EP 5 - Amarah

944 110 0
                                    

Sekarang Jungkook dan Eunbi berada di kantin. Setelah selesai kelas tadi rasanya lelaki Jeon itu kelaparan dan memutuskan untuk pergi mengisi perut kosongnya.

Sepiring nasi goreng kimchi kesukaannya dan susu rasa pisang tersedia di meja makan mereka.

"Gomawo ahjumma Jang!" Seru Jungkook.

"Siap, hehe. Kau tidak perlu bayar Jungkook."

Mata manusia bergigi kelinci itu melongo menatap ibu kantin tersebut. "Ahjumma serius?!"

"Tapi syaratnya seperti biasa, kau harus jadi menantuku hehe."

Eunbi menutup mulutnya menahan tawa setelah mendengar persyarataan ibu kantin, membuat Jungkook menatap tajam gadis itu.

Jungkook memutar malas bola matanya. "Tidak, tidak. Aku sudah punya istri." Bohongnya.

Ibu kantin tersebut menatap Jungkook sinis lalu beranjak pergi meninggalkan meja Jungkook sambil mengomel selalu seperti itu ketika Jungkook menolak persyaratan ibu kantin.

"Padahal wajahmu biasa saja, tapi banyak sekali yang menyukaimu. Aku rasa mereka memiliki selera yang rendah." Ledek gadis dihadapan Jungkook, tidak lain ialah Eunbi.

"Aku ini tampan kau tau?!"

"Kata siapa? Menurutku wajahmu biasa saja."

"Kalau begitu seleramu yang jelek!" Kesal Jungkook.

Eunbi tersenyum. "Jangan marah Jungkook-ah aku bercanda, jangan marah ya?"

Jungkook tak menggubris ucapan Eunbi dan fokus untuk menghabisnya makanannya.

Kini keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Jungkook sibuk dengan makanannya, dan Eunbi sibuk dengan permainan buatannya.

"Jungkook?"

Kedua orang berbeda jenis itu menoleh kearah suara seorang gadis yang kini berdiri disebelah meja makan mereka.

"Tzuyu kan? Woah, kapan kau kembali dari Taiwan?"

Gadis bernama lengkap Chou Tzuyu itu tersenyum manis kemudian hendak menduduki tempat Eunbi berada.

Eunbi yang mengetahui hal itu langsung menyerongkan tubuhnya ke samping agar Tzuyu bisa duduk.

"Minggu lalu. Ini baru hari ketiga aku masuk lagi, bagaimana kabarmu?"

"Baik. Oya, sekedar info pacarmu masih seperti dulu. Mingyu itu susah berubah. Aku prihatin dengannya."

Tzuyu terkekeh sambil menutup mulutnya sekilas. "Biarlah Jung.. mungkin dia butuh seseorang yang perhatiaan dengannya. Aku terlalu sibuk sampai lupa waktu untuknya."

"Tapi dia selingkuh!"

"Bukan selingkuh Jung.. aku kenal Mingyu saat dia kesepian dia akan mencari teman. Aku tau dia takkan seperti itu jika dia benar mencintaiku."

Jungkook menghela napas kasar. "Dan kau membiarkan hal itu?"

"Selagi itu membuatnya senang dan tidak membuat hubungan kami renggang aku akan membiarkannya."

"Aku tidak mengerti dengan komitmen dan cara pacaran kalian ini."

Tzuyu tersenyum tipis. "Sudahlah tidak perlu di bahas. Ngomong-ngomong apa Yerim masih berhubungan denganmu?"

"Iya. Tapi kami bertengkar dan sekarang belum baikan. Itu semua juga karna eommaku belum bisa menerima Yerim."

"Itu bagus Jungkook. Kau harus gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, tindakan eommamu itu benar. Semua itu agar kau sadar.. Yerim tidak seperti yang kau fikir."

Eunbi menatapa Tzuyu. "Dia juga tau tentang siapa Yerim yang asli?" Batinnya.

Sedangkan Jungkook mengernyitkan dahi menatap Tzuyu. "Apa maksudmu? Kau juga mau seperti eommaku dan Mingyu!" Kesalnya.

"Bukan begitu Jungkook.. tapi ada baiknya kau meninggalkan Yerim sebelum menyesal."

"Aku mencintainya dan menyayanginya. Akan ku korbankan apapun demi mempertahakan hubungan kami Tzuyu."

"Tapi.. dia tidak baik untukmu."

"Terserah. Aku tidak akan peduli lagi dengan ucapanmu yang selalu mengatakan tentang Yerim yang tidak benar."

"Tapi--"

"Aku takkan goyah dengan ucapanmu itu. Aku, Jeon Jungkook, akan tetap mempertahankan hubunganku bersama Yerim apapun resikonya!"

Dengan amarah lelaki itu beranjak pergi meninggalkan Tzuyu dan Eunbi.

Eunbi pun langsung berlari mengejar Jungkook yang kini pergi jauh. Langkah lelaki itu sangat cepat.

"Cepat atau lambat. Kalau kau mengetahui sifat aslinya dan kau akan menyesal Jung.." monolog Tzuyu sambil menatap kepergian Jungkook.

to be continued..

Chou Tzuyu

Chou Tzuyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang