... ayo cepat bangun!" Felix menangkup wajah chan.

"Make me!" Ucap chan menantang.

Felix tersenyum nakal mendengarnya, ia menarik wajah chan kemudian mendekati wajahnya dengan wajah chan, lalu mencium nya berkali-kali.

Chan sendiri tidak mengira felix akan benar-benar melakukannya, entah ia harus senang karena felix menciumnya atau merasa jengkel karena felix dengan sengaja tidak mencium bibirnya.

"Your forget this part." Chan menunjuk bibirnya, wajahnya terlihat memelas kepada felix.

Felix tersenyum melihatnya, ia melepaskan tangannya dari wajah chan lalu menutup mulutnya. "Sudah habis." Ucapnya menyebalkan.

Chan kesal melihatnya, ia memandang felix dengan tatapan jengkel. Namun chan sekarang memiliki ide yang lebih baik untuk menjebak felix. "Kau ingin bertaruh?" Tanya chan.

Felix memiringkan kepalanya terlihat bertanya-tanya dengan apa yang chan pikirkan sekarang. "Kau tidak boleh bersuara apapun, dan aku tidak boleh melihat apapun. Siapa pun yang melanggarnya harus bangun terlebih dahulu, bagaimana?"

Felix terlihat berfikir, jika ia lihat situasi dirinya lah yang paling diuntungkan. Chan tidak dapat melihat apapun, sedangkan felix hanya tidak perlu bersuara. Dengan semangat felix mengangguk setuju, ia mengeratkan tangannya di mulutnya sendiri.

"Oke dalam hitungan ketiga. 1 2 3." Chan menutup kedua matanya erat, dengan cepat ia menjatuhkan dirinya di atas felix, ia tidak menjatuhkan seluruh beban tubuhnya pada felix hanya sebagaian saja agar cukup untuk menekannya.

Fight Me! [✔]Where stories live. Discover now