14) Jadian?

387 79 68
                                    

Segala sesuatu yang telah kita lalui bersama selama beberapa saat ini, apa artinya bagimu?❞

❝ Segala sesuatu yang telah kita lalui bersama selama beberapa saat ini, apa artinya bagimu?❞

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

In My Dream

Aku terduduk lemas di lantai. Sedari tadi aku hanya berputar-putar tak jelas di taman labirin, berkeliling kesana kemari untuk mencari jalan keluar. Tapi nihil, labirin ini seakan buntu, sama sekali tak mempunyai jalan keluar.

Sudah hampir setengah hari, aku terjebak di dalam taman labirin ini. Tak ada jalan keluar, yang kutemukan hanyalah rongga-rongga hijau dan lorong yang berliku-liku.

Diantara labirin gundah yang tak pernah ada jalan keluar, aku mengais luka berhari-hari sampai tak sadar jika ia telah berlubang. Tak berdarah, tapi itu cukup membuat pemiliknya terpatah-patah.

Aku menatap ke langit, kini matahari mulai bersembunyi tersipu malu, diikuti oleh burung-burung yang berterbangan. Matahari seakan lelah, sedikit demi sedikit kian tenggelam di ufuk barat.

Hari sudah semakin petang. Matahari akan berganti tugas dengan bulan. Senja akan berganti menjadi malam. Aku menyandarkan tubuhku di rongga hijau labirin, sambil memeluk lututku sendiri, pasrah hampir menangis.

"Raka..."

Aku bergumam, menyebutkan nama itu. Berharap jika lelaki itu datang menolongku yang tersesat di jalan buntu yang tak ada pintu keluar ini.

''Raka..."

"Raka..."

"Tolong aku, Raka..."

"Luna?"

"Lo di mana, Luna?!"

"Luna!!!"

Raka berteriak frustasi. Sedari tadi ia mencari keberadaan Luna yang tiba-tiba menghilang begitu saja. Tapi nihil, sudah lelah ia berkeliling mencarinya, tetapi batang hidung gadis itu tak nampak juga.

"Dimana sih lo, Luna..."

Raka terduduk lemas di tempat, tangannya mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia sangat dibuat khawatir dengan kehilangan gadis itu.

"Arghhhhh!"

Raka tak bisa diam, ia harus terus mencari Luna hingga dapat. Bisa dibuat gila jika ia tak berhasil menemukan gadis itu.

"Luna!"

"Raka?"

Aku berdiri, mempertajam indra pendengaranku. Tadi terdengar suara Raka yang memanggil namaku bukan?

"Raka!!!"

Menyebutkan nama itu dengan keras, berharap supaya Sang pemilik nama dapat mendengarnya dan menyelamatkanku.

"Luna? Lo dimana?!"

"Aku disini Raka! Tolong aku!"

Raka langsung berlari, menerobos lorong-lorong yang berisikan rongga-rongga hijau penuh lika-liku itu. Ia tak peduli, yang terpenting sekarang adalah mencari asal suara tadi.

In My Dream Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt