Part 8

786 61 6
                                    

Tiba tiba Rose memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Chaeng? Kau kenapa?" Tanya Lisa panik.

"Kepala ku..rasanya...sakit sekali.." ucap Rose terbata bata.

"Chaeng? Mama akan membawa mu ke rumah sakit jika itu sangat sakit. Tunggu ya. Mama telfon papa dulu." Ucap mama Rose yang ikutan panik.

Rose menggeleng.

"Tidak usah, ma." Ucap Rose lalu tak lama pingsan.

Mama Rose dan Lisa langsung membawa Rose ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, Rose langsung di rawat dengan teliti oleh dokter.

"Bagaimana, dok?" Tanya mama Rose panik.

"Apa dia pernah mengalami kecelakaan sebelumnya?" Tanya dokter.

"Iya dia pernah beberapa tahun yang lalu di Australia." Jawab mama Rose.

"Sepertinya tadi Rose sedang berusaha mengingat masa lalu nya. Itu sebabnya dia sampai pingsan." Ucap dokter.

"Jadi apa yang harus kami lakukan, dok?" Tanya Lisa.

"Jangan membuat Rose memaksa mengingat semua ingatan nya dalam waktu singkat. Semua harus di lakukan dengan perlahan." Ucap dokter.

"Maaf mengganggu. Dokter Jieun, pasien kamar nomor 112 mencari anda." Ucap seorang perawat.

"Baiklah. Saya akan segera ke sana." Ucap dokter Jieun.

Perawat tersebut mengangguk lalu pergi.

"Jadi nama mu Jieun?" Tanya mama Rose.

"Iya, Nyonya."

"Lee Jieun, bukan?" Tanya mama Rose yang membuat dokter Jieun terkejut.

"Dari mana anda tau nama lengkap saya?" Tanya Jieun kaget.

"Saya adalah sahabat mama mu. Ini dulu rumah sakit nya, kan?" Tanya mama Rose.

"Benar. Ini dulu rumah sakit mama sebelum dia meninggal dan di berikan kepada ku." Ucap dokter Jieun sedih.

"Yang sabar ya, Jieun. Kamu bisa berkunjung ke rumah Tante. Kamu udah Tante anggap anak sejak kecil kok." Ucap mama Rose lalu memeluk Jieun.

"Makasih banyak, Tante. Ngomong ngomong, saya ke kamar lain dulu ya. Masih ada yang mau di urus. Permisi." Ucap Jieun lalu pamit pergi.

***

"Mama, kok dokter Jieun di sini?" Tanya Rose heran saat melihat Jieun di rumah nya.

"Mama udah anggap Jieun sebagai anak. Panggil dia kakak, oke?" Ucap mama Rose.

"Ohh. Oke, ma." Ucap Rose lalu tersenyum.

"Jieun, mama bisa minta tolong?" Tanya mama Rose sambil membisik Jieun.

"Minta tolong apa, ma?" Tanya Jieun.

"Tolong jangan menyinggung pasien mu yang lupa ingatan itu di depan Chaeng, oke?"

"Ohh iya, ma." Ucap Jieun lalu mengangguk.

Rose menatap Jieun dan mama nya dengan heran.

"Kalian kenapa bisik bisik?" Tanya Rose heran.

"Tidak papa, Chae. Kamu tidur ya? Besok kan sekolah." Ucap mama Rose.

Rose menghela nafas nya kasar lalu menuju ke kamar nya dan bersiap untuk tidur.

"Apa yang kira kira sedang Lim lakukan ya? Apakah dia memang membenci ku separah ini? Aku merindukan mu, Lim." Ucap Rose sambil menatap langit langit kamar nya.

"Rose, tidurlah. Sudah malam. Nanti kamu telat bangun loh..." Ucap Jieun yang tiba tiba membuka pintu.

"Eh iya, Jieun unnie." Ucap Rose lalu menutup mata nya.

Besoknya saat Rose akan membuka pintu mobil Lisa, dia di kejutkan dengan dua orang yg ada di dalam mobil itu.

"Loh?" Tanya Rose heran sambil menatap Lisa.

"Selama kau tidak sekolah, mereka sudah menjadi sahabat baru ku. Jadi sekarang kita berempat, Chaeng." Ucap Lisa menjelaskan.

"Hai Rose." Ucap salah satu orang yang Rose cukup kaget melihat nya.

"Ah iya hai Jennie." Ucap Rose lalu tersenyum.

"Hei Rose. Nama ku Jisoo. Aku dari kelas sebelah. Aku sepupu Jennie." Ucap Jisoo, salah satu yang ada di mobil itu.

"Hai Jisoo. Salam kenal ya." Ucap Rose lalu naik ke mobil.

Saat di sekolah...

"Aku tidak tau bahwa Jennie itu ternyata baik. Wajah mu sangat dingin di kelas, Jen." Ucap Rose lalu tertawa.

Semua ikut tertawa mendengar ucapan Rose.

"Yahh...aku emang seperti itu, Rose. Ngomong ngomong kau memang sudah baikan kan? Nggak sakit lagi?" Tanya Jennie khawatir.

"Loh? Kamu khawatir banget. Aku nggak papa kali. Iyakan, Lisa?" Tanya Rose lalu menyenggol Lisa.

"Iya. Nggak main senggol senggol juga kali, Chaeng." Kata Lisa.

"Kalian ini ribut sekali. Ayo ke kelas." Ucap Jisoo menengahi.

"Iya eomma jisoo. Hahahaha." Kata Lisa lalu tertawa.

"Yak!!! Lalisa Manoban!!! Berani sekali kau!! Jangan lari!! Kemari kau!!" Teriak Jisoo sambil mengejar Lisa yang berlari menghindari Jisoo.

Jennie dan Rose hanya bisa geleng geleng kepala.

"Apa mereka selalu begitu?" Tanya Rose.

"Hahahah iya. Tiap hari tau, Rose." Kata Jennie lalu mengajak Rose ke kelas mereka.

"Ternyata tidak ada yang berubah." Ucap Rose.

"Tentu saja. Hanya saja katanya wali kelas kemarin, akan ada satu murid baru di kelas ini." Kata Jennie.

"Woahhh......benarkah? Laki laki atau perempuan?"

"Laki laki. Sayang sekali ya?"

"Iya. Sangat di sayangkan."

Saat murid baru di kelas itu masuk, semua murid terkejut.

"Lim??" Ucap Rose kaget.

***

KISS THE RAIN | CHAELIM (Slow Update)Where stories live. Discover now