15. Empat Anak Kucing

534 83 4
                                    

He Zhishu memilih tempat potong rambut tanpa pertimbangan dan memasukinya. Tempat pangkas itu kecil tetapi pemiliknya ramah, hanya ada sedikit pelanggan di dalamnya. Tidak lama kemudian tiba gilirannya.

"Rapikan saja rambutku," kata He Zhishu dengan lembut, dia menatap pantulan dirinya di cermin. Mungkin ini menjadi yang terakhir kali baginya untuk memangkas rambutnya karena kemoterapi yang akan dia jalani akan menyebabkan kerontokan rambut yang parah.

Tukang cukur itu orang yang tidak banyak bicara dan sangat efisien, bahkan dia menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu lima belas menit. Dia meletakkan gunting dan memuji, "Rambutmu tebal, berkilau, dan sehat."

He Zhishu tersenyum sopan padanya dan membayar tagihan sebelum meninggalkan tempat pangkas. Dia teringat kalimat serupa yang dikatakan Jiang Wenxu kepadanya saat mereka masih bersekolah, "Zhishu, kau memiliki rambut hitam yang lembut." Waktu itu, Jiang Wenxu suka mengelus rambut Zhishu dengan tangannya yang besar seolah sedang membelai seekor anak anjing yang jinak.

He Zhishu menyenandungkan lagu yang pernah dia dengar beberapa tahun lalu dan berjalan dengan langkah cepat menuju stasiun kereta bawah tanah dengan sedikit senyum di wajahnya, berusaha menemukan kembali gairah hidup dan kebahagiaan. Dia dulu sangat menyukai salah satu lagu Zheng Zhihua berjudul 'Sailor'. Dia menyanyikan lagu itu, matanya perlahan memerah dan suaranya semakin pelan, "Pelaut berjuang dalam badai, percaya pelangi akan datang..." Tiba-tiba, He Zhishu tertawa pelan dan merasa dirinya sangat bodoh.


Di pintu masuk stasiun kereta bawah tanah, He Zhishu melihat sebuah kotak sepatu yang ada di pojokan. Dia berjalan mendekat dan mendengar gemerisik binatang kecil sedang menggaruk-garuk kotak sepatu tersebut dengan cakar mereka.

He Zhishu mengangkat tutup kotak sepatu dengan hati-hati dan jantungnya berdetak kencang ketika dia melihat empat anak kucing berwarna hitam-putih di dalamnya. Mereka mungkin dibuang oleh pemiliknya.

He Zhishu lebih menyukai hewan yang berbulu daripada hewan jenis yang lainnya, tapi dia tidak pernah memelihara hewan karena Jiang Wenxu orang yang gila kebersihan dan tidak suka hewan. He Zhishu menjadi sangat ragu membawa pulang mereka. Cuaca sangat dingin sehingga bisa dipastikan mereka akan mati kedinginan jika tidak ada yang membawa mereka pulang. He Zhishu dengan segera memutuskan untuk membawa mereka pulang karena kali ini dia ingin membahagiakan dirinya sendiri daripada Jiang Wenxu.


Akhirnya, He Zhishu kembali ke rumah membawa empat ekor anak kucing. Dia membeli sekaleng susu domba bubuk dan beberapa biskuit di supermarket lantai bawah. Untungnya, anak-anak kucing itu dalam keadaan sehat dan setelah sejenak berada dalam ruangan yang hangat, energi mereka telah pulih dan mulai mengeong ke He Zhishu. Mereka saling mendorong maju dan mundur dengan cakar mereka yang halus dan lembut.

He Zhishu menemukan empat utas tali berbeda warna dari laci dan mengikatkannya di leher anak kucing untuk menandai mereka. Lalu ia menyusun kembali susu bubuk dan memasukkan biskuit ke dalamnya. Dia memberi makan anak-anak kucing dan merasa takjub saat dia menyentuh kaki kecil mereka yang lembut. Mereka mengelus telapak tangan He Zhishu dengan kepala kecil mereka yang berbulu halus karena ingin makan lebih banyak. He Zhishu benar-benar jatuh hati oleh kelembutan mereka karena sebelumnya dia belum pernah menyentuh binatang kecil.


Di malam hari saat Jiang Wenxu pulang, dia melihat He Zhishu tertidur di sofa dengan empat anak kucing berbulu di dadanya. Mereka semua tidur nyenyak dan Jiang Wenxu bahkan mendengar sedikit dengkuran anak kucing.

"He Zhishu!" Jiang Wenxu mengerutkan kening dan berdiri di pintu.

Suaranya membangunkan He Zhishu dari tidur ringannya. Dia membuka matanya dengan ekspresi kebingungan di wajahnya dan bertanya, "Ada apa?"

"Mengapa kau membawa mereka pulang? Buang mereka dari rumah kita sekarang!" Jiang Wenxu memerintahkan dengan suara jengkel dan melemparkan tasnya ke lantai di samping lemari sepatu. Dia memiliki kepribadian yang keras dan tidak bisa mentolerir tentangan dari pasangannya.

He Zhishu menurunkan kelopak matanya, wajahnya menunjukan kesepian saat dia berkata dengan nada lembut, "Aku ingin memelihara mereka."

Kemarahan Jiang Wenxu menguap ketika dia mendengar permohonan He Zhishu. Jiang Wenxu bisa menyerah pada kata-kata lembut tetapi menolak keras jika mendengar protes. Jadi saat He Zhishu memohon padanya, dia harus menekan rasa ketidaksukaannya terhadap anak-anak kucing itu dan mencoba membujuk pasangannya, "Zhishu, mereka kotor dan mereka akan menyebabkan masalah untuk kita begitu mereka tumbuh besar. Jadi... lepaskan saja mereka, oke? Kita tidak butuh hewan peliharaan."

"Tapi aku benar-benar ingin memelihara mereka..." He Zhishu menggigit bibirnya dan bersikeras.

"Kau..."

"Jiang Wenxu, kau sangat memahamiku, kan? Aku selalu ingin memelihara hewan peliharaan sejak aku masih kecil. Tetapi waktu itu, orang tuaku tidak mengizinkanku untuk melakukannya. Aku sedih untuk waktu yang lama dan berjanji dalam hati akan memelihara anjing atau kucing saat aku dewasa dan memiliki rumah sendiri."

Jiang Wenxu meragu untuk sejenak tetapi tidak berubah pikiran. "Sayang, kita sudah menjalani kehidupan yang baik dan tenang selama beberapa tahun tanpa memelihara hewan peliharaan. Jika kau sangat menginginkan hewan peliharaan, aku akan membeli hewan ber-pedigree untukmu nanti. Tapi tidak sekarang, oke?"


[ Pedigree= silsilah, binatang yang memiliki silsilah/asal usul yang jelas dan bersertifikat. Memiliki ras murni.]


He Zhishu menatap Jiang Wenxu. Matanya perlahan memerah saat dia berkata dengan suara memohon, "Aku menyukai mereka. Jiang gege, kumohon jangan buang mereka."

Tekad Jiang Wenxu runtuh. Dia menutup mulutnya, mengganti sepatu dan langsung menuju ke ruang kerja. Tindakannya menunjukkan sikapnya. He Zhishu sadar jika Jiang Wenxu merelakan keinginannya untuk memelihara anak-anak kucing di rumah mereka.


Sebenarnya, Jiang Wenxu memahami dengan jelas jika He Zhishu seseorang yang berpikiran rasional dan jarang meminta sesuatu. Dia selalu menerima semua keputusan Jiang Wenxu terlepas dari apa dia suka atau tidak. Perlahan, Jiang Wenxu menerima sikap diamnya begitu saja dan sedikit mulai memperhatikan keinginan He Zhishu yang sebenarnya.



Bersambung



Catatan:

Yang mau denger lagu yang dinyanyiin He Zhishu:

Zheng Zhi-Hua - 水手 Sailor

Tapi saat aku baca lirik terjemahannya, ga ada kok ya bagian yang dinyanyiin Zhishu. haha.

10 Years Where I Loved You The Most (The Decade of Deep Love) Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now