Tiga

60.8K 3.2K 81
                                    

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Raina harus mengejar deadlinenya. Lembur telah menjadi sahabat Raina beberapa hari belakangan ini, kantung matanya mulai terbentuk, bahkan Raina harus mengatakan selamat tinggal pada me time yang setiap malam dia lakukan sebelum tidur.

Raina sibuk menyelesaikan desainnya, bolak-balik ke gudang kain, sesekali ikut terjun langsung menjahit desainnya. Wedding Organizernya memang juga merancang beberapa gaun pernikahan untuk di pajang agar bisa mengurangi budget dari mempelai pengantin.

“Oh God! Gue butuh liburan!” Olivia memijit pelipisnya. Di kubikelnya, selain Raina, ada Olivia, Sada, dan Meta yang bekerja di bagian desainer.

“Tenang aja, ini minggu terakhir kita,” jawab Raina santai lalu kembali menggigit pensilnya.

Mereka berempat telah merencakan liburan ke luar negeri beberapa hari yang lalu dan Kathmandu, ibu kota Nepal menjadi pilihan mereka.

“Yes! Gue gak sabar liburan!” ucap Sada riang. Meta hanya bisa meniup poninya setengah sebal. Sebelum liburan mereka harus melewati rintangan dikejar deadline seperti sekarang, terjebak dalam kubikel dari matahari belum terbit sampai matahari kembali ke peraduannya.

Raina berusaha menyelesaikan desainnya, saking sibuknya dia harus makan sambil berkutat dengan desainnya. Tetapi lebih repot lagi bagian keuangan yang harus menguraikan semua pengeluaran selama setahun ini serta bagian dekorasi dan catering yang pastinya akan terjun langsung saat pesta pernikahan berlangsung untuk menghandle acara. Raina kadang-kadang juga ikut turun jika rancangannya dipilih oleh mempelai pengantin.

“Wahh udah jam 1 aja,” Meta merenggangkan otot-ototnya. Raina mendongak dan seketika ia meraih ponselnya. Pasti Ibunya sudah cemas.

Benar saja, ada 7 panggilan tak terjawab dari Ibunya serta beberapa notifikasi chat dari Ibunya, Regan, dan... Aries?

Ibunda
Rain pulang jam berapa?
Pulang naik apa?
Udah tengah malam, Ibu tidur duluan.
Nanti telpon Regan ya, kunci rumah ada sama dia.
Hati-hati pulangnya, nak.

Raina segera membalas pesan Ibunya, takut Ibunya semakin khawatir.

Gak tahu pulang jam berapa, Bu.
Nanti Rain telpon Regan kalau udah mau pulang.

Raina beralih membaca chat dari Regan yang sepertinya masih begadang.

Regantara
Chat aku kalau mbak udah di depan.

Asiaap pak🤗

Kemudian Raina membaca chat dari Aries. Komunikasi mereka lumayan lancar walaupun tidak setiap hari, dan terakhir mereka bertemu saat Aries mengantarnya pulang 2 minggu yang lalu.

Bang Aries
Rain sudah pulang?

Chat itu dikirim satu jam yang lalu. Raina segera membalasnya.

Masih di kantor. Ada apa Bang?

Setelah itu Raina segera membereskan barangnya, memutuskan untuk pulang sekarang karena kantuk mulai menghinggapinya, bahkan segelas kafein tidak mempan.

“Pulang sekarang?” tanya Sada. Raina menganggukkan kepalanya, dia butuh tidur agar besok pagi bisa lebih segar menghadiri rapat akhir mereka.

“Iya, besok kita ada rapat lho jam 11,” ucap Raina mengingatkan. Sada menepuk jidatnya, baru ingat. Olivia mengerang kesal. Meta mengusap wajahnya yang tampak kelelahan.

“Oke, kita pulang sekarang aja,” Olivia memutuskan untuk bangkit dari kursinya dan membereskan kertas-kertas gambarnya. Sada dan Meta ikut membereskan kertas-kertas di atas mejanya dan mereka menuju lift bersama.

Move On (Dihapus Sebagian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang