﹙BAB 14 : Ada tapi Membekas, atau Lepas tapi Menghilang?﹚

1.4K 159 15
                                    

ㅤMaret, orang-orang selalu berprasangka baik tentang sesuatu yang akan datang. Hingga akhirnya Maret benar-benar singgah, menyimpan perasaan tapi tidak terbalaskan. Ternyata, Maret termasuk bulan rawan juga, sama kasusnya seperti Februari, tapi tetap selalu ada doa-doa yang baik terselip disana walaupun itu agak mustahil terjadi. Seperti Sonya, bukan doa-nya yang di kabulkan, tapi ketakutannya akan kehilangan dan melepaskan.

Jeyna Sonya Gentari, gadis ini memiliki satu kesenangan sekaligus satu kesedihan yang ia miliki saat ini, saat dimana ia telah menonton film pendek dari Rintik Sedu itu, Geez & Ann. Kadang, ia pikir dirinya akan satu pernasiban dengan Keana Amanda disana? Berani melepaskan yang jauh, dan menetap untuk yang selalu ada. Bahkan, dirinya bingung. Karena pada dasarnya, ia hanya terjebak pada spekulasi sendiri dengan imajinasinya dari si lawan jenis bukan sedang berada dalam satu keterikatan.

ㅤSetahun silam, ia dihadirkan sesosok tuan yang di kerap di sapa Reza, dan disanalah ia mulai berlabuh, namun ia seorang diri karena lagi-lagi di tutupi dengan status, teman. Jika di hitung, sudah satu tahun lamanya mereka kenal, dan setengah dari lamanya itupun Sonya menaruh hati. Benar, terlalu lama berbincang dengan lawan jenis tidak baik, karena akhirnya hanya dirinya yang merasakan ini. Walaupun seringkali hadirkan perbincangan yang mengarah ke satu hubungan yang di jalani berdua saja. Seperti,

"Ibu gue udah sering liat lo, sering kayaknya gue ditanya, itu pacar gue apa bukan. Udah dijawab bukan, tetep gak percaya. Aneh ya ibu-ibu, emang lo mau jadi pacar gue, Nya?"

ㅤ"Aneh, ngapain nanya-nanya? Lo juga udah tau kali jawabannya apa, ntar di gosipin gue pacaran sama brondong!"

ㅤ"HAHAHA, emang kenapa sih? Gue cakep juga nih kalau di lihat-lihat, Nya. Masa gak demen?"

ㅤ"APASIH LO TUH, mau banget kah gue demen-in?"

Padahal dalam hatinya, Sonya selalu ingin berkata dengan keras bahwa dirinya sudah melakukan hal itu dari jauh-jauh sebelum si tuan menanyakan hal ini.

14 Maret, Pangalengan.
Sudah beberapa hari setelah ulang tahun Sonya dan Haridra terlewat, yakni pada 09 Maret silam. Kini setengah dari penghuni Laksi dan Laksa mengikuti acara liburan ke bagian yang bisa dibilang cukup dingin di kawasan Kabupaten Bandung. Jika di hitung, mungkin ada lebih dari 4 orang yang ulangtahun di Laksi dan Laksa. Dan ini, sebagai perayaan nya. Niatnya, Konvoi dari Tempat masing-masing. Tapi karena terbatas, jadi hanya yang memiliki pasangan yang Konvoi dengan sepeda motornya. Untuk yang sendiri, berbarengan saja dengan mobil roda empat. Untuk menghindari rasa iri dan dengki nantinya.

ㅤAwalnya, ini hanya rencana semata karena di rasa butuh liburan. Dan, terjadilah. Sekitar 28 orang pergi, yang mungkin akan menghabiskan waktu 1-4 Jam dalam perjalanan, karena posisi disini Weekend. Atas permintaan si pemuda yang kini sedang berulang tahun, yakni Ammar Jilan Mahesa untuk mengunjungi beberapa destinasi di Daerah Pangalengan.

ㅤ"Lo, gak salah ajak main, Jil?" Tanya Rayna heran, "Lah, emang salah kenapa? Kan adem, seru." Sautnya tak kalah heran, "Ya, gini loh. Seorang Jilan main ke tempat terbuka dan alami kayak gini? Lo sakit ya? Biasanya ngajak ke Mall mulu?"

ㅤ"Biasalah kawan, mabok cinta diamah. Jadi begitu." Seru Krisna.

ㅤ"Padahal, tujuan gue ajak kesini tuh mau kerumah itu loh, Pengabdi Setan. Siapa tau si Biru sama Raka ketemu kembarannya disana."

ㅤ"Anjing? Jadi maksud lo, gue setan gitu?" Tanya Raka, "Hm, gue sih gak sebut gitu ya. Tapi boleh lah, 11/12."

ㅤ"Tapi boleh juga sih tempatnya, adem walaupun agak dingin. Tapi asik, kanan kiri sawah atau kebun teh." Seru Puspa senang.

ㅤ"Setuju banget pupus, tapi harusnya bawa pakaian hangat lebih banyak, ya?" Timbal Hasyika. "Ngga perlu, ntar gue peluk aja, Ka." Balas Januar jahil, "Oh, lo bosen hidup ya, Nu?" Serang Chayina embel-embel memukul.

ㅤ"Tolong, harap tenang kawan. Gue mau pacaran dengan tenang, please." Mohon Krisna lagi, "Dih, siapa yang mau pacaran dengan tenang sih?" Balas Chinta, "KOK GITU YANG?!"

ㅤ"Heran deh, duluan aja yuk, Di?" Ajak Navya karena bingung dengan perdebatan ini, "Kita juga ayo, Dan!" Ajak Syamika juga.

ㅤDestinasi pertama mereka sudah terlewati, yakni Rumah Pengabdi Setan. Sekarang menuju Destinasi kedua, Hutan Pinus untuk sekedar beristirahat dan menyantap makan siang sebelum menuju Destinasi ketiga nanti. Ini bukan acara Konvoi semata, karena nyatanya semuanya sudah di siapi dengan matang hingga ke jatah makan dan samak untuk makan bersama nanti.

Hutan Pinus.
Selesai parkir, Laksi membantu Laksa mengeluarkan alat makan serta makanannya dan membawa kedalam kawasan Hutan Pinus. Tidak begitu ramai, karena sepertinya nanti akan ramai oleh pengunjung Langit Pasundan. Di sebut juga, piknik dadakan namun bukan wacana. Hitung-hitung sekalian merayakan ulangtahun orang-orang di bulan Maret ini, maupun yang sudah terlewati maupun yang akan datang.

ㅤ"Et, sebelum makan alangkah baiknya kita nyanyi Happy Birthday dulu, biar afdol." Seru Kalyla. "Boleh, yuk!"

"Happy birthday Idra, happy birthday Sonya, happy birthday Bara, happy birthday Jilan, happy birthday Raka, happy birthday Radi, happy birthday to you! WUUUUUUUU!"

ㅤ"Banyak juga ya bulan Maret, kok gue bulan Desember ya?" Seru Sadha, "Blegug, pake tanya-tanya segala lagi."

ㅤ"SYUT! Udah, yuk makaaannn!!!" Lerai Saski.

ㅤSelesai makan, dan berleha-leha di Hutan Pinus, mereka melanjutkan ke Destinasi selanjutnya yakni,

Wayang Windu.
Berada jauh di atas sana, beberapa kilo meter lagi dari Hutan Pinus, dan yang pastinya menanjak karena hampir mendekati puncak Pangalengan. Bukan tempat yang cocok untuk seorang diri, karena nyatanya banyak dari pasangan yang hadir disana entah hanya untuk berfoto dengan kebun teh atau berfoto di tengah-tengah jembatan di cuaca yang dingin seperti ini. Tapi, cukup menyenangkan untuk sekedar healing pikiran.

ㅤ"Lo dingin gak sih, bro?" Tanya Yosha, Kamal menggeleng, "Ngga lah, gue punya pacar buat di peluk. Sorry to say aja sih, Sha."

ㅤ"Lo liat, si Kamal udah main bucin bro! Lo kapan?" Seru Faren, "Fock, lo ngaca! Lo juga kapan?"

ㅤ"Berisik jomblo."

ㅤ"WADOU, NYA! Eh, itu si Reza-reza itu bukan sih? Kok sama cewek, ya? Udah ada pacar kah dia?" Tanya Yashnia sambil menunjuk yang menunjukkan dua sejoli yang sedang jalan di tengah kebun teh dengan riang.

ㅤ"H-hah? Oh, udah kali ya? Hehehe ngga tau sih gue." Jawab Sonya, ternyata benar apa yang Rintik Sedu bilang. Sekarang saya pergi, bukan karena saya kehilangan dia, tetapi karena saya sadar sedari awal saya tidak pernah memilikinya.

LANGIT PASUNDAN | DISCONTINUEDWhere stories live. Discover now