﹙BAB 12 : Langkah untuk Mendekati﹚

1.7K 196 7
                                    

ㅤBhineka tunggal ika itu ciri khas dari persatuan bangsa, artinya dalam satu hubungan pun sama. Berbeda-beda tetapi satu tujuan, walaupun memang nggak akan pernah menyatu tapi saling mendampingi, bukan? Awalnya mencoba, lama-lama nyaman dan terjebak. Iya, itu kisahnya Ammar Jilan Mahesa. Kalau boleh di bilang, ini ketuanya dari kelompok hubungan terhalang tempat ibadah.

ㅤSepele, bertemu di salah satu Coffee Shop di jalan pada umumnya, Braga. Dulu, Bandung lagi sering-sering diguyuri hujan dari atas sana. Itu pula pada Jilan saat itu, suasana hatinya murung dan menjadi abu-abu kayaknya langit yang mendukung. Rintik air hujan di jendela, percikan air di trotoar, suara barista yang sedang membuat secangkir kopi. Yang sedari awalnya merasa kedinginan kini menjadi kehangatan, ketika satu sosok perempuan berkucir kuda memasuki Coffee Shop. Ia, Orienna Agnesia.

ㅤTerpaku, itu pandangan Jilan saat itu. Seperti mendapat sinyal, si Puan menoleh dan sedikit mengangkat kurva nya untuk tersenyum simpul. Hangat, seperti segelas Moccha Latte yang ia pegang dengan erat. Kisahnya yang benar-benar di mulai saat Jilan beranjak menuju kasir, nyatanya si Puan menitipkan sepucuk surat untuk berkomunikasi.

"Hai, salam kenal. Cuaca dari raut wajahnya sama ya kayak warna langit nya, muram. Lain kali kalau di sapa lewat senyuman, dibalas ya. Biar nggak kelihatan hampa banget, jangan lupa senyum ya." – OA.

ㅤLangit yang awalnya muram, abu-abu, terasa kesunyian kini berubah menjadi langit yang cerah, berwarna seperti sorot mata si Puan saat menarik kurvanya untuk tersenyum tadi. Ini takdir? Jelas bukan, ini hanya sebagian alur dari ceritanya untuk melengkapi kolom kebahagiaan di bukunya. Karena pada dasarnya nggak semudah itu, Tuhan memang sama. Tapi, tempat ibadah dan amin-nya yang berbeda. Sedikit kilas balik darinya, kembali menuju realita.

ㅤ"Lan, jum'at sibuk nggak? Selesai kelas ngopi yuk? Tempat biasa, siapa tau hujan kan jadi seru." Tanya Orin, "Nggak sih, kelas gue cuman satu. Tapi, palingan siang gue sholat jum'at dulu. Baru habisnya bisa cabut,"

ㅤOrin mengangguk seolah-olah paham, "Oke, berarti habis lo sholjum, ya? Eh tapi ngopinya jangan lama-lama, gue ada ibadah sore juga, sih." Tuturnya, "Iya siap anak tuhan yang berbakti." Balasnya dengan senyuman simpul layaknya senyuman Orin kala itu.

ㅤItu sudah menjadi percakapan biasa mereka, kadang heran. Sudah tahu beda Amin, tapi tetap di perjuangkan. Iya, kadang manusia memang terkesan bodoh. Tapi, namanya juga hidup. Pasti mau ada senangnya, dan ini senangnya mereka. Jilan pernah baca satu kata-kata yang membuat dirinya ragu untuk menjalani hubungan selain teman dengan anak tuhan itu. Begini, "Dekati Tuhannya dulu, baru Hambanya." Ah, itu termasuk pengingat atau menyindir secara halus, ya?

ㅤSemalam, Kalyla mendapatkan pesan berisi penyampain. Ya, siapa lagi kalau bukan Raka Hardian Guinandra. Setelah Raka menyampaikannya lewat pesan singkat, Raka berencana mengajak Lyla bertemu. Untuk lebih meyakinkan Lyla, kalau dirinya benar-benar sungguh-sungguh. Gini-gini Raka gentle, sehabis chat Lyla dia telepon Lyla buat lebih jelasnya. Begini,

"Lyl, besok ketemu di fakultas kamu aja. Nanti disusul kesana, biar aku yang nunggu. Kamu jangan," Ya, pada dasarnya Raka ini emang Dangdut. Padahal dirinya selalu memaki dirinya sendiri sehabis berbicara begitu. "Iya Raka, tidur aja. Besok dikabarin lagi deh,"Balasnya, "Sebelum tidur cuci muka, cuci kaki, sikat gigi dulu, minum susu jangan lupa." Ingatnya lagi. "Iyaaa Raka! bawel!" Geramnya, "Yaudah, tutup ya? ucapan selamat tidurnya di chat aja." Setelahnya sambungan terputus, dan Raka langsung mengetikkan Ucapan selamat tidur untuk Lyla. Ah, Bagaimana Lyla bisa tidur jika pesan yang diberikan seperti ini?

Raka H.G.
|Selamat tidur kamu pencuri hati, pewarta mimpi, yang mencairkan kebekuan hati semoga indah mimpimu di pelukan doaku. Aku mendoakanmu dari kejauhan dan semoga kamu mendengarkannya di mimpimu malam ini. Selamat malam dan selamat tidur Kalyla Harshita.

ㅤ Semalam berlalu, kini matahari sudah menyinari bumi di pagi hari. Dan artinya, ini hari yang Raka sudah persiapkan. Hari dimana dirinya akan menyatakan kesungguhannya kepada Gadis Harshita ini. Kebiasaan, Raka lebih suka menelpon di bandingkan dengan saling mengirim pesan singkat.

"Lyl, kelas pagi? berapa kelas hari ini?"

"Kelas pagi, satu kelas aja, Raka."

"Selesai jam berapa kira-kira?"

"Kurang tau, kamu kalau mau kesini sebelum Dzuhur aja, deh. Sekalian makan siang, bisa?"

"Oke siap Tuan Putri, Jam sebelas disamperin."

"Okay, kalau gitu tutup ya. Mau kelas,"

"Iya, semangat Cantik!"

ㅤKalyla buru-buru menutup sambungan telepon nya. Ia malu, Raka selalu memanggil dirinya begitu. Selepas Lyla kelas, udah di hubungi juga. Tapi, nihil. Raka nggak ada disini selama satu Jam. Lyla jalan menuju pulang dengan pikiran yang nggak karuan. Baru sampai di tempat parkiran, Lyla mendapatkan notifikasi di Instagram. Ternyata notifikasi Instastory dari Nesha. Teman dekat Raka. Ternyata, sia-sia Kalyla menunggu satu jam disini. Rupanya Raka Hardian sedang pergi jalan-jalan bersama Nesha Tavisha. Februari, tolong bahagia kan Lyla seperti pertama kali tangisnya ke bumi. Bantu ia raih mimpi baru, atau mimpi yang belum sempat jadi nyata. Terbangkan ragu dan gelisah nya pada dunia. Beri tahu ia, bahwa semesta selalu mendukung nya. Termasuk tentang Raka Hardian Guinandra.


ㅤ Orang-orang lagi sibuk nonton Attack on Titan, nggak lupa Lapas juga begitu. Apapun yang trend, ikutan. Terkecuali Krisna yang Wibu sejati, tontonan nya pasti banyak, dimana-mana anime. Tapi karena yang paling sering muncul di Fyp dia Yarichin Bitch Club, jadinya begini.

LANGIT PASUNDAN (55)

Krisna : Sawarasenai~

Krisna : Sawarasenai~

Krisna : Anjing sawarasenai.

Krisna : Fock, lo semua bukan temen gue. KOK NGGAK ADA YANG NGEJAWAB GUE, ah nggak asik. Nggak kayak yang di TikTok.

Jeran : Chinta, gue mohon banget buat anterin si Biru ke orang pinter. Capek banget, meresahkan.

Alia : 2

Yeina : 3

Aryan : 4

Sadha : 5

Chinta : Nggak dulu, gue lagi healing dan social distancing sama Biru. Stress.

Krisna : Bangcat, bangcat, bangcat.

Yasar : Sawarasenai~

Adan : Kimi wa shoujo na no?

Yashnia : Boku wa yarichin bicchi.

Hasyika : NO OSU DA YO!!!

Sonya : HAHAHAHAHAH BIRU.

Krisna : Anak anjing, lihat contoh anak anjing.

Saski : Mamam tuh wibu.

Dewa : Demi apa Biru terbully lagi?

Gevan : Demi tuhan mending lo diem aja, Dewa.

ㅤSelamat hari yang penuh dengan kasih sayang, Ku doakan banyak kesenangan hadir di hari ini untukmu sekalian. Jaga ia layaknya semesta yang mendukungnya, jangan di hiarukan terlebih sampai di sia-siakan. Selamat bahagia untuk para pasangan, dan semangat untuk yang menyendiri.

LANGIT PASUNDAN | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang