DANDELION NO HANA

1

I used to think that the worst thing in life

was to end up all alone,

it's not.

The worst thing in life is the end up

with people that make you feel all alone !

Di Jepang yang merupakan negara maju, tidak ada yang tidak mengenal perusahaan Akashi Corps.

Banyak lulusan s1-s3 baik kyodai (Kyoto daigakku) ataupun todai (Tokyo daigakku) yang ingin kerja disana,

Akibatnya, mereka menggunakan segala cara untuk masuk ke dalam perusahaan, sogok, orang dalam bahkan tidur dengan atasan mereka lakukan untuk bisa bekerja di perusahaan itu,

Alhasil, bukan bibit pegawai yang berkualitas lah yang masuk, akibatnya banyak terjadi kemunduran di perusahaan Akashi corps,

Kasus korupsi para petinggi di perusahaan, bahkan sampai penggelapan pajak mereka lakukan,

Dari 100% pegawai yang bekerja di sana, hanya 20% saja yang benar benar jujur dalam bekerja, dan sungguh perduli pada perusahaan, termasuk sang pemilik, Akashi Masaomi dan sang istri Akashi Shiori,

Mereka mencoba meminjam ke bank untuk menyelamatkan perusahaannya, hampir semua bank menawarkan bantuan namun dengan licik, yaitu mereka menaikkan pinjaman bunga bahkan hampir setara renternir,

Meski perusahaan Akashi Corp masih bisa selamat namun itu hanya untuk beberapa tahun saja, karena terbukti pada tahun 2018 perusahaan itu bangkrut,

Alhasil mereka terlilit hutang yang sangat banyak, Akashi Masaomi yang terus menerus di kejar hutang mulai setres, dan pada akhir tahun itu Masaomi dan Shiori merencanakan bunuh diri bersama,

Namun sayang yang berhasil hanya mereka berdua,

Percobaan bunuh diri dengan asap arang itu hanya bisa membunuh Akashi Masaomi dan Akashi Shiori, Sedang Akashi Seijuuro anak tunggal mereka selamat.

Karena insiden itu, pemerintah mulai bertindak dan membantu Akashi hanya dengan menghentikan dan melunasi hutang keluarga itu,

Namun tidak dengan tempat tinggal Akashi dan biaya hidupnya, karena pemerintah sudah merasa Akashi yang berusia 26 tahun itu sudah cukup usia, untuk mencari biaya hidupnya sendiri.

Namun Akashi Seijuuro yang tak tahu kiri dan kanan, harus mencari uang?

Hidupnya selalu bergelimang harta, lalu apakah ia bisa bertahan dari kerasnya hidup di kota besar seperti Tokyo,

.
That Sad Moment When Your Silence

To Save Relation Consider As Your Ego...

Pagi itu hujan turun dengan deras namun tak ada yang mau memperdulikan pria yang tengah duduk di depan toko yang masih tutup sambil menatap ke tanah yang mulai basah,

Pakaiannya sudah setengah basah, namun tidak menutupi ketampanan paras, pria berambut Crimson dengan bulu wajah tipis, karena sudah lama tak di cukur.

"A-anno, Nii-san kalau disini terus nanti kehujanan dan masuk angin loh" ucap seseorang berdiri di depan Akashi, ini adalah kali pertama seseorang berbicara padanya setelah berbulan bulan yang lalu.

"Siapa?" suara serak pertanda ia belum minum untuk waktu yang lama,

"I-ini, pakailah (menyerahkan payung nya),

Sekolahku sudah dekat, jadi pakai lah.

Ah dan ini dan ini" siswa itu memberikan bento dan air minumnya pada pria asing di depannya itu.

"Kenapa kau baik pada orang asing sepertiku?" ucap pria itu lemah,

"Hmpp aku entah kenapa merasa kalau Nii-san bukanlah orang jahat, jadi-

It's great when two strangers become friends but its sad when two friends become strangers. Right?

Ahhh- aku telat, kalau begitu aku pergi duluan" ucap siswa itu berlari menerjang hujan yang mulai deras,

"Siapa namamu?" teriak Akashi tiba tiba berdiri sembari memegai bento, minuman dan payung yang di berikan pemuda itu,

"Kuroko Tetsuya" ucap Kuroko melambaikan sebelah tangannya ke udara pertanda sampai jumpa lagi,

"Every single thing that has ever happened in your life is preparing you for a moment that is yet to come. Right?" ucap Akashi dengan mata heterocrom yang mulai bersinar kembali seperti 1 tahun lalu.

"Kalau dunia ini ingin aku bermain kotor, lalu kenapa aku tidak mengotori tanganku juga,

Welcome into the world, Akashi Seijuuro yang baru telah tiba, tunggu saat aku ikut bermain" ucap Akashi mulai berfikir perjalanan apa yang akan ia tempuh setelah ia menghabiskan bento ini.

TBC